x

Peluncuran iPhone di Jakarta. TEMPO/ Yosep Arkian

Iklan

Vaesnavadeva Adhyatma

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 4 Oktober 2020

Selasa, 6 Oktober 2020 09:17 WIB

Belajar dari Kisah Pertarungan Apple vs BlackBerry

Dulu, siapa yang tidak memiliki BlackBerry. Ponsel idaman yang ingin dimiliki oleh semua orang. Sekarang sisa-sisa Blackberry hanya tinggal kenangan. Apa yang membuat produk yang dirintis Mike Lazaridis dan Douglas Fregin itu kemudian kalah bersaing pada iPhone keluaran Apple?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dahulu, siapa yang tidak memiliki BlackBerry? Ponsel idaman yang diidamkan oleh semua orang. Bahkan kalau-pun kamu tidak memilikinya, kamu pasti selalu berharap untuk bisa membelinya. Jaman dahulu BlackBerry benar-benar raja di dalam industri ponsel dan teknologi. Mereka mampu memproduksi ponsel berkualitas dan dengan brand yang kuat. Mengalahkan kompetitor terbesar mereka seperti Siemens, Nokia, dll.

BlackBerry didiran oleh Mike Lazaridis dan Douglas Fregin, pada tahun 1984 di Waterloo Kanada. Sejak awal, kedua pendiri ini selalu inovatif dan mampu menangkap apa yang pasar inginkan. Inovasi mereka dalam membuat ponsel dengan tombol menyerupai keyboard adalah langkah awal kesuksesan BlackBerry di pasar global.

Tapi itu semua berakhir semenjak Apple memperkenalkan Iphone kepada publik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Lihat keyboard ini," kata CEO Apple Steve Jobs dihadapan banyak orang. "Mengganggu dan selalu muncul saat kita tidak membutuhkannya"

Yang Steve Jobs maksud adalah keyboard fisik yang ada di BlackBerry. Menurutnya, keyboard fisik itu mengganggu tampilan, dan tidak memberikan performa full screen yang baik kepada konsumen. Keyboard harusnya muncul saat dibutuhkan saja.

Dan Apple-pun meluncurkan Iphone, ponsel layar sentuh pertama mereka. 

Apple memang bukan yang pertama dalam merilis ponsel layar sentuh. Beberapa perusahaan teknologi bahkan ada yang terlebih dahulu memperkenalkan ponsel layar sentuh. Bisa disimpulkan kalau Apple bukanlah pionir, tapi mengapa mereka bisa begitu sukses?

Hal inilah yang membuat BlackBerry sangat meremehkan Apple. Hampir di segala aspek mereka tetap pemenangnya. Dari pangsa pasar, dan kualitas keamanan yang memang benar-benar sangat kuat. Keamanan data memang jadi kelebihan BlackBerry pada waktu itu.

Bahkan sang CEO pun berkata kalau Iphone tidak akan berdampak apa-apa kepada BlackBerry. Karena memang Iphone pada waktu itu hanya dibekali dengan koneksi 2G dan baterainya pun hanya bisa tahan 8 jam. Di atas kertas, BlackBerry lebih unggul dibanding Iphone.

Tapi tak disangka-sangka, Iphone ternyata sangat laris di pasaran. Ponsel layar sentuh debutan Apple itu langsung jadi primadona masyarakat. Semua orang membeli Iphone, dan Iphone menjadi produk paling sukses di hari perilisannya.

Hal itu tentu membuat BlackBerry kaget. Sehingga BlackBerry juga mengeluarkan ponsel layar sentuh pertamanya (BlackBerry Storm). Didukung brand yang masih kuat, BlackBerry storm laris di pasaran. Tapi karena browser yang lambat, layar sentuh yang error, BlackBerry Storm menjadi tidak disukai. Di saat BlackBerry terpuruk dan terus terpuruk, kini Iphone malah ada di dalam puncak kejayaannya.

Dari kisah ini, sebagai perusahaan tentunya kita harus bisa terus berinovasi. Tidak hanya itu, inovasi juga harus berbanding dengan brand yang kuat. Seperti Apple, dengan Brand yang kuat mereka mampu mengalahkan BlackBerry yang memiliki kualitas ponsel lebih baik dari mereka.

Ikuti tulisan menarik Vaesnavadeva Adhyatma lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB