x

Iklan

Syarifudin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 April 2019

Senin, 9 Agustus 2021 17:24 WIB

76 Tahun Merdeka dan Zaman Sangat Canggih, Kok Masih Ada Rentenir?

Indonesia sudah 76 tahun merdeka. Zaman pun sudah canggih. Tapi kok masih ada rentenir yang menjerat masyarakat?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Siapa bilang di zaman begini udah gak ada rentenir?

Tidak jauh dari Jakarta, di kaki Gunung Salak itu praktik rentenir masih ada. istilahnya “bank keliling” atau warga menyebutnya “bank emok” (bukan semok). Siapa pun tahu, rentenir itu katanya merugikan. Tapi apa yang bisa diperbuat saat “orang-orang kecil” punya kebutuhan? Hanya pinjam dan pinjam lagi. Lalu terlibat utang berbunga tinggi. Pinjam 3 juta bayarnya 4,5 juta dalam 45 minggu, itu pun yang diterima tidak utuh. Dipotong biaya administrasi. Hahhh …

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Maka jadilah rumah yang terpaksa dijual. Akibat Di sini terjadi, keluarga yang terlibat utang dan tidak mampu membayar. Hingga rumah dijual lalu anaknya “dititipkan” ke saudaranya. Belum lagi rumah orang tua oleh anaknya karena terliat utang. Semua terjadi karena praktik rentenir, utang berbunga tinggi. Dan ibu-ibu itu pun tidak punya akses keuangan.

 

Atas keprihatinan itulah, TBM Lentera Pustaka mendirikan “Koperasi Lentera” yang fokusnya koperasi simpan pinjam. Sebagai gerakan untuk menghindari jeratan rentenir, sekaligus mengajarkan pentingnya “simpan sebelum pinjam”. Literasi finansial sederhana dimulai dari yang begini-begini.

 

“Koperasi Lentera saya dirikan karena keprihatinan akibat banyaknya warga sekiat TBM Lentera Pustaka yang terjerat rentenir dan utang berbungan tinggi. Maka saya ajarkan untuk simpan dulu baru pinjam. Memang nilainya kecil tapi saya yakin koperasi bisa jadi “obat” untuk mengurangi derita ekonomi rumah tangga ibu-ibu di wilayah ini. Insya Allah dan mohon dukungannya saja” ujar Syarifudin Yunus, Penggagas Koperasi Lentera sekaligus Pendiri TBM Lentera Pustaka di Bogor.

 

Sejak berdiri di bulan Apri 2021 lalu, alhamdulillah saat ini sudah 20 ibu-ibu jadi anggota Koperasi Lentera. Tiap Sabtu sore setor iuran Rp. 10.000 per minggu. Kini ada 8 anggota yang sudah meminjam dengan nilai Rp. 2,8 juta. Sehingga mereka terhindar dari praktik rentenir dan utang berbunga tinggi.

 

Indonesia boleh saja sudah 76 tahun merdeka, Zaman pun sudah sangat canggih. Tapi kok masih ada rentenir? Rentenir, katanya udah jadi penyakit masyarakat. Banyak rakyat jelata terjerat di dalamnya. Iya banget. Maka harus ada ikhtiar edukasi masyarakat untuk menghindarinya. Minimal, pinjam uang karena butuh bukan ingin.

Praktik sederhana literasi finansial pun sudah berjalan di TBM Lentera Pustaka. Alhamdulillah #KoperasiLentera #LiterasiFinansial #TBMLenteraPustaka

https://www.kompasiana.com/syarif1970/60ebd48f15251073255d4bd2/rentenir-di-balik-berdirinya-koperasi-lentera-selamat-hari-koperasi?fbclid=IwAR2woD5iAvPB3ym87KT6Rz_zo_H50Me5aePzyw6p8dXpAF3jT6WLgWEIDSk

Ikuti tulisan menarik Syarifudin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler