x

Diambil dari https://www.phcppros.com/articles/1407-world-s-water-problems\xd

Iklan

Misbakhul Ulum

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 15 Maret 2021

Selasa, 16 Maret 2021 08:07 WIB

Menghargai Air untuk Kesinambungan Kehidupan Manusia

Kebutuhan air bagi manusia semakin meningkat tiap tahunnya. Air menjadi kebutuhan dasar bagi manusia yang harus dijaga kelestariannya agar kehidupan manusia tetap berjalan. Melalui sikap menghargai air, kelestariannya akan terus terjaga.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Air merupakan kebutuhan dasar bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari seperti untuk minum, mencuci, dan mandi. Selain itu, air juga dibutuhkan dalam jumlah yang besar pada aktivitas sosial dan ekonomi misalnya rumah sakit, industri, pendidikan, perkantoran, dan perdagangan. Tidak ada suatu barang yang dapat menggantikan fungsi air, sehingga air menjadi peran penting untuk keberlangsungan makhluk hidup di alam. Apabila air tidak ada maka manusia dan makhluk hidup lainnya tidak dapat berjalan.

Seiring berjalannya waktu, kebutuhan air semakin meningkat dengan bertambahnya jumlah populasi manusia di dunia, terkhusus di Indonesia. Berdasarkan data dari statistik air bersih (BPS, 2018) volume air bersih yang disalurkan perusahaan air bersih kepada kelompok sosial (pelaku non usaha) di Indonesia secara umum mengalami kenaikan dari tahun 2013-2018 sebesar 14,62 persen. Kebutuhan air paling besar dalam kehidupan masyarakat Indonesia adalah untuk sanitasi, kemudian diikuti oleh kebutuhan rumah tangga, mandi, memasak, dan minum (Ditjen Cipta Karya (2007) dalam BPS, 2020). Maka dari itu, perlu adanya penggunaan air secara bijak agar air tetap terjaga ketersediaannya dan kebersihannya di lingkungan, terutama air permukaan seperti air sungai, waduk, telaga, dan danau.

Masyarakat harus sadar jika ketersediaan air dapat berkurang sewaktu-waktu apabila tidak menerapkan penggunaan air secara bijak. Kita semua harus memulai dari sekarang untuk melaksanakan sikap “Menghargai Air” dengan cara menerapkan instalasi pembuangan air limbah (IPAL) di tiap rumah untuk pembuangan air limbah rumah tangga yang dapat mencemari air sungai, waduk, telaga, danau, dan air permukaan lainnya. Selain itu, kita harus bisa memakai kembali air bekas cucian sayur atau buah-buahan ataupun air wudhu untuk keperluan lainnya seperti, menyiram halaman, menyiram tanaman, dan menyiram kendang ternak. Seluruh upaya tersebut mampu mengurangi pencemaran air dan menghemat penggunaan air sehingga kelestarian air tetap terjaga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jangan sampai kita terlena hingga ketersediaan air sudah berkurang, kemudian kita baru sadar bahwa “Menghargai Air” sangatlah penting agar kehidupan manusia terus berjalan. Ayo dimulai dari kita sekarang! Kesinambungan kehidupan mendatang ada di tangan kita.

 #HariAirDuniaXXIX2021 #MengelolaAirUntukNegeri #SigapMembangunNegeri

 

Referensi:

BPS. 2020. Statistik Lingkungan Hidup Indonesia ; Air dan Lingkungan. Jakarta. Badan Pusat Statistik. Hal: 68-72.

BPS. 2018. Neraca Energi Indonesia 2013-2017. Jakarta. Badan Pusat Statistik

Ikuti tulisan menarik Misbakhul Ulum lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler