Dr Habib Segaf Baharun, Pembagian Rezeki, Rezeki Hissy dan Ma'nawi

Selasa, 10 November 2020 16:37 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

rezeki itu ada dua macam, Ada rezeki hissiy, ada rezeki Manawi, Kalau rezeki hissiy, jelas ya, Itu yang bisa dijangkau dengan panca indera, Itu rezeki hissiy, Sedangkan rezeki Manawi adalah yang tidak bisa dijangkau oleh panca indera, Jadi misalnya rezeki hissiy itu seperti kita punya mobil, kita punya rumah, kita mendapatkan uang yang melimpah, kita mendapatkan pekerjaan yang menghasilkan sebuah gaji, yang bisa menunjang kehidupan kita, itu namanya rezeki hissiy

 

Dr Habib Segaf Baharun

Salah satu daripada empat hal yang sudah ditetapkan sebelum kita lahir dan Allah turunkan kenyataannya sesuai yang telah ditentukannya di alam azali, ketika kita berada di dalam perut ibu kita selama 120 hari atau 4 bulan, adalah ditetapkan rezekinya, nyawanya, ajalnya. Kemudian dia termasuk orang yang berbahagia atau termasuk orang yang sengsara kelak nanti di akhirat bukan di dunia (termasuk ahli surga atau ahli neraka),

Kalau kita melihat kepada rezeki dengan persepsi Nabi SWT yang diutarakan  kepada kita, maka ketahuilah bahwasanya rezeki itu ada dua macam. Ada rezeki hissiy, ada rezeki ma'nawiy. Kalau rezeki hissiy, jelas ya, Itu yang bisa dijangkau dengan panca indera, Itu rezeki hissiy, Sedangkan rezeki ma'nawiy adalah yang tidak bisa dijangkau oleh panca indera, Jadi misalnya rezeki hissiy itu seperti kita punya mobil, kita punya rumah, kita mendapatkan uang yang melimpah, kita mendapatkan pekerjaan yang menghasilkan sebuah gaji, yang bisa menunjang kehidupan kita, itu namanya rezeki hissiy,

Sedangkan rezeki ma'nawiy itu lebih banyak daripada rezeki hissiy, Masalahnya, lebih banyak diberikan, tapi lebih sedikit diusahakan, Dan itu karena rahmat-Nya Allah SWT, Dan itu lebih banyak diberikan oleh Allah Ta’ala, karena ternyata rezeki ma'nawiy itu lebih banyak.

Jadi misalnya apa? Kita diberikan udara, oksigen ya, yang dengannya itu kita bernafas, kita bisa hidup, Harusnya kan kita tidak bisa melihatnya, Kita diberikan kekuatan, energi, taufiq, hidayah, maghfiroh, sakinah yang diturunkan di majelis taklim sehingga lita merasa tenang, hati dan jiwa kita, sehingga kita hadir majelis taklim, Itu adalah macam macam rezeki ma'nawiy.

Kita diberikan ampunan dari dosa kita, Kita diberikan ma'unah oleh Allah SWT, Kita diberikan senang kepada orang lain, Kita terlintas di hati kita untuk membantu orang lain dan lain sebagainya, Itu adalah rezeki-rezeki ma'nawiy yang Allah berikan, Bahkan, kalau kita mau melihat, rezeki ma'nawiy itu betapa banyaknya dan betapa melimpahnya, dan tampak usaha serta upaya, bahkan berdoa pun kita tidak memintanya.

Oleh karenanya, paling banyak Allah berikan kepada hamba-Nya, tapi paling sedikit yang diminta oleh hamba-Nya, Seperti apa? Sel di dalam tubuh kita, Itu berjuta-juta sel, Itu semuanya memerlukan kepada makanan, Memerlukan kepada kehidupan, Yang memberikan kehidupan itu siapa? Allah, Yang memberikan makanan itu siapa? Allah, Tapi tanpa kita melihatnya.

Kita memasukkan suatu asupan macam macam makanan ke dalam perut kita, lalu kemudian diolah, Sampai kemudian bersedia untuk dicerna, Lalu kemudian masuk ke dalam tempat kotoran, Yang masuk ke tempat kotoran adalah ampasnya, Sedangkan rezeki ma'nawiy itu lebih banyak daripada rezeki hissiy, Masalahnya, lebih banyak diberikan, tapi lebih sedikit diusahakan, Dan itu karena rahmat-Nya Allah SWT, Dan itu lebih banyak diberikan oleh Allah Ta’ala, karena ternyata rezeki ma'nawiy itu lebih banyak.

Jadi misalnya apa? Kita diberikan udara, oksigen ya, yang dengannya itu kita bernafas, kita bisa hidup, Harusnya kan kita tidak bisa melihatnya.

Kita diberikan kekuatan, energi, taufiq, hidayah, maghfiroh, sakinah yang diturunkan di majelis taklim sehingga kita merasa tenang, hati dan jiwa kita, sehingga kita hadir majelis taklim, Itu adalah rezeki ma'nawiy,

Kita diberikan ampunan dari dosa kita, Kita diberikan ma'unah oleh Allah SWT, Kita diberikan senang kepada orang lain, Kita terlintas di hati kita untuk membantu orang lain dan lain sebagainya, Itu adalah rezeki-rezeki ma'nawiy yang Allah berikan.

Bahkan, kalau kita mau melihat, rezeki ma'nawiy itu betapa banyaknya dan betapa melimpahnya, dan tampak usaha serta upaya, bahkan berdoa pun kita tidak memintanya,

Oleh karenanya, paling banyak Allah berikan kepada hamba-Nya, tapi paling sedikit yang diminta oleh hamba-Nya, Seperti apa? Sel di dalam tubuh kita, Itu berjuta-juta sel, Itu semuanya memerlukan kepada makanan, Memerlukan kepada kehidupan, Yang memberikan kehidupan itu siapa? Allah, Yang memberikan makanan itu siapa? Allah, Tapi tanpa kita melihatnya.

Kita memasukkan suatu asupan makanan ke dalam perut kita, lalu kemudian diolah, Sampai kemudian bersedia untuk dicerna, Lalu kemudian masuk ke dalam tempat kotoran, Yang masuk ke tempat kotoran adalah ampasnya, Kemudian kita vitaminnya dimasukkan ke tempatnya, Lalu kemudian, bagi seorang wanita yang menyusui dikembalikan kepada susunya, Kemudian dijadikan darah putih, darah merah, dan lain sebagainya sesuai dengan kebutuhan setiap manusia, Nah itu semuanya adalah sesuatu yang tidak tampak kepada kita, tapi itu adalah sebuah rezeki ma'nawiy yang begitu banyak melimpah, Nah itu juga rezeki namanya.

Setelah kita tahu rezeki ada dua macam dan rezeki ada yang hissiy, ada yang ma'nawiy, Di antara rezeki ma'nawiy itu adalah jodoh, Itu juga rezeki, Jodoh, kita mendapatkan seseorang yang tertarik kepada kita, lalu kemudian meminang kita, sampai meminta kita, sampai kemudian kita menikah dengannya, itu termasuk termasuk rezeki hissiy dan ma'nawiy, Hissiy kenapa? Nah itu setelah kita kawin, itu hissiy, Ma'nawiy, ketika kita itu, kok bisa jodoh itu kita dapatkan? Dari orang jauh atau orang dekat, Yang kita kenal atau tidak, Yang kita cerna sebelumnya atau tidak, itu semuanya adalah rezeki dari Allah SWT.

Kemudian, rezeki itu akan terus berkesinambungan atau terputus, nah itu kehendak-Nya Allah, Bukan kehendak kita, Karena tujuannya Allah Ta’ala itu dengan segala macam ketentuan-Nya yang terkait dengan manusia adalah untuk mengujinya dan mencobanya, Sesuai dengan Firman-Nya dalam surat Al-Mulk yang di mana kita diperintahkan untuk membacanya setiap malam, Kalau kita membacanya setiap malam, kalau kita baca itu kira-kira selesainya itu 2 menit cuma, Dua menit selesai, tapi faedahnya itu, kata Nabi SAW, yang membacanya setiap malam sebelum tidur, surat Tabarok maka nanti kalau meninggal akan dijaga oleh seorang malaikat yang menjaganya.

Ustad Segaf Baharun

diantara pembuka pintu rezeki adalah dengan membaca sholawat busyro

sholawat busyro latin dan artinya

 

 

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Hilyah

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

Belajar Mencintai Indonesia

Kamis, 19 Agustus 2021 21:00 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler