x

Iklan

sapar doang

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 April 2020

Kamis, 4 Maret 2021 07:22 WIB

Ujian Eksistensi KAHMI Pasaman

Pada posisi ini, kita dapat melihat bahwa peran strategis perjuangan KAHMI Pasaman tidak harus berada dalam ruang politik semata. Kepentingan umat merupakan hal yang utama untuk membebaskan masyarakat Pasaman dari jeratan kemiskinan, kerusakan lingkungan dan pengangguran yang cukup tinggi. KAHMI Pasaman ditantang untuk dapat menyegerakan kesejahteraan demi terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Allah SWT. Pentingnya praktik politik yang lebih substansial dan strategis menjangkau seluruh umat dan masyarakat menjadi tantangan tersendiri bagi KAHMI Pasaman. Pembangunan kesejahteraan yang dilakukan oleh pejabat transisi saat ini terbukti belum menampakkan kemajuan yang cukup berarti. Pemerintahan transisi Pasaman nampak belum melahirkan prestasi yang dibanggakan sebab berbagai permasalahan di Pasaman belum juga terselesaikan dengan cepat dan baik. Oleh karena itu, keberadaan KAHMI Pasaman harus dihidupkan dengan kesantunan politik serta sikap kritis yang jelas terhadap pemerintah transisi Pasaman saat ini. Pola pikir dan cara berpolitik yang kritis menjadi pelepas dahaga masyarakat yang ’kekeringan’ keberpihakan pemerintah transisi Pasaman.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Oleh: SAPARUDDIN

Direktur BPL HMI Lubuk Sikaping 2013-2014

Korps Alumni HMI (KAHMI) pada awalnya merupakan wadah kekeluargaan alumni HMI yang lahir pada Kongres HMI VIII tahun 1966 di Solo. Melalui Munas Alumni HMI 15 September 1966 KAHMI kemudian disahkan menjadi salah satu Badan Khusus HMI sebagai tempat informasi sekaligus berfungsi sebagai wadah konsultasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun lebih bernuansa “paguyuban”, keberadaan KAHMI sangat diperhitungkan baik level regional maupun nasional. Jejaring KAHMI terdapat pada semua level dan semua lini baik pemerintahan maupun swasta. KAHMI juga berperan dalam konteks politik, anggota KAHMI hamper ada pada semua partai.

Demikian juga keberadaan jejaring HMI menyebar di berbagai ormas Islam baik Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah dan ormas besar islam lainnya. Sehingga gerak anggota KAHMI menjadi sorotan karena memiliki pengaruh yang besar di masyarakat. Akan tetapi, peran besar KAHMI untuk terus menjaga komitmen Kebangsaan sekaligus Keislaman di Indonesia menemukan tantangan yang besar pula.

KAHMI merupakan organisasi yang sudah cukup lama mewarnai lika-liku proses dinamika di negeri ini. Maka tak heran jika anggota/pengurus KAHMI banyak yang menjadi tokoh atau orang yang berpengaruh kuat. Begitulah kira-kira penulis mencoba menggambarkan secara ringkas tentang KAHMI. Sama halnya dengan MD KAHMI Kabupaten Pasaman, tentu berharap penuh agar MD KAHMI Kabupaten Pasaman mampu menempatkan eksistensinya dengan maksimal, sehingga apa yang sudah menjadi tujuan KAHMI dapat terealisasi dengan baik.

Karena itu, KAHMI Pasaman yang sudah terbentuk patut untuk diperhitungkan baik secara politik maupun potensi SDM-nya yang telah diakui.

Namun, bukan berarti KAHMI Pasaman tidak lepas dari permasalahan internal yang menderanya. Hal ini mengindikasikan bahwa persatuan yang sedang digalang oleh pengurus teras KAHMI Pasaman terkadang tidak lepas dari kerentanan politik yang mengiringi langkahnya. Kita patut menyayangkan jika terbentuknya KAHMI Pasaman hanya sekedar menjadi ’alat politik’ bagi kepentingan individu guna melanggengkan status quo atau rezim terbaharukan. Walaupun untuk hal itu kita tidak dapat menafikan.

Pada posisi ini, kita dapat melihat bahwa peran strategis perjuangan KAHMI Pasaman tidak harus berada dalam ruang politik semata. Kepentingan umat merupakan hal yang utama untuk membebaskan masyarakat Pasaman dari jeratan kemiskinan, kerusakan lingkungan dan pengangguran yang cukup tinggi. KAHMI Pasaman ditantang untuk dapat menyegerakan kesejahteraan demi terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Allah SWT.

Pentingnya praktik politik yang lebih substansial dan strategis menjangkau seluruh umat dan masyarakat menjadi tantangan tersendiri bagi KAHMI Pasaman. Pembangunan kesejahteraan yang dilakukan oleh pejabat transisi saat ini terbukti belum menampakkan kemajuan yang cukup berarti. Pemerintahan transisi Pasaman nampak belum melahirkan prestasi yang dibanggakan sebab berbagai permasalahan di Pasaman belum juga terselesaikan dengan cepat dan baik.

Oleh karena itu, keberadaan KAHMI Pasaman harus dihidupkan dengan kesantunan politik serta sikap kritis yang jelas terhadap pemerintah transisi Pasaman saat ini. Pola pikir dan cara berpolitik yang kritis menjadi pelepas dahaga masyarakat yang ’kekeringan’ keberpihakan pemerintah transisi Pasaman.

Demikian pula dengan orientasi keumatan dan pembangunan Pasaman yang berpihak pada lingkungan. Kita amat jarang mendengar elemen masyarakat yang menyuarakan pentingnya pembangunan Pasaman yang berbasis masyarakat dan lingkungan. Praktis kita tidak memiliki sikap kritis atas berbagai persoalan yang mendera Pasaman dengan praktik pembiaran kita terhadap masalah tersebut. Akhirnya, Pasaman kian menjadi daerah yang kering tak bertuan dan tandus karena suburnya ’benalu’ politik yang tertidur pulas di ranjang kekuasaan yang empuk.

Perjuang  para kader HMI tidak terhenti ketika mereka telah lulus dari bangku kuliah. Hal ini tentu saja harus diapresiasikan dengan memberikan ruang pengabdian kepada KAHMI Pasaman untuk menunjukkan niatnya. Hanya saja, bentuk pengabdian yang dipraktikkan harus didahulukan dengan niat yang ikhlas dan tujuan yang jelas demi kepentingan umat dan bangsa. Alangkah ’naifnya’ jika KAHMI Pasaman hanya berkutat mengabdi dalam ruang politik semata. KAHMI terlalu ’kerdil’ jika menjadikan politik sebagai panglima utama. Masih banyak ruang pengabdian KAHMI yang belum tergarap di Pasaman seperti pendidikan, peningkatan kesejahteraan dan pembinaan kaum muda Pasaman yang begitu potensial.

Eksistensi Kahmi Ke Depannya

Salah satu untuk membangun eksistensi Kahmi kedepannya dengan Munculnya KAHMI ke depan pentas pertarungan, walaupun secara individu dan kelompok menegaskan bahwa perjuangan para kader HMI tidak terhenti ketika mereka telah lulus dari bangku kuliah.  Hal ini tentu saja harus diapresiasikan dengan memberikan ruang pengabdian kepada KAHMI Pasaman untuk menunjukkan niatnya.

Hanya saja, bentuk pengabdian yang dipraktikkan harus didahulukan dengan niat yang ikhlas dan tujuan yang jelas demi kepentingan umat dan bangsa. Alangkah ’Sayangnya’ jika KAHMI Pasaman hanya berkutat mengabdi dalam satu ruang  semata. Masih banyak ruang pengabdian KAHMI yang belum tergarap di Pasaman seperti pendidikan, peningkatan kesejahteraan dan pembinaan kaum muda Pasaman yang begitu potensial.

Karena itu, untuk membanggakan Kahmi Pasaman  harus dibuktikan dengan praktik perjuangan KAHMI yang berpihak pada kepentingan masyarakat. KAHMI begitu potensial mempengaruhi opini dan kebijakan pemerintah. Di tengah defisit kebijakan yang pro rakyat itulah kehadiran KAHMI Pasaman menjadi harapan baru demi kepentingan masyarakat. Kita memberikan kesempatan bagi para alumni HMI untuk mengabdi pada masyarakat. Kita juga memberikan dorongan yang kuat bagi individu KAHMI untuk berperan aktif dalam politik praktis.

Namun, jangan menjadikan KAHMI sebagai tempat penyucian dosa-dosa sosial dan politik yang pernah dilakukan oleh siapapun. KAHMI harus tetap independen dalam praktik politik, gagasan dan pemikirannya. Buktikan pada masyarakat bahwa kader HMI merupakan anak kandung umat dan bangsa. Dengan begitulah KAHMI Pasaman kelak menjadi korps alumni yang berpihak kebenaran dan cita-cita bangsa. Selamat berjuang

Ikuti tulisan menarik sapar doang lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu