Mahasiswa PMM UMM Kelompok 10 melakukan gerakan sosial bersama dengan Lazismu Malang sebagai bentuk pengabdian terhadap masyarakat. Kegiatan ini selaras dengan terbentuknya Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa UMM dan misi dari Lazismu sendiri yakni “Memberi Untuk Negeri”.
Mahasiswa UMM Kelompok 10 Gelombang 10 yang tergabung dalam Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) sebagai pengganti Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk tetap andil dalam kehidupan bermasyarakat dalam kondisi social distancing seperti saat ini. Bekerjasama dengan Lazismu Malang merupakan salah satu kegiatan Pengabdian sekaligus Silaturrahim dengan Lembaga Muhammadiyah.
Lazismu merupakan salah satu lembaga amal dakwah Muhammadiyah yang bergerak dalam bidang siosial kemanusiaan, setiap bulannya Lazismu Malang mampu memasok sembako dikawasan Malang Raya berupa beras, minyak, gula, kornet, dan semacamnya. Beberapa tahapan yang dilakukan yakni proses produksi, pengemasan, dan distribusi. Proses produksi dengan memesan kantong kemasan berlabel Lazismu Malang dan memesan beberapa sembako yang akan didistribusikan dalam kurun waktu sebulan. Proses pengemasan dilakukan dengan mengemas atau packing sembako kedalam kantong yang telah disediakan. Proses distribusi dilakukan dengan mendistribusikan barang ke 5 kecamatan di Kota Malang yakni Kecamatan Kedungkandang, Kecamatan Sukun, Kecamatan Blimbing, Kecamatan Lowokwaru, Kecamatan Klojen, dan sekitarnya.
Memasuki masa social distancing, berbagai lembaga kemanusiaan berlomba-lomba membantu kebutuhan sandang, pangan, dan papan disegala penjuru negeri. Terutama dalam hal kebutuhan pangan, Lazismu sebagai lembaga social kemanusiaan mengambil peran penting dalam terselenggaranya program-program kemasyarakatan salah satunya adalah social distancing, sehingga pemasok kebutuhan terutama dalam hal ekonomi berupa pangan sangat diperhatikan oleh Lazismu Malang sendiri. PMM Kelompok 10 membantu dalam semua prosesnya mulai dari administrasi, pengambilan dan hingga pendistribusian dana maupun sembako ke warga yang berhak menerima santunan tersebut.
Ketahanan daya tahan tubuh sangat diperlukan sebagai bentuk antibody dengan mengkonsumsi makanan sehat bergizi sehingga imun tubuh tetap terjaga. Oleh karena itu Lazismu Malang bersilaturrahim sekaligus berbagi sembako. “Silaturrahim bukan sekedar saling berbagi namun juga menambah relasi dan keterikatan terutama dalam bidang Humanity” ujar Pak Nurhadi selaku anggota Lazismu Malang. Proses pendistribusian di pusatkan kesalah satu Masjid atau Rumah warga Muhammadiyah yang telah diberi amanah untuk mendstribusiakan santunan tersebut dalam suatu wilayah per kecamatan, sehingga ketika sembako sampai dilokasi salah satu rumah atau masjid, sembako tersebut dapat didistribusiakan oleh pihak yang telah diberi amanah oleh Lazismu di setiap lokasi yang ada.
Ikuti tulisan menarik dieva dzahabiyah lainnya di sini.
