Bagaimana sih keadaan pedagang ayam potong saat ini??

Ayam merupakan ternak yang paling mudah dikembangbiakan bila dibandingkan dengan ternak lain, kelebihan yang dimiliki adalah produksinya produksi daging dalam waktu yang relatif singkat selain itu konversi yang dikonsumsi oleh ayam pun terbilang kecil dibandingkan dengan hewan ternak yang lain, untuk perawatannya pun cukup mudah, sehingga tidak ada terlalu menguras tenaga di saat proses perkembangbiakannya.
Perkembangan yang pesat dari ayam ini juga merupakan penanganan penanganan untuk mengimbangi kebutuhan masyarakat terhadap protein hewani. Untuk daging ayam ini pun terbilang olahan favorit masyarakat Indonesia, karena harganya yang murah tetapi memiliki segudang manfaat bagi manusia.
Saat ini harga ayam potong di pasaran mulai menjadi perhatian bagi masyarakat, karena harga ayam potong yang meningkat, terutama pada bulan Ramadhan seperti saat ini. Harga daging ayam potong broiler di sejumlah pasar tradisional mengalami kenaikan harga sekitar Rp 8.000 per ekor sehingga menjadi Rp 31.000 per ekornya, pedagang ayam di pasar mengeluh sepi pembeli dan mengaku pendapatan turun 40%. Penyebab ayam potong naik karena permintaan yang terus meningkat sedangkan banyak ayam yang belum siap potong, Selain itu, juga disebabkan kondisi pandemi covid-19.
Para pedagang berharap kondisi pasar dapat pulih karena para peternak dan pedagang mengalami kerugian dan menurunnya pendapatan, terutama para pedagang makanan olahan yang berbahan dasar ayam, jika harga olahan yang dijual di naikan maka pembeli akan berkurang, tetapi jika tidak dinaikan akan mengalami kerugian.
Kenaikan daging ayam ini kerap terjadi menjelang Ramadhan, sehingga masyarakat terbiasa dengan keadaan seperti ini dan hanya bisa pasrah, kenaikan harga ayam diperkirakan akan mengalami puncak kenaikan pada H-1 sebelum bulan puasa dan akan kembali normal setelah lebaran nanti.

Ikuti tulisan menarik Rizka Alvi lainnya di sini.