x

Air Terjun di Malang. Foto oleh Iqbal Nuril Anwar dari Pixabay.com

Iklan

ABDUL HARIS

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 9 Maret 2021

Sabtu, 13 Maret 2021 13:26 WIB

Bencana Terjadi Karena Air Tak Dihargai

Peran semua elemen masyarakat diperlukan dalam hal menjaga keberlangsungan kehidupan makhluk hidup yang ada dialam semesta ini, kita wajib bergontong royong dan bertindak bersama untuk menjaga sumberdaya alam yang ada, dengan cara tidak mencemarinya, menggunakan secukupnya dan menggunakanya dengan tepat.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Air merupakan salah satu sumber daya alam non-ekonomis yang wajib kita hargai keberadaanya. Kita sebagai makhluk hidup selalu membutuhkan air begitu juga dengan sumberdaya alam lainnya. Dengan cara tidak mencemari dan menggunakan secukupnya merupakan tindakan menghargai air. Keberadaan dan ketersedian air juga berperan penting untuk tumbuhan seperti pepohonan.

Air dan pepohonan menjadi ujung tombak keselamatan makhluk hidup sekarang dan kedepanya. Air akan berontak menjelma menjadi bencana apabila disekitarnya tidak ada tumbuhan pepohonaan yang menemaninya. Begitu juga dengan pepohanan, pohon akan tumbuh dengan tidak sempurna apabila tidak ada air yang diserapnya.

Jika kita hubungkan dengan kehidupan, peran air dan pepohonan sangat menentukan keberadaan kita, apakah kita akan tetap ada atau mati ditelan bencana. Peran semua elemen masyarakat diperlukan dalam hal menjaga keberlangsungan kehidupan makhluk hidup yang ada dialam semesta ini. Kita wajib bergontong royong dan bertindak bersama untuk menjaga sumberdaya alam yang ada, dengan cara tidak mencemarinya, dan menggunakanya dengan tepat, menggunakan secukupnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tindakan lainnya yang dapat kita lakukan untuk menjaga dan menghargai keberadaan sumber daya alam seperti air yaitu dengan cara melakukan penanaman pohon bersama agar air mendapatkan sesuatu yang dibutuhkannya, agar air dapat terserap oleh pepohonan, dengan demikian air tidak akan berontak dan menjelma menjadi bencana yang berulang kali menerpa kita rakyat Indonesia. Untuk mewujudkanya tidak bisa jika hanya dilakukan sendirian, kita harus gerak bersama.

Tidak membuang sampah dan limbah berbahaya kesungai juga merupakan tindakan menghargai keberadaan air, sebab air sungai tidak membutuhkan kehadiran sampah dan limbah berbahaya seperti limbah perkebunan monokultur kelapa sawit atau industri lainnya.

Berikut adalah  kasus oknum perusahaan yang tidak menghargai keberadaan dan ketersediaan air: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyeret beberapa petinggi anak usaha sawit Sinar Mas dan anggota DPRD Kalimantan Tengah, dalam kasus suap pencemaran limbah sawit di Danau Sembuluh. Enam orang sudah ditahan atas dugaan suap oleh PT Binasawit Abadi Pratama (BAP) dan PT Smart Tbk, kepada beberapa anggota DPRD Kalteng. 

Walaupun kasus diatas terjadi dibeberapa tahun lalu namun dampaknya masih dirasakan sebab limbah yang dialirkan kesungai sudah menyatu dengan air sungai dan mengganggu kehidupan makhluk hidup disekitarnya, dari kasus tersebut dapat kita sadari bahwa ekspansi perkebunan kelapa sawit bukanlah solusi untuk menjaga dan menggargai keberadaan air, lingkungan dan kehidupan makhluk hidup lainnya, begitu juga dengan pola hidup membuang sampah kesungai dan boros dalam penggunaan air.

Ada tiga kemungkinan yang akan terjadi jika kita tidak menghargai air, yaitu; mengalami kebanjiran, kekeringan dan tidak bisa menggunakanya kerena air tercemar limbah berbahaya. Mari hargai keberadaan air agar tidak terjadi bencana!

 

#HariAirDuniaXXIX2021#MengelolaAirUntukNegeri#SigapMembangunNegri

Ikuti tulisan menarik ABDUL HARIS lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu