x

Seorang anak remaja yang bersedih berharap langit(allah swt ) mendengarkan rintihan hatinya.

Iklan

Yelly Marlina

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 10 November 2021

Rabu, 15 Desember 2021 13:22 WIB

Dari Bumi untuk Langit

Wahai langit,perlihatkanlah keadilanmu kepada kami yang selalu dihina ini!!,agar mereka tau rasa sakit yang kami derita.Semakin dewasa semakin aku sadari bahwa lebih mudah melihat kusutnya pakaian orang lain dari pada melihat sobeknya pakaian sendiri.Lidahmu jangan biarkan menyebut kekurangan orang lain.kamu bebas membenci seseorang tapi kamu tidak berhak mencemarkan nama baiknya ‘’Ini bukan untuk orang lain,tapi untuk dirimu sendiri.Akan ada masa dimana kamu menikmati perjuanganmu untuk bahagia Ana?!.kamu tidak boleh lelah.Ingat ada allah yang selalu menyemangatimu dengan “ Hayya’alal falah” bahwa jarak kemenangan berkisar diantara kening dan sajadah’’.Jadilah versi terbaik dengan caramu sendiri,jalani dengan ikhlas,mari kita berdamai dengan keadaan.karna banyak bahagia menanti kita didepan.percayakan saja pada takdir allah,Mari kita sama-sama berdoa,hanya doa yang bisa mengubah takdir .Sebuah payung tidak akan bisa menghentikan hujan,tapi ia mampu melindungi kita dari derasnya hujan.Seperti halnya doa,doa tidak membuat kita luput dari masalah namun doa mampu membuat kita menjadi tenang, meskipun kita berada ditengah-tengah masalah.Percayalah nak suatu hari nanti allah akan menjawab semua doa-doa mu,sampai matamu meneteskan air mata bahagia dan allah akan mewujudkan semua impianmu didepan matamu.sehingga membuatmu takjub akan rahmat dan kuasaNya.Ibu mengusap-ngusap kepalaku,hmmmm.. Jadilah versi terbaik dengan caramu sendiri,jalani dengan ikhlas,mari kita berdamai dengan keadaan.karna banyak bahagia menanti kita didepan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Panasnya terik matahari tiba-biba menjadi redup ketika sang awan hitam mengeroyoknya.Seolah awan hitam tak rela berkuasa dan ia pun merampas secara paksa.Bumi yang tadinya terang benderang menjadi gelap dan halilintarpun nonton diri dengan sangarnya praaaak..praaaak menggelegar dimuka bumi .Hujanpun mulai ikut berhenti diri,penduduk bumipun berhamburan,mencari tempat persembunyian yang aman.Bumi yang tadinya hiruk pikuk dengan segala kegiatan penduduknya kini berubah menjadi sunyi.Bagai bumi yang tiada penghuni sama sekali,Dari kejahuan terlihat rumah sederhana yang mulai reot,disanalah aku tinggal bersama ibu dan adikku.Ibu ku sudah tua rentah ,kami hidup dalam segala kekurangan namun ibu selalu belajar kami untuk bersyukur dalam keadaan apapun.Ibu ku bernama Maya dan namaku Nana Sari,aku dipanggil bias Nana atau Ana dan adikku bernama Nila Putri.Ayah mereka sudah meninggal 6 tahun lalu karena penyakit jantung.Situasi itu Ibu menghidupi kami dengan bertani dan menjual kepasar.Sejak ayah kami tiada,kehidupan kami berubah 180 derajad.Semua begitu terasa sulit dan ibupun mencoba membanting tulang sendiri untuk menghidupkan kami berdua.Dan diwaktu kami membantu ibu semaksimal mungkin.Sebisa mungkin kami harus membuat hemat agar tidak menyusahkan dan menjual gorengan keliling dan bahkan ikut mengupah disawah orang.kehidupan kami berubah 180 derajad.Semua sangat sulit dan ibupun mulai sakit-sakitan.Ibu terpaksa membanting tulang sendiri untuk menghidupkan kami berdua.Dan diwaktu luang kami membantu ibu semaksimal mungkin.Sebisa mungkin kami harus berhemat agar tidak menyusahkan ibu dan menjual gorengan keliling dan bahkan ikut mengupah bertanam padi disawah orang.kehidupan kami berubah 180 derajad.Semua terasa sangat sulit dan ibupun mulai sakit-sakitan.Ibu terpaksa membanting tulang sendiri untuk menghidupkan kami berdua.Dan diwaktu luang kami membantu ibu semaksimal mungkin.Sebisa mungkin kami harus hemat agar tidak menyusahkan ibu dan menjual gorengan keliling dan bahkan ikut mengupah bertanam padi disawah orang.Sebisa mungkin kami harus hemat agar tidak menyusahkan ibu dan menjual gorengan keliling dan bahkan ikut mengupah bertanam padi disawah orang.Sebisa mungkin kami harus hemat agar tidak menyusahkan ibu dan menjual gorengan keliling dan bahkan ikut mengupah bertanam padi disawah orang.

Dalam derasnya hujan Ibu ku berjalan menelusuri rumah,ia melihat ada tebing yang longsor.Ia berusaha untuk menyingkapkanya agar tidak mengenai rumah kami.Namun hal yang tidak diinginkan terjadi pada ibu yang terjatuh dan untungnya tidak patah.Ibu berteriak,Nana,Nila, tolong ibu naak.Ibu terjatuh!!!.Kedua anaknya berlarian mendekati ibunya.Ibu nggak kenapa-napa kan?!!,yang mana yang sakit bu,ucap Nina khawatir.Kami tidak mau ibu kenapa-napa bu ucap Nila,hanya ibu yang kami dunia ini.Kami menangis melihat kondisi ibu yang berlumpur.Nila membersihkan ibu dan membopong masuk rumah dan aku mempersiapkan baju dan udara hangat untuk ibu.Setelah mengganti pakaian ibu,kami memeluk ibu dengan spontan.Bu, lain kali jika ada apa-apa minta bantuan kami saja ya?!! Untuk apa kami disini bu,jika tidak bisa membantu ibu dalam hal apapun. kami nggak mau kehilangan mu ibu!! Ucapkan Nina.Luka kehilang ayah saja belum sembuh bu.Maafin Ibu ya nak,ibu tadi hanya berniat menyingkapkannya sedikit tapi malah sebaliknya kaki ibu.Ya sudah yang terpentingkan sayang tidak mengapa-napa,ibu mengecup kening kami satu-satu Mmmmuuaaacchhh ntuk kedua putri ibu tersayang..

Tidak terasa jam menujukkan jam 02.30 wib dan hujan pun mulai berhenti.Ana,Nila kita sholat Zuhur berjamaah ya nak.Cepat ambil wudhunya nanti waktu Zuhur habis.Dengan kompak Nina dan Nila menjawab, Ia ibu Ustadzah segera meluncur…

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah memunaikan kewajiban merekapun melanjutkan pekerjaan yang tertunda tadi.Aku dan Nila reruntuhan tanah disamping rumah .Sekali Aku mengganggu Nila dengan ucapannya,Nila awas itu ada cacing..hiiiii itu dekat kaki kamu!!.Nilapun lompat-lompat langsung,kakak tolongin aku takut kak…huhuhu Nila menangis ketakutan.Sikakak malah tertawa melihat tingkah adiknya,hahhahaha..Sama cacing saja takut Nil,dasar kamu..wuuuuu…

Nila tidak mau kalah,ia melempari ku dengan lumpur dan proook kenak jidat ku..Dan Nila terkekeh-keh melihat exspresi yang kaget..Waaah tunggu pembalasan kakak ya dek?!!..Nina lumpur mengejar Nila namun tidak berhasil menghindarinya. Tanpa disadari mereka sudah dari tadi dilihat oleh warga dan ada yang ikut tertawa dan ada juga memandang sinis pada kami.Sudah besar, seperti anak-anak,malang sekali bu Maya punya anak seperti mereka cetus bu Ningsih.Bu Ningsih memang dikenal suka perpendapat buruk untuk orang-orang.Apa lagi bu ningsih dan kawan-kawannya.Bu kami selalu terkena gunjingannya.Apalagi aku dan Nila belum menikah dengan kawan seumuran kami sudah menikah semua.Inilah kisahku Nina Sari, putri sulung bu Maya,kisah terpahit ku pun dimulai.

Suatu saat ketika saya pulang dari sawah, orang-orang bu Ningsih lagi ngumpul disebuah dangau sambil bercerita,disana ada bu Yuni,kak Erni dank an Rosa dan sekali-kali terdengar tawa yang begitu keras. Saat ibu melewati dangau sawah itu mereka menawarkan untuk bersantai dan ibupun mengikutinya.Selang waktu bercerita ini,tiba-tiba salah satu dari mereka menanyakan aku,'mak Ana apa kabarnya,kok sampai sekarang belum nikah-nikah juga.Lihatlah kawan sama sama dan adek-adek dibawah dia sudah pada nikah!!,kata Bu Ningsih.Apa anak mak nggak laku-laku yaa?!!,kata kak Erni hahaha..Mereka ketawa terbahak-bahak,ntah apa yang lucu.Meskipun sakit ibu berusaha tegar dan menjawab,Alhamdulillah Ana baik,dia belum mau nikah karna belum cukup bekal ntuk kesitu.Belum lagi ibu selesai berbicara Kak Rosapun tak mau kalah, bekal apa mak? Kayak mau kekebon aja perlu bekal!! hahaha. Bilang ja anak mak itu nggak laku-laku.. Wuuuuuuuu … Dengan hati hancur ibu pergi berlalu....Setiba di rumah ibu langsung memarahiku,nggak ada angin dan hujan ibu mengapa memarahiku tanpa Sebab?.Aku menunggu dan berusaha tenang 'kenapa bu , ibu memarahiku Seperti ini?!!,apa yang telah kulakukan,sehingga ibu semarah ini padaku?!!..Aku memeluk ibu dari belakang.Ibu hanya diam dan menangis tanpa menjawab sepatah katapun.Hmmmm….Sedikit terisak aku untuk bertanya kembali,siapa yang telah membuat ibu seperti ini?,apa yang terjadi bu?!!,jangan buat Ana bingung.Namun ibu pergi menjahuiku dan berlalu..

Aku berusaha berpikir positif dan melanjutkan kerjaanku yang terhenti.Karena saat ibu datang aku lagi membersihkan rumah.2 jam kemudian setelah selesai sholat Sunnah,Karena biasanya kalau lagi banyak masalah ibu selalu melakukan Sholat untuk menenangkan diri dan Akhirnya ibu mendatangiku menceritakan yang telah terjadi,aku berusaha untuk tetap tenang dan tak terpancing emosi.Bukankah ibu sudah tahu semua tentang ku? Mengapa ibu sakit hati dengan kutipan mereka?!!.Kenapa bu?!!.. Dari awal aku sudah bilang,kalau aku mau hari ini juga bisa nikah dan ibu juga taukan banyak yang mau serius sama aku.Cuma anak ibu ini saja yang belum siap mental untuk kesana.Aku nggak mau asal menikah tanpa ada ilmunya.

Aku berusaha meyakinkan ibu lagi namun tak berhasil,dia malah berkata ketus. Akhhh kamu selalu beralasan itu terus dan terus ibu bosan!!.Pokoknya ibu mau kamu menikah menikah!!! Titik nggak pake koma..Ibu kok seperti ini sekarang? Apa ibu mau aku gagal dalam pernikahan?!!, jika hanya mengikuti orang menikah, menikah juga kita, tanpa berpikir secara matang,baik secara fisik maupun finansial?!!... rumahnya!!.Ibu malah - marah lagi padaku,cukuplah nama baik keluarga kita tercoreng gara-gara kamu nggak nikah-nikah!!!..

Bagaikan disabar petir disiang bolong emosi kupun memuncaki pujian kutipan ibu. Siapa orangnya bu!!,bilang pada ku. Biar aku datangi rumahnya dan aku bunuh dia sekarang juga..Aku bersumpah!! bakal aku cincang-cincang dia,agar nggak ada lagi ygang berani berbicara seperti itu lagi..dasar biadab !!!! akupun berlalu.. Aku pergi ke puncak,kebetulan rumah kami dengan puncak.Disana aku mencoba memenangkan diri.Kenapa mereka begitu tega menyembuhkan ku seperti ini dan mengapa mereka tidak merasakan perasaan kami.Apa lagi ibu, jika mereka mencaci maki aku tidak apa- apa tapi jangan orang tuaku.Kenapa aku tak seberuntung mereka,seperti anak gadis pada umumnya? Bisa menikmati hidupnya dengan tenang.Baik di Jakarta maupun di sini saja, sama-sama kejam.

Dengan berat hati kami LDRan,walau tak ingin tapi aku harus pulang demi ibu.Itulah sedikit kisah aku dimasa lalu. Sekarang ibu mendesak untuk segera menikah.Dimana aku sangat mencintai Andi dan dia yang mengerti dan memahami aku.Sehubungan kami LDRan hubungan kami semakin renggang.Saat aku membahas masalah pernikahan,dia selalu dan selalu kesulitan meminta restu sama orang tuanya karna kakak pertama belum menikah,sedangkan kakak nomor dua sudah menikah.Ibunya tidak mau kalau kakaknya dilangkahi lagi oleh adik-adiknya.Karna Andi anak paling kecil,mereka tiga bersaudara. Ibu selalu memaksa dan memaksaku untuk segera menikah,namun aku selalu membantah hingga malam itu . Dimana aku sangat mencintai Andi dan hanya dia yang mengerti dan memahami aku.Semenjak kami LDRan hubungan kami semakin renggang.Saat aku membahas masalah pernikahan,dia dan selalu meminta restu sama orang tua karna kakak pertama belum menikah,sedangkan kakak sudah dua kali menikah.Ibunya nggak mau kalau kakaknya itu dilangkahi lagi oleh adik-adiknya.Karna Andi anak paling kecil,mereka tiga bersaudara. Ibu selalu memaksa dan memaksaku untuk segera menikah,namun aku selalu membantah hingga malam itu . Dimana aku sangat mencintai Andi dan hanya dia yang mengerti dan memahami aku.Semenjak kami LDRan hubungan kami semakin renggang.Saat aku membahas masalah pernikahan,dia dan selalu meminta restu sama orang tua karna kakak pertama belum menikah,sedangkan kakak sudah dua kali menikah.Ibunya nggak mau kalau kakaknya itu dilangkahi lagi oleh adik-adiknya.Karna Andi anak paling kecil,mereka tiga bersaudara. Ibu selalu memaksa dan memaksaku untuk segera menikah,namun aku selalu membantah hingga malam itu . Ibunya nggak mau kalau kakaknya itu dilangkahi lagi oleh adik-adiknya.Karna Andi anak paling kecil,mereka tiga bersaudara. Ibu selalu memaksa dan memaksaku untuk segera menikah,namun aku selalu membantah hingga malam itu . Ibunya nggak mau kalau kakaknya itu dilangkahi lagi oleh adik-adiknya.Karna Andi anak paling kecil,mereka tiga bersaudara. Ibu selalu memaksa dan memaksaku untuk segera menikah,namun aku selalu membantah hingga malam itu .

Saat asyik lagi membantu Zahra dan Nada membuat prakarya,Ibu pergi berlalu sambil marah-marah.Ya sudah kalau gitu ibu mati saja!! Agar kamu senang.Suaranya pun tidak terdengar lagi dan ibu menghilang di bayangan malam.Jarum jam menunjukkan pukul 08.00 wib dan aku berinisiatif menyuruh Zahra dan Nada ntuk mengikutinya.Ternyata ibu lari ke sawah yang tidak jauh dari rumah,dia bersandar di tebing sawah.Saat ini Zahra dan Nada memanggilnya teryata dia sudah pingsan.Zahra memanggilku.

Kak Ana.. Kak Ana.. Tolooooooongg Ibu tidak sadarkan diri,,sambil menangis terseduh.. Ternyata Bang Deri suami Tanteku lebih dulu sampai disana dan dibawa kerumahnya.Semua orang menjadi panik dan menangis,saat aku sampai disana bang Deri lagi memeluk ibu .Aku sakit,panic,takut,semua menjadi satu.Aku takut ibu kenapa-napa,kakak dan abang ku dengan kompak berkata kalau sampai ibu kenapa-napa kau bertanggung jawab!!!.

Aku berusaha kuat dan minta maaf atas semuanya,namun mereka tak menggubrisnya katapun.Aku menangis sejadi-jadinya,kenapa aku yang disalahkan?!! Ibu seperti ini karna ucapan orang kampung.Kenapa ibu mendengar mereka dan memaksaku untuk menikah,kan dia sendiri tau semua hal tentang aku!!..Kenapa aku yang menjadi korban,kenapaaaa?!!!!.Kenapa mereka tega melakukan ini sama ibu ,kenapa mereka tidak langsung bertanya kepada saya .Dengan mundahnya mereka mengadili dan mehakimi ku seolah mereka yang terbaik,mengomentari kehidupan orang lain dengan mudah dan anarkisnya.Biar aku saja yang mereka hina sesuka hati,semua kata yang terucap dari mulut tanteku itu membuat ku sangat hancur ..Aku mendekti ibu yang sedang tidak sadarkan diri,dengan deraian air mata aku memeluk ibu,Bu……maafin Nana sudah buat ibu seperti ini, Nana tidak bermaksud membuat ibu terluka begini…..Ibu…. Banguuuun…?!!! Nana janji akan mengikuti mau ibu. Tante dan suaminya ikut menangis tersedu-sedu,makanya kalau ibu bilang ini itu,kalau kamu tidak bisa berkata baik diam saja atau kamu pergi menjauh ntah kemana.Kan kamu tau ndri An, ibu tidak bisa digituin, kata Tanteku..Tidak lama kemudian ibu sadar dari pingsannya,dan kami semua berpelukan.

Keesokan harinya, aku tak banyak bicara sama ibu.Aku hanya punya banyak waktu dikamar.Aku tak punya banyak alasan untuk memulai bicara yang ada nanti aku akan menambah masalah lagi.Aku cukup trauma dengan kejadian bangun tidur. dan menguatkan diri saya berucap ''Ini bukan untuk orang lain,tapi untuk diri sendiri.Aku percaya An,kamu punya kekuatan untuk melewati semua.Akan ada masa dimana kamu menikmati perjuanganmu untuk bahagia dan kamu akan berterima kasih pada dirimu sendiri karena sudah kuat ,kamu tidak boleh lelah.Ingat ada allah yang selalu menyemangatimu dengan “ Hayya'alal falah” bahwa jarak diantara kening dan sajadah''.Tanpa aku sadari ibu sudah duduk di sampingku dan ibu memelukku.sambil berkata maafkan ibu nak !!! ibu sudah salah hanya karna kata orang ibu tega melukai.Semua terserah kamu saja,ibu mengikut saja.Sekali lagi maafin ibu ya nak……

Iya bu,nggak apa-apa justru Ana yang harus minta maaf selalu menyusahkan ibu.sekali lagi Ana minta maaf yaa,Ana sangat menyanyangi ibu..Jika ibu mau Ana menikah,ok Ana akan ikuti mau ibu.Ana tidak mau kehilangan ibu, biarlah aku mengalah asalkan ibu...Mau tidak mau,siap tidak siap,suka tidak suka akan ku jalani semuanya bu.Ana pasrah.

Tidak nak kamu tidak boleh berbicara seperti itu,kita percayakan saja pada takdir allah.Mari kita sama-sama berdoa,hanya doa yang dapat mengubah takdir.Sebuah payung tidak akan bisa menghentikan hujan,tapi ia mampu melindungi kita dari hujan.Seperti halnya doa ,doa tidak membuat kita luput dari masalah namun doa mampu membuat kita menjadi tenang, meskipun kita berada ditengah-tengah masalah.Percayalah nak suatu hari nanti allah akan menjawab semua doa-doa mu, matamu meneteskan air mata bahagia dan allah akan mewujudkan semua impianmu didepan matamu.sehingga menghadapi tantangan akan rahmat dan kuasaNya.Ibu mengusap-ngusap diperbaiki,hmmmm.. Jadilah versi terbaik dengan caramu sendiri,jalani dengan ikhlas,mari kita berdamai dengan keadaan.karna banyak bahagia menanti kita didepan.

Aku senang mendengar ucapan ibu,sepertinya ibu sudah sadar sekarang dan kemaren hanya sadar bawah emosi dengan ucapan orang-orang yang tak bertanggung jawab.Tante Leni ternyata sudah dari tadi didepan pintu kamar,karna asyik berpelukan dan mendengarkan semua nasihat ibu, jadi sama-sama tidak menyadarinya.

Sambil tersenyum tante Leni berucap “Nah ini baru kakakku yang selalu memberi kekuatan pada anak-anak sedari dulu!!.

” Terus yang kemaren itu siapa ya tan?!! Hehehe kata ku melirik ibu… Tantekupun tertawa,hahahahha……Ntahlah An, mungkin itu orang yang mirip dengan ibumu…Pipinya ibu langsung memerah dan berkata sudah – jangan gangguin ibu terus,mau jadi anak durhaka?!!! Ha ini ntuk kalian.Ibu menjewer kuping kami…

Dengan kompak aku dan tante ampun,ampuun!! Kami janji nggak akan ngaguin lagi.Kamu sih An yang memulai duluan,jadi tante kena imbasnya weeeee….Mari kabuuuuuuuuurrrrr….

Suasana kembali cair,kehangatan dalam keluarga kami mulai terasa.kebahagian itu kembali menghadirkan diri dirumah sederhana kami.ternyata IKHLAS ITU TAK HARUS DIUCAP DAN SABAR ITU TAK BERUJUNG . Segala perbuatan akan mendapat ketidakseimbangan.Itu bukan hanya sekedar sebuah kata-kata namun itu adalah hukum alam.Kalian semua pasti mengerti bukan?!!!,apa yang kita tanamkan itulah yang kita tuai.Seperti langit menjawab Suratku,

Tak butuh waktu lama semesta berkerja,orang yang sudah membuat kami terluka mendapatkan balasan.Hanya butuh waktu sebulan,mereka semua kena tipu ratusan juta dan penipunya sudah kabur.Dengan infestasi uang di sorum penjualan motar dan mobil, mereka di iming-imingi hasil penjualan motor atau mobilnya bagi hasil.Dan mobilnya ditarik oleh bank,karna STNKnya di gadai oleh sang penipu itu dan terjadi penunggakan sehingga mobilnya ditarik.mereka stres,curhat sana sini seolah mencari dukungan semua orang.mereka situkang olok lebih menderita dari kami sekeluarga.Sampai ia jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit, dan uang jutaan karna penyakit kronis.Sakitnya tak kunjung sembuh dan berusaha berobat kampong obat-obat namun sembuh juga.

Dua bulan berlalu,ketika aku menemai ibu kesawah,kami tidak sengaja berpapasan di jalan dengan bu Ningsih orang yang membuat ibu menangis dulu.Tak ada angin dan tak ada hujan bu Ningsih langsung memeluk aku dan menangis.Aku keterkejut dan bingung,seraya berkata, ibu kenapa??? Ada masalah apa,kenapa memelukku…Hmmm….

Maafkan Aku ya Nana sudah bisa membuatku bisa dan emak.Maafkan aku ya An,mungkin ini balasannya.Ibu sudah mendapatkan balasan atas apa yang kakak perbuat pada keluarga kalian.Kalian orang-orang baik tapi kami malah memperolok-olok emak waktu itu.Emak orangnya baik,dia suka membantu orang-orang yang lagi tanpa pandang bulu.

Mak,maafin aku ya atas kesalahanku dulu..

Kami hanya terdiam dan tak lama kemudian ibupun berucap,iya nggak apa-apa nak,Ibu sudah memaafkan maaf kalian minta maaf..Jadilah bijak dalam berucap!!!,jika kamu tak mampu berkata baik,lebih baik diam.

Iya mak,terimah kasih banyak mak..

Aku menangis,aku kembali merasa sesak akan kejadian itu,dimana ibu sampai jatuh pingsan.Memaafkan itu mudah kak,tapi luka yang telah kalian torehkan masih membekas. Cukup kali ini saja kalian melakukan seperti itu, jangan ulangi lagi!!.Jangan ada keluarga lain lagi yang terkena imbasnya. Karna kalian, telah terjadi kejadian besar di keluarga kami,Ibu tau nggak gara-gara celoteh kalian itu,ibu jatuh pingsan!!.Ya sudahlah tidak ada gunanya lagi diingat-ingat lagi.semoga kakak berhasil sembuh yaaa dan jangan lupa ntuk taubat agar allah angkat segera pengakitnya..akupun tersenyum dan melanjutkan perjalanan kami kesawah.

Semakin dewasa aku sadar bahwa lebih mudah melihat kusutnya pakaian orang lain dari melihat sobeknya pakaian itu sendiri.Lidahmu jangan biarkan kamu membiarkan kekurangan orang lain,sebab kamu punya kekurangan dan orang lain punya lidah.Saat kamu merawat perasaan orang lain,maka saat itu pula kamu mendaftarkan diri untuk terluka yang akan datang.dan kamu bebas seseorang tapi kamu tidak berhak mencemarkan nama baik.

Saat ini aku hanya mempertahankan apa yang membuatku bahagia,selebihnya aku tidak peduli…..!!!! Aku benci berdebat,karna aku tau,sekali aku membuka mulut maka aku akan hilang kendali…Mereka yang tidak merasakan tidak mengerti dan yang tidak akan pernah mengerti akan stuasi dan kondisiku. 

Orang yang hebat adalah yang mampu melawan kata hati.kelemahan itu adalah hati,bila hati lemah,mulai goyahlah dirinya.Agar ia kuat,dengan memperbanyak Zikrullah,teguhkan dengan sholat dan sabar.Mantapkan dengan Al-Qur'an dan tahajud malam.kata- kata bijak itu lah yang selalu aku pegang dalam memotifasiku disetiap masalah yang mungkin terjadi.Siapa saja yang mengirimkan surat untuk Langit cepat atau lambat pasti ada jawabannya.

Ikuti tulisan menarik Yelly Marlina lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu