x

PTM

Iklan

Tessa Destia Putri Lisa

Mahasiswa Magister Pendidikan Fisika Universitas Negeri Padang
Bergabung Sejak: 2 November 2021

Rabu, 3 November 2021 12:24 WIB

Potensi Blended Learning dalam Mengoptimalkan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

Pandemi Covid-19 memiliki dampak besar bagi dunia pendidikan Indonesia. Berbagai kebijakan disusun dan diperbarui demi mengoptimalkan pembelajaran selama masa pandemi. Kebijakan terbaru pemerintah Indonesia terkait proses pembelajaran pada tahun ajaran 2021/2022 tercantum dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri yang diterbitkan pada Maret 2021. Melalui kebijakan ini, pemerintah menargetkan untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mulai tahun ajaran 2021/2022. Langkah ini diharapkan dapat menjadi jawaban atas permasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pandemi Covid-19 memiliki dampak besar bagi dunia pendidikan Indonesia. Berbagai kebijakan disusun dan diperbarui demi mengoptimalkan pembelajaran selama masa pandemi. Kebijakan terbaru pemerintah Indonesia terkait proses pembelajaran pada tahun ajaran 2021/2022 tercantum dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri yang diterbitkan pada Maret 2021. Melalui kebijakan ini, pemerintah menargetkan untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mulai tahun ajaran 2021/2022. Langkah ini diharapkan dapat menjadi jawaban atas permasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Pelaksanaan PTM mengacu kepada ketentuan berdasarkan SKB 4 Menteri, diantaranya sekolah wajib menyusun prosedur penerapan protokol kesehatan, menyediakan fasilitas yang menujang penerapan protokol kesehatan, pembelajaran dilaksanakan melalui sistem shift, kapasitas ruang kelas terisi maksimal 50% siswa, dan adanya persetujuan orang tua siswa. Ketentuan pelaksanaan PTM untuk tahun ajaran 2021/2022 berbeda dengan ketentuan PTM sebelum masa pandemi, sehingga lumrah disebut sebagai PTM terbatas. Salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh satuan pendidikan dalam pelaksanaan PTM terbatas adalah pembelajaran tatap muka terbatas dikombinasikan dengan pembelajaran jarak jauh untuk memenuhi protokol kesehatan.

Standar Nasional Pendidikan Indonesia terdiri dari 8 standar yang saling bersinergi satu sama lain sebagai input, proses dan output yang dihasilkan. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan output yang akan terpenuhi apabila input terpenuhi dan proses berjalan dengan baik. Salah satu sub indikator Standar Proses pembelajaran adalah bagaimana penerapan metode pembelajaran sesuai karakteristik siswa dan pemanfaatan media pembelajaran untuk peningkatan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, pada pelaksanaannya pemberlakuan sistem shift dan penggunaan metode pembelajaran yang tidak tepat dalam PTM terbatas dapat menimbulkan kendala terkait ketidaktercapaian materi belajar. Hal ini akan mempengaruhi kompetensi siswa yang dihasilkan. Apabila tidak segera ditangani, maka akan berpotensi menyebabkan penurunan capaian belajar siswa.

Salah satu alternatif solusi yang dapat digunakan agar pembelajaran terlaksana secara efektif adalah menggunakan metode blended learning. Penggunaan blended learning dapat diterapkan dengan memvariasikan komposisi antara pembelajaran tatap muka dan pembelajaran jarak jauh. Graham (2006) mendefinisikan blended learning sebagai kombinasi dari dua model pendidikan yang berbeda, yaitu pembelajaran tradisional tatap muka (face to face learning) dan pembelajaran jarak jauh (distance learning). Blended learning memungkinkan penggabungan media digital dan internet dengan pembelajaran di kelas yang memerlukan kehadiran bersama secara fisik dari guru dan siswa melalui kombinasi pembelajaran tatap muka, pembelajaran melalui internet, serta didukung oleh teknologi untuk menciptakan lingkungan belajar yang efisien. Guru dapat melaksanakan diskusi materi atau menjelaskan materi ajar yang sulit pada kegiatan PTM terbatas dan melakukan sharing materi serta pengiriman tugas melalui pembelajaran online menggunakan Learning Management System (LMS) seperti Google Classroom.

Kombinasi pembelajaran tatap muka dan pembelajaran online dalam blended learning dapat mengoptimalkan pembelajaran. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Abdullah (2018) yang menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode blended learning mempunyai dampak yang lebih efektif, baik saat pembelajaran online ataupun pembelajaran tatap muka. Penelitian lainnya yang medukung adalah Singh & Reed (2001); Brown (2003); Nair & Bindu (2016); Tanuwijaya & Tambunan (2021) yang mendefinisikan bahwa blended learning bertujuan untuk mengoptimalkan hasil belajar dan biaya pelaksanaan pembelajaran, mendukung pengurangan biaya, efisiensi waktu, kenyamanan lokasi untuk siswa, meningkatkan pemahaman pribadi, memotivasi penyajian pembelajaran tatap muka, memberikan pengalaman belajar individual, berpusat pada siswa, melatih siswa untuk mandiri dalam mengakses dan mengimprovisasi kemampuan serta pengetahuan teknologi yang dimilikinya.

Kemudian, dalam penelitiannya Nurgesang et al. (2019) mengemukakan bahwa proses pembelajaran yang menuntut mahasiswa agar lebih aktif menjadi salah satu upaya agar kompetensi yang diharapkan dapat tercapai. Salah satu cara untuk meningkatkan keaktifan mahasiswa adalah menerapkan sistem blended learning. Metode ini bertujuan agar proses pembelajaran tidak monoton dan bervariasi sehingga tujuan dalam proses pembelajaran dapat tercapai. Oleh karena itu, penerapan blended learning dalam pembelajaran merupakan solusi yang tepat dalam mengoptimalkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.

Ikuti tulisan menarik Tessa Destia Putri Lisa lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler