Para pengurus di 5 MWCNU dari 8 MWC terus bertekad untuk mengembalikan MWCNU Besuki ke PCNU Besuki, Jawa Timur. Pasalnya menurut Abd. Jalal, M.Pd selaku Ketua MWCNU Besuki, pihaknya berpijak pada sejarah Muktamar NU ke-27 pada tahun 1984 di PP Salafiyah Syafi'iyyah Sukorejo - Situbondo.

"Di Pondoknya KHR. As’ad Syamsul Arifin, PCNU Besuki menghadiri acara tersebut yang dihadiri langsung oleh KH. Masyhuri Sholeh (Pengasuh PP Burhanul Abrar Besuki) selaku ketua PCNU Besuki saat itu. 2 tahun sebelum pelaksanaan pemilu tahun 1992 demi kepentingan politik, ada usaha-usaha dari para masyayikh untuk menyatukan organisasi NU di Situbondo," kata diam Senin (15/02/2021).

Sementara itu, KH. Muhaimin Abd. Razak selaku Mustasyar MWCNU Besuki sangat mendukung 101 persen atas inisiatif seluruh para masyayikh MWCNU di wilayah barat yang mau membentuk PCNU (Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama') baru di Besuki, Jawa Timur.

"Saya sangat setuju adanya pembentukan PCNU Besuki, sebab hal itu bagian yang melatarbelakangi dari mengembalikan sejarah bahwa NU di Besuki dulunya adalah PCNU bukan MWCNU dan gerakan ini saya dukung penuh," kata Pengasuh PP Miftahul Ulum Besuki.

Abd. Jalal, M.Pd kembali menjelaskan bahwa para masyayikh MWC NU wilayah barat yang terdiri dari MWC NU Besuki, Banyuglugur, Widoropayung, Jatibanteng, dan Mlandingan, baik dari unsur masyayikh kultural maupun struktural memohon kepada PWNU dan PBNU untuk mengembalikan lagi MWC NU Besuki menjadi PCNU Besuki.

Sementara untuk penguatan, pihaknya sudah berkirim surat permohonan kepada PWNU Jawa Timur dan PBNU, agar merestui permohonan para masyayikh kultural dan struktural yang ada di Besuki Jawa Timur

"Alhamdulillah setelah kita mengadakan rapat persiapan pembentukan PCNU Besuki, kita sudah mengirimkan proposal permohonan kepada PBNU dengan tembusan ke PWNU Jawa Timur," ujar dia. (Ais)

Ikuti tulisan menarik Moch Atha Iliah Ibnu Salim lainnya di sini.