x

Iklan

Utoyo d Radar

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 17 Maret 2021

Kamis, 18 Maret 2021 05:55 WIB

Mengolah Air Bersih Itu Berat, Biar PDAM Saja

Kisah PDAM IndramayuMengolah Air Sungai yang Keruh

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

*Kisah PDAM IndramayuMengolah Air Sungai yang Keruh

“Kenapa sih kalau musim hujan, air PDAM kadang nggak keluar? Padahal kan air banyak?”. Pertanyaan atau keluhan seperti ini kerap kita dengar dari masyarakat. Wajar saja mereka mengeluh. Karena air bersih memang menjadi kebutuhan utama. Sementara  sumber air bersih utama, ya PDAM. Apalagi setiap bulan mereka merasa sudah bayar. Ketika air tak keluar, mereka pasti koar-koar. Tapi mereka tidak sadar, betapa sulitnya mengolah air bersih. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ya. PDAM Tirta Darma Ayu Indramayu memang berbeda dengan daerah lain, seperti PDAM Kuningan atau Cirebon. Mereka sumber air bakunya berasal dari pegunungan. Sehingga proses pengolahannya juga lebih simple. Sementara PDAM Indramayu, sumber air baku hanya mengandalkan air dari sungai. Sudah tahu tentunya, bagaimana kondisi air sungai saat ini. Terlebih ketika musim hujan. Air berwarna keruh kecoklatan. Mirip coffee mix. Hal ini sudah tentu sangat berpengaruh terhadap kualitas air. Jadi jangan heran ketika musim hujan, tingkat kekeruhan sangat tinggi. Dampaknya, air bersih yang dihasilkan juga menurun secara kualitas maupun kuantitas.

Tingkat kekeruhan air memang berubah-ubah. Di Indramayu, tingkat kekeruhan air pernah mencapai 12.000 NTU (Nephelometric Turbidity Units), dan hebatnya masih bisa mengolah air baku. Sementara saat ini tingkat kekeruhan mencapai 6.800 NTU.

Bagaimana pengolahan air bersih oleh PDAM di wilayah Indramayu barat? Seperti diketahui, di wilayah Indramayu barat PDAM mengandalkan air baku dari Bendung Salam Darma. Berada di Desa Salam Darma Kecamatan Anjatan, Bendung Salam Darma menampung air dari Sungai Cipunegara dan Saluran Induk (SI) Bendung Jatiluhur, Purwakarta, yang dialirkan ke timur menyusuri Purwakarta Timur, Kabupaten Subang, dan Indramayu Barat.

“Bendung Salam Darma dibangun pada masa pemerintahan kolonial Belanda tahun 1923. Bendung Salam Darma ini merupakan jantung utama kebutuhan air. Baik untuk kebutuhan pertanian maupun air bersih masyarakat wilayah Subang timur dan utara, serta wilayah Indramayu barat dan utara,” terang Budyana Soekardi, Asisten Manager Operasional Perum Jasa Tirta (PJT) II Wilayah Timur Patrol, belum lama ini.

Selain untuk memenuhi kebutuhan pertanian di wilayah Kecamatan Anjatan, Sukra, Patrol, Bongas, Haurgeulis, hingga Gabuswetan dan Kandanghaur, air Bendung Salam Darma juga dimanfaatkan sebagai air baku untuk kebutuhan air bersih masyarakat yang dikelola PDAM Tirta Darma Ayu Indramayu.

Untuk mengolah air baku dari Bendung Salam Darma, PDAM memiliki tiga fasilitas instalasi pengolahan air (IPA) di wilayah Indramayu barat. Yaitu intake Salam Darma (Anjatan) dengan kapasitas 150 liter/detik, IPA Babakan Jaya dengan kapasitas 60 liter/detik, dan Sumur Dalam Gabuswetan dengan kapasitas pengolahan 10 liter/detik. Dengan demikian, total air yang berasal dari air permukaan sebesar 210 liter/detik, dan air tanah sebesar 10 liter/detik.

Sementara sumber air baku IPA Salam Darma dan Babakan Jaya berasal dari Bendung Salam Darma (Sungai Cipunegara), dan Suplesi Saluran Induk Tarum Timur (saluran induk irigasi dari Bendungan Jatiluhur) yang dialirkan melalui Saluran Induk Bugis. Kemudian Ujung Saluran Induk Bugis dibagi menjadi menjadi empat saluran sekunder (SS), yaitu SS Anjatan, SS Wanguk, SS Sukra, SS Cipunegara. Air baku dari Bendung Salam Darma, Saluran Induk Bugis, Saluran Induk Tarum Timur, dan Saluran Sekundernya dikelola oleh Perum Jasa Tirta 2 (PJT 2).

Bagaimana proses pengolahan air sungai yang kotor menjadi air bersih? Beruntung kami dari anggota PWI Indramayu bisa melihat langsung proses pengolahan di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Salam Darma, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu. Pengolahan air baku menjadi air bersih ternyata melalui sejumlah proses dan tahapan. Di IPA Salam Darma ini, terdapat bak (kolam) tempat pengolahan dibagi menjadi beberapa bagian sesuai proses tahapan. Dimulai dari proses koagulasi, flokulasi, sedimentasi, hingga  filtrasi.

Proses berawal dari masuknya air baku melalui intake. Kemudian langsung menjalani proses koagulasi di bak pertama. Dalam proses ini dilakukan pengadukan cepat dengan menambah bahan kimia, karena air masih sangat keruh berwarna coklat pekat. Tahapan berikutnya yaitu flokulasi. Di tahapan ini dilakukan pengadukan lambat. Dari bak flokulasi, air masuk ke bak sedimentasi. Pada tahap ini air sudah terlihat jernih meski belum sempurna, karena masih ada sedikit kotoran. Proses pun berlanjut ke satu tahapan lagi yaitu filtrasi atau penyaringan. Setelah melewati tahap filtrasi, akhirnya menghasilkan air bersih. Air bersih ini langsung dialirkan melalui pipa dan ditampung di bak reservoir. Di tempat inilah air diberi kaporit dan siap untuk didistribusikan kepada konsumen.

Di wilayah Indramayu bagian barat, distribusi air bersih PDAM meliputi tiga wilayah pelayanan. Yaitu Unit Anjatan yang melayani wilayah kecamatan Anjatan, Patrol, Sukra, Bongas dan Haurgeulis. Jumlah sambungan di wilayah ini mencapai 9.186 sambungan rumah (SR). Kemudian Cabang Kandanghaur dengan wilayah pelayanan Kecamatan Kandanghaur sengan jumlah sambungan 7.827 SR, dan Unit Gabuswetan dengan wilayah pelayanan Kecamatan Gabuswetan dengan jumlah sambungan 1.036 SR.

“Tinggal tiga kecamatan di wilayah Indramayu barat yang belum mendapatkan pelayanan PDAM melalui perpipaan, yaitu Kroya, Gantar, dan Terisi,” terang Direktur Teknik PDAM Tirta Darma Ayu Indramayu, Agus Suprihartono.

Sementara untuk terus meningkatkan cakupan layanan, PDAM Indramayu masih terus melanjutkan program MBR. Yaitu pemasangan sambungan PDAM harga murah, bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Program MBR ini merupakan bantuan dari pemerintah pusat melalui pemerintah daerah, yang dimulai imulai sejak 2013. 
Direktur Umum PDAM Tirta Darma Ayu Indramayu, Endang Effendi SE MM mengakui kalau di wilayah Indramayu barat masih belum semua wilayah terlayani PDAM. Meski demikian PDAM terus berupaya meningkatkan pelayanan, dengan minta bantuan kepada pemerintah pusat dan provinsi. “Terus terang selama ini kita banyak dibantu pemerintah pusat dan provinsi untuk pembangunan IPA,” ungkapnya.

Selain melayani pelanggan, PDAM Indramayu melalui jiwa sosialnya juga selalu melayani masyarakat yang membutuhkan air bersih. PDAM memiliki armada tangki khusus, yang siap mengantar air bersih ke berbagai lokasi yang membutuhkan di Kabupaten Indramayu. Hal ini sering dilakukan ketika musim kemarau tiba, ketika terjadi bencana alam, dan di berbagai kegiatan yang memang membutuhkan bantuan air bersih.(utoyo prie achdi).  

#HariAirDuniaXXIX2021#MengelolaAirUntukNegeri#SigapMembangunNegeri

Ikuti tulisan menarik Utoyo d Radar lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB