x

Iklan

Free School Program

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 18 Mei 2021

Kamis, 12 Agustus 2021 09:09 WIB

Kolaborasi Sosial Pemdes Kota Batu, Ciomas Bogor dan PKBM Bakti Nusa

Aksi Humanitarian dan sosial PKBM Bakti Nusa dan Pemerintah Desa Kota Batu Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor mengentaskan persentase putus sekolah.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 3 Juli 1922, Ki Hadjar Dewantara mendirikan Taman Siswa, sebuah lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priayi maupun orang-orang Belanda. Ki Hadjar memiliki cita-cita mulia yakni pendidikan yang bisa dinikmati oleh semua rakyat.

PKBM Bakti Nusa meluncurkan Program pendidikan sekolah tanpa pungutan diawal tahun 2021 sebagai penerus program Ki Hajar Dewantara & dukungan atas pernyataan Komisioner KPAI akan meningkatnya persentase anak putus sekolah secara drastis hingga 40% lebih tinggi saat pandemi melanda, dibanding tahun lalu. 

 

 

Pada tanggal 10 Agustus 2021, jajaran Pemerintah Desa Kota Batu Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor: Kepala Desa, Ketua MUI Desa Kota Batu Kecamatan Ciomas dan Ketua BPD resmi berkolaborasi dengan PKBM Bakti Nusa untuk menanggulangi angka putus sekolah dan membantu para santri dan pesantren yang tersebar di desa tersebut.

"Program sekolah gratis PKBM Bakti Nusa sejalan dengan Program PancaKarsa dan Gercep Bupati membantu warga di masa pandemi, maka harus didukung dan dimaksimalkan agar anak-anak di desa kota batu dapat melanjutkan pendidikan hingga lulus setara SMA dan untuk menekan angka putus sekolah serta angka pengangguran usia muda dampak hantaman pandemi di sektor ekonomi" ungkap Ratna Wulansari, Kepala Desa Kota Batu Kecamatan Ciomas.

 

 

 

Kyai Haji Ridwan Ketua MUI Desa Kota Batu Kecamatan Ciomas menyatakan dorongan & ketertarikannya dengan Program Dukungan Santri dan Pemberdayaan Kewirausahaan Pesantren dari PKBM Bakti Nusa. Para santri penghafal Quran mempunyai peluang besar dimasa depan dengan berbagai kemudahan yang pemerintah berikan melalui jalur khusus program penerimaan Tahfiz ke Perguruan Tinggi, Aparatur Sipil Negara dan Pegawai Negri. Kendala para santri Tahfiz dipesantren kecil adalah tidak mempunyai bekal pendidikan reguler untuk ijazah. Ditambah bantuan kewirausahaan pesantren agar dapat mandiri.

 

 

"Program belajar PKBM Bakti Nusa adalah Daring mengikuti instruksi pemerintah melalui setara daring Kemdikbud, sama seperti Universitas Terbuka. Program kewirausahaan akan diajarkan setelah pemerintah memperbolehkan pendidikan tatap muka dan menimbang potensi alam daerah tersebut. Tim kami lulusan S2 ITB, ex General Manager dan Chef di dunia pariwisata hotel & restaurant, ex Pramugari Etihad, Fly Dubai di Uni Emirat Arab serta Garuda Indonesia dan lulusan IPB peternakan siap mensupport program kewirausahaan pesantren bisa mandiri" ujar Agung Udiyanto, Kepala PKBM Bakti Nusa Bogor

Muhammad Afhan yang adalah koordinator program menambahkan,"Kita harus bersama sama seiring dan sejalan dengan tujuan membantu warga tanpa memandang perbedaan agama, suku dan ras, bersatu agar persentase putus sekolah khususnya dimasa pandemi dapat ditekan, setelah itu meningkatkan ekonomi desa melalui dorongan kewirausahaan pesantren dan inovasi bisnis pemuda pemudi menuju Sentra Usaha Desa Kota Batu 4.0"

-Kabupaten Bogor-

 

Ikuti tulisan menarik Free School Program lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB