Investasi saham syariah makin menggiurkan diminati berbagai kalangan. Hal ini ditandai dengan makin melonjaknya jumlah investor saham syariah dari tahun ke tahun. Total jumlah investor saham syariah hingga September 2020 telah di angka 80.152 investor.
Investor di DKI Jakarta menempati jumlah terbanyak sebanyak 12.562 investor yang disusul Jabar 10.747 investor, Jatim 10.344 dan Jawa Tengah dengan 8.925 investor.
Pertanyaan menariknya, kenapa jumlah investor saham syariah akhir-akhir ini meningkat signifikan? Berikut sejumlah alasan yang menjadi penopangnya:
1. Pudarnya Cap Negatif
Dulu ada anggapan yang cenderung negatif terkait investasi saham. Namun fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah dengan jelas menegaskan bahwa investasi saham itu sesuai dengan syariah Islam. Investasi saham pun menarik minat investor. Investasi saham mengakomodasi keinginan umat Islam untuk memiliki saham yang sesuai dengan nilai-nilai agama yang dianutnya. Saham syariah menjalankan kepatuhan (compliance) pada nilai-nilai dan ajaran agama Islam.
Ada pun prinsip-prinsip dasar Islam di pasar modal yang telah diaplikasi dengan baik, yakni pelarangan riba, gharar, judi (maysir), dan pelarangan barang yang tidak halal. Umaty Islam pun bisa menikmati saham dengan tenang.
2. Mudah Dilakukan dengan Smartphone
Investasi saham syariah saat ini mudah dilakukan secara online dengan smartphone di genggaman tangan. Nggak ribet karena sudah berbasis aplikasi. Investasi saham syariah sudah kekinian dan mudah dilakukan dengan cepat dan mudah. Karena sudah berbasis aplikasi dalam transaksinya, semisal dengan aplikasi IPOT, maka investasi saham-saham syariah mudah dilakukan.
3. Sudah Sangat Terjangkau
Selain mudah, investasi saham-saham syariah saat ini sudah sangat terjangkau. Dengan modal awal Rp.100.000,- saja saham-saham syariah sudah bisa dinikmati. Tak mengherankan, kalangan mahasiswa dan milenial pun tertarik dengan saham syariah dan kini bisa dengan mudah berinvestasi di saham-saham syariah.
Ikuti tulisan menarik Johanes Sutanto lainnya di sini.
