x

Iklan

Tania Adin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 31 Juli 2020

Rabu, 16 Desember 2020 06:04 WIB

Layak Dinanti, Kolaborasi Produsen EV Battery di Indonesia

Kabar baik kelihatannya datang dari kuartal ketiga di tahun 2020.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kabar baik kelihatannya datang dari kuartal ketiga di tahun 2020. Sebagai perusahaan tambang mineral pelat merah, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) boleh berbangga diri atas kenaikan produksi nikel sebesar 6%, dari tahun sebelumnya yang 6.462 ton nikel (TNi) menjadi 6.371 TNi. Belum sampai di situ, jika dibandingkan dengan triwulan tahun ini dengan pencapaian produksi bijih nikel sebanyak 745 ribu wet metric ton (wmt), Antam berhasil menaikkan persenan produksi ini menjadi 100% dengan artian angka tersebut naik menjadi 1,49 juta wmt. 

Menurut informasi dari perusahaan, Antam juga menjelaskan bahwa sepanjang tahun 2020 telah diperoleh 2,8 juta wmt untuk jumlah nikel yang berhasil diproduksi dan 1,21 juta wmt untuk penjualan. Bukankah kenaikan angka produksi dan penjualan Antam layak diperhitungkan?

Antam dilirik pemerintah karena berpotensi mengembangkan mineral nikel lewat hilirisasi, dengan tujuan agar nilai tambah nikel tercipta. Antam juga menjadi salah satu perusahaan yang berfokus dalam perluasan pasar domestik bijih nikel. Segmen usaha Antam selain bijih nikel yaitu komoditas feronikel. Bijih nikel dengan karakteristik kadar nikel kisaran 1,0% sampai di atas 2,0% persen ini juga diekspor oleh Antam. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menjadi salah satu perusahaan yang fokus dalam pengembangan pasar domestik bijih nikel, Antam juga dilirik pemerintah karena memiliki potensi untuk mengembangkan bisnis lewat hilirisasi khususnya pada nikel yang dapat menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Lalu, nilai tambah atau barang apa yang sekiranya dapat diciptakan oleh Antam? Kali ini Antam tidak sendiri, bersama dengan induk perusahaan yaitu PT Inalum (Persero) atau MIND ID siap berkolaborasi dengan proyek electric vehicle (EV) Battery Indonesia. 

EV Battery Indonesia ini nantinya akan dipakai menjadi baterai mobil listrik yang kabarnya sektor untuk mobil listrik ini datang dari berbagai macam negara seperti Taiwan dan Vietnam. Untuk mewujudkan kesuksesan dalam membuat EV Battery Indonesia ini, SVP Corporate Secretary Antam, Kunto Hendrapawoko menjelaskan, Antam akan mengambil peran dalam penambangan serta pengolahan nikel sulfat, sementara MIND ID sedang melakukan kajian secara komprehensif terhadap studi kelayakan. 

Calon mitra strategis juga menjadi perhatian kedua perusahaan ini, mereka disebutkan berasal dari luar negeri yang nantinya akan terlibat dalam proyek EV Battery Indonesia. Rupanya, Direktur Utama MIND ID, Orias Petrus Moedak menyebutkan Jepang sebagai investor yang dipercaya untuk turun tangan dalam proyek ini. Satu hal lagi yang tak kalah bikin penasaran dari proyek ini adalah biaya pengeluaran. Tak tanggung-tanggung, proyek EV Battery Indonesia diperkirakan memakan biaya sebesar US$20 atau jika dirupiahkan setara dengan 296 triliun. Dengan biaya yang tak kecil, semoga proyek ini bisa berhasil ya.

Ikuti tulisan menarik Tania Adin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler