Klaster Baterai EV Baru di Morowali, Indonesia Siap Jadi Produsen Mobil Listrik Dunia?

Minggu, 19 September 2021 07:13 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Indonesia semakin serius menjajaki kesempatan menjadi produsen mobil listrik dunia. Tidak hanya membangun pabrik baterai mobil listrik yang terbesar se- Asia Tenggara, namun PT IMIP (Indonesia Morowali Industrial Park) juga membangun klaster baru untuk baterai EV. Ini semakin memperkuat langkah Indonesia mewujudkan cita-citanya tersebut.

Menuju persiapan Indonesia menjadi produsen mobil listrik dunia, PT IMIP (Indonesia Morowali Industrial Park) di Morowali, Sulawesi Tengah, turut mengambil peran dalam mewujudkan hal tersebut. Selain dua klaster yang ada terkait produksi stainless steel dan carbon steel, IMIP diketahui tengah membangun klaster baru khusus untuk produksi baterai untuk kendaraan listrik (EV).

Sekadar informasi, PT IMIP mempunyai klaster stainless steel yang memproduksi bijih nikel ke Nickel Pig Iron (NPI) hingga stainless steel. Klaster stainless steel yang berbasis nikel ini adalah yang terbesar sedunia berada di satu tempat. 

Mempunyai 44 lines tungku smeleter NPI, kapasitas produksi dari klaster ini yaitu stainless steel sebanyak 3 juta metric ton MT, hot rolled coil 3 juta ton per tahun dan cold rolled coil 0.5 juta ton per tahun.

Selanjutnya ada klaster carbon steel yang memproduksi carbon steel menjadi baja. Klaster ini ternyata dibangun atas permintaan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan dan Menko Perekonomian Airlangga Hartanto.

Disebut oleh CEO PT IMIP, Alexander Barus, beruntung ada investor yang mau membangun pabrik pengolahan carbon steel di Morowali sehingga Indonesia bisa memenuhi kebutuhan baja dalam negeri dan juga penambah devisa negara.

Di klaster ini, kapasitas produksi diketahui sebanyak 3.5 juta ton per tahun dan menyerap 5.000 tenaga kerja.

Sedangkan klaster terakhir di PT IMIP  yang sedang dalam tahap pembangunan adalah bagian yang paling berperan dalam kesiapan Indonesia menjadi produsen mobil listrik yaitu klaster baterai EV. Klaster ini akan memproduksi katoda baterai yang nantinya digunakan untuk kendaraan listrik. Kapasitas produksi diperkirakan memiliki total 240.00 ton per tahun.

Di klaster ini terdiri 4 perusahan yaitu, PT Teluk Metal Industry, PT Fajar Metal Industry, PT QMB New Energy Material dan PT Huayue Nickel Cobalt. Investasi untuk pembangunan klaster yang digadang mendukung energi bersih dan terbarukan ini mencapai US$3 miliar dan nantinya bisa memperkerjakan 5.000 tenaga kerja. 

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler