x

Sumber: https://lpmpjatim.kemdikbud.go.id/

Iklan

Alviolita Afyk Anida Putri

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 8 November 2021

Selasa, 9 November 2021 12:45 WIB

Berbicara Masa Depan Dunia Pendidikan

Pendidikan khususnya di masa pandemi menjadi salah satu sektor yang paling terlihat perubahannya di bidang teknologi. Melalui teknologi, guru dapat bertatap muka dengan para siswa secara daring. Pemberian dan pengumpulan tugas juga dilakukan dalam jaringan. Bahkan modul pembelajaran atau buku acuan belajar yang digunakan lebih banyak berformat digital. Keberadaan teknologi yang membawa manfaat atau pengaruh positif dalam sektor pendidikan tersebut memberikan harapan untuk kemajuan sektor pendidikan di masa depan, sehingga tidak menutup kemungkinan akan terjadi banyak perubahan di masa depan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Perkembangan teknologi di masa sekarang ini sudah tidak dapat dibendung lagi. Teknologi sudah masuk pada semua sektor kehidupan manusia, termasuk sektor pendidikan. Pendidikan khususnya di masa pandemi menjadi salah satu sektor yang paling terlihat perubahannya di bidang teknologi. Sekarang ini kegiatan belajar mengajar tidak akan berjalan tanpa adanya teknologi. Melalui teknologi, guru dapat bertatap muka dengan para siswa secara daring. Pemberian dan pengumpulan tugas juga dilakukan dalam jaringan. Bahkan modul pembelajaran atau buku acuan belajar yang digunakan lebih banyak yang berupa e-book.

Melihat fakta yang terjadi, lantas bagaimana perkiraan pendidikan di masa depan ketika generasi muda sekarang ini telah mengemban perannya untuk mencetak generasi berkualitas. Apakah proses belajar mengajar di kelas-kelas tetap berlangsung? Apakah pembelajaran akan tetap dilaksanakan setiap pagi hingga siang atau pun sore? Hal tersebut sekaligus memberikan pemahaman terkait bagaimanakah sistem pendidikan di masa mendatang sekitar tahun 2045 ketika Indonesia merdeka 100 tahun?

Peran teknologi dalam dunia pendidikan begitu besar. Melalui penggunaan teknologi, sistem pendidikan menjadi lebih dimudahkan. Lestari (2018) mengungkapkan bahwa dunia pendidikan memanfaatkan teknologi sebagai suatu sistem yang dirancang untuk menunjang pembelajaran agar tercapai hasil yang diinginkan. Menunjang pembelajaran dengan artian mengimplementasikan teknologi sebagai media pembelajaran, alat administratif, dan sumber belajar. Implementasi teknologi sebagai media pembelajaran, misalnya menggunakan media film yang memadukan media audio dengan visual sehingga siswa akan lebih cepat memahami informasi yang didapat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemudian, implikasi teknologi sebagai alat administrasi, misalnya menggunakan komputer dengan akses internet yang membuat suatu lembaga lebih mudah mengelolah data administrasi seperti data guru, data siswa, dan lain sebagainya. Selanjutnya, implikasi teknologi sebagai sumber belajar, misalnya memanfaatkan gawai maupun laptop dengan jaringan internet untuk mengakses informasi dengan mudah dari sumber yang berbeda, baik berupa e-book, artikel, hingga berita-berita terkini yang dapat digunakan sebagai sumber.

Keberadaan teknologi tersebut memberikan manfaat atau pengaruh positif dalam sektor pendidikan. Menurut Selvia (2021) ada beberapa manfaat, diantaranya yaitu peningkatan kualitas pembelajaran, terdapat metode pembelajaran baru, memberi kemudahan dan inovasi, layanan menjadi lebih cepat dan efisien, memiliki jangkauan koneksi yang lebih luas, sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka secara langsung tetapi dapat melalui ruang virtual, pengolahan data hasil penilaian tidak lagi manual, penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat dengan biaya lebih murah, dan dapat menjadikan generasi muda tidak gagap teknologi.

Pengaruh positif terkait perkembangan teknologi dalam sektor pendidikan tersebut memberikan harapan untuk kemajuan pendidikan di masa depan. Adanya berbagai pengaruh positif tersebut, tidak menutup kemungkinan akan terjadi banyak perubahan di masa depan. Lantas perubahan apa saja yang terjadi?

Pertama, adanya pembelajaran bersama, dalam artian pertukaran pelajar akan menjadi hal biasa karena tidak perlu datang langsung ke negaranya melainkan dapat langsung bertatap maya. Selain itu, tidak hanya siswa dan mahasiswa, tetapi guru juga dapat melakukan pertukaran. Sekolah maupun universitas akan berbondong-bondong melakukan kerja sama baik dalam negeri maupun luar negeri untuk meningkatkan kualitasnya melalui sistem belajar bersama.

Kedua, dunia pendidikan akan merasakan penggantian tenaga kerja manusia dengan teknologi digital karena sekarang ini sudah banyak sistem yang diubah dari yang manual menjadi digital, seperti cara mengolah data-data sekolah. Pengolahan tersebut sudah banyak dilakukan dengan bantuan teknologi. Para siswa maupun guru sudah mulai diberikan akses untuk menginput data atau informasi diri sendiri secara mandiri ke laman sekolah maupun lembaga pendidikan lainnya, sehingga tugas administrator sekolah menjadi semakin berkurang dan kemungkinan ke depannya profesi tersebut ditiadakan.

Ketiga, sistem pembelajaran yang saat ini menjadikan guru sebagai fasilitator juga dapat berubah di masa depan dengan tidak perlu lagi seorang guru dalam wujud manusia tetapi dalam wujud robot digital yang mampu lebih cepat mengolah informasi. Adanya guru dalam wujud digital tersebut memungkinkan untuk setiap murid memiliki satu guru pendamping layaknya pengguna perangkat Apple yang memiliki aplikasi Siri di dalamnya. Maka sekolah tidak lagi harus dilaksanakan setiap hari, yaitu Senin—Sabtu dari pagi hingga siang atau pun sore. Sekolah hanya akan dilaksanakan di hari-hari tertentu seperti hari ujian, pembelajaran sosial supaya siswa tidak individual, acara sekolah, dan lain sebagainya. Pertemuan di hari-hari tertentu tersebut dapat dilakukan secara daring maupun luring, sehingga pembelajaran di kelas-kelas dapat saja dihapus oleh beberapa sekolah yang menghendakinya.

Kedepannya, apabila sistem belajar bersama tersebut benar-benar terjadi maka akan berdampak pada pemerataan kualitas pendidikan. Oleh karena itu, persaingan di dunia pendidikan akan semakin ketat. Seorang siswa atau pun guru yang tidak mau berinisiatif akan tertinggal baik di dunia pendidikan saat itu maupun di dunia kerja untuk kedepannya. Siswa maupun guru seharusnya memanfaatkan kesempatan adanya sistem pendidikan tersebut dengan sebaik-baiknya untuk mendapatkan pengalaman sebanyak-banyaknya. Sementara itu, penggantian tenaga kerja dengan robot akan berdampak pada semakin cepatnya informasi yang dapat diakses. Agar tidak tergantikan oleh robot, maka seorang guru harus memiliki kualitas yang memadai. Sebuah perasaan yang tidak dimiliki robot harus diimbangi dengan penguasaan pengetahuan yang luas.

Ikuti tulisan menarik Alviolita Afyk Anida Putri lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler