x

Ilustrasi perceraian. Guardian.co.uk

Iklan

Dian Anthie

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Mungkinkah Menjalin Komunikasi yang Baik dengan 'Mantan'?

Menjalin Komunikasi yang baik pasca perceraian

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pada beberapa kasus perceraian salah satu faktor  yang  menjadi penyebab perceraian adalah buruknya hubungan komunikasi diantara suami dan istri. Masing-masing mempunyai pandangan dan prinsip  yang berbeda-beda sehingga tidak pernah mencapai titik temu. Mungkin hal ini tidak terjadi dalam dua atau tiga hari saja. Peristiwa ini bisa saja merupakan klimaks dari kompleksnya permasalahan rumahtangga  yang  tak pernah terselesaikan sedari awal ditambah lagi dengan komunikasi  yang  tidak lancar membuat permasalahan semakin bertambah rumit, hingga akhirnya kedua pasangan ini sepakat untuk berpisah.

Setelah perceraian itu terjadi, hubungan komunikasi diantara kedua belah pihak menjadi semakin buruk bahkan sering kali terputus sama sekali. Mungkin bagi mereka hal ini tidak masalah namun bagaimana dengan anak-anak  yang hadir diantara mereka. Seringkali keegoisan dan amarah membuat kedua pasangan ini tidak memperhatikan hal ini. Padahal anak-anak  pun punya hak untuk mendapatkan pemahaman dan penjelasan dari kedua orang tuanya mengapa mereka berpisah.

Pemahaman seperti ini sangat diperlukan bagi sang anak, agar ia tidak merasa bahwa perpisahan orang tuanya disebabkan karenanya dan dia tetap merasa memiliki ayah dan ibunya walaupun tidak tinggal dalam satu rumah. Selain itu sangat penting diberikan pemahaman kepada anak-anak bahwa walaupun ayah dan ibu tidak lagi tinggal dalam satu rumah cinta dan kasih sayang ayah dan ibu tidak akan pernah berubah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengertian seperti ini harus diberikan kepada anak-anak sesuai dengan usia sang anak agar mereka tidak merasa kehilangan dan berbeda dari teman-temannya. Namun sayangnya sering kali pasangan yang sedang dalam proses perceraian atau telah bercerai mengabaikan hal ini dikarenakan kesibukan mereka. Sehingga anak tidak mengerti sama sekali dengan kondisi dan perubahan yang telah terjadi.

Ketidakpahaman anak-anak pada situasi dan kondisi yang telah berubah akan menimbulkan gejolak di dalam batin mereka tatkala mereka menyadari bahwa mereka berbeda dari anak-anak yang lain. Misalkan biasanya ayahnya ada di rumah namun setelah perpisahan ayahnya tidak tinggal lagi serumah atau mereka tidak lagi tinggal dengan ibunya karena hak asuh jatuh kepada sang ayah dan sebagainya. Perubahan-perubahan seperti ini lah yang dikhawatirkan dapat berdampak negatif kepada psikis anak-anak, seperti menjadi murung, tidak ceria seperti biasanya, mengurung diri di dalam kamar atau rumah, malu untuk bergaul atau mungkin bagi yang sudah menjelang remaja dampak yang lebih buruknya adalah mereka bisa terjerumus kepada minuman keras bahkan narkotika.

Oleh karena itu untuk mencegah hal seperti ini terjadi pada anak-anak, selayaknya  para orang tua  tetap membangun komunikasi yang baik mengenai perkembangan fisik dan psikis anak-anak, baik sebelum maupun setelah perceraian terjadi. Walaupun mungkin kita harus menahan segala perasaan yang berkecamuk di dada, namun demi anak-anak marilah kita mencoba menekan perasaan itu dan tetap menjalin komunikasi dengan sang mantan. Setelah itu berikanlah pemahaman kepada putra dan putri kita tentang perpisahan ini. Ada baiknya jika kedua orang tua hadir pada saat memberikan penjelasan ini kepada sang anak agar mereka tidak merasa kehilangan cinta dan kasih sayang kedua orang tuanya walaupun telah terjadi perpisahan.

Namun apabila sang mantan tidak mau menjalin komunikasi lagi dengan kita solusi yang terbaik adalah kita harus menjalin komunikasi yang mesra dengan buah hati kita, tumbuhkan lah rasa kepercayaan diri kepadanya dan katakan kepada buah hati kita walaupun hanya ada ibu atau ayah, kasih sayang dan cinta ibu atau ayah  tidak pernah berubah kepada mereka. Dan mereka tak perlu khawatir karena masih banyak keluarga, kerabat dan sahabat yang mencintai mereka, Insya Allah mereka akan bisa mengatasi perubahan ini. Mungkin memang tidak secara cepat prosesnya namun saya yakin dengan seiringnya waktu anak-anak akan lebih mudah beradaptasi dengan kondisi baru asalkan mereka merasa nyaman dan tidak kehilangan apapun juga.

 

Ikuti tulisan menarik Dian Anthie lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Taman Pecinta

Oleh: Wahyu Kurniawan

Senin, 29 April 2024 12:26 WIB

Terkini

Terpopuler

Taman Pecinta

Oleh: Wahyu Kurniawan

Senin, 29 April 2024 12:26 WIB