x

Luter

Iklan

dwi puji

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 24 November 2021

Kamis, 25 November 2021 08:48 WIB

Ujian Seorang Guru

Di tengah pandemi, banyak yang memiliki ide atau kreativitas agar pendidikan dapat tetap dilaksanakan, seorang guru tidak boleh menyerah dan berhenti sebelum peluit terakhir dibunyikan, tetap semangat dan antusias menjalani semuanya penuh rasa syukur....

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bagi saya menjadi guru adalah bukan cita-cita dan keinginan, namun  saya yakin karena doa seorang ibu yang saat itu juga seorang guru.

Kuhela napas, mengingat beberapa tahun yang telah berlalu,senyum tersungging diujung bibirku dan aku mulai mengalami kebanggaan dan dirasuki keinginan untuk terus memacu diri menjadi lebih baik dan menginspirasi banyak manusia. Ah,  seakan hal yang begitu tinggi dalam diri seorang seperti aku yang hanya guru SMP di sebuah kota kecamatan.

Saat ini tahun 2020 semua tersekat dalam rasa, derap langkah berhenti dalam paksa, keinginan dalam berkarya terhenti, ya, seakan semua dalam kondisi koma.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika pandemi Covid-19 merajalela, memasuki semua wilayah dan jenjang usia, tidak ada yang berani melawan, tidak ada yang arogan memaksakan diri dan berujar biarlah mati sebagai Pahlawan, semua didunia ini, bahkan pendidikan pun, dipaksa di rumahkan.

Sekolahku, anak didikku, rekan sekerja, semuanya lebih banyak menunggu. Ketika itu, mulailah beberapa pemimpin pendidikan dan guru-guru handal memberikan tip (mungkin lebih tepat dari pada pengalaman, karena Covid -19 memang belum pernah melanda seperti saat ini)

Tuhan memang adil, Dia Sang Pencipta tidak bisa di dikte manusia dan tidak dapat diprediksi orang hebat. Tuhan membangkitkan semangat yang memang saat ini itu yang utama. Guru, siswa semuanya butuh semangat dan menyemangati.

Seminar, webinar, zoominar, entah apalagi, bermunculan link pendaftaran, bahkan dapat langsung mengikuti baik di zoom atau you tobe, yang luar biasa. Guru di seluruh jagad Indonesia dapat bersatu, belajar, mencari cara, bahkan berbagi ilmu dan hal-hal teknis mengajar, juga administrasi pembelajaran menyenangkan.

Sementara sebagian Guru menunggu dan tidak bbisa mengerjakan pembelajaran, namun aku melihat ada guru-guru muda yang memiliki rasa dan cara yang lebih menarik dan mencapai hati siswa dengan mudah dan mennyenangkan.

Saat ini para Guru tidak memikirkan sertifikat seminar yang dapat dipakai untuk di akumulasikan sebagai nilai dalam kenaikan golongan, namun para guru memburu berbagai cara untuk siswanya tetap dapat bersapa, dan belajar bersamanya, walaupun hanya lewat layar....

Hatiku bergelora, memberontak di semua keadaan ini, ku kejar walau sampai jauh malam, bahkan meninggalkan jam makan, hanya untuk belajar bagaimana menjadi host dalam suatu zoommeeting. Saat itu keinginan untuk mencoba hal-hal baru mengalahkan semua keterbatasanku, mencoba dan terus mencoba...

E-mail, WaG, Google suite(Google form, Google slide,Google meet,google class room, dst) , Zoommeting dst, merupakan aplikasi yang akhirnya dipakai sebagai sarana berkomunikasi yang akhirnya dipakai untuk membawa suasana belajar ,memang sangat relatif apakah diminati Guru dan dinikmati para siswa, atau memang dipilih agar pembelajaran lebih berkembang dan siswa tidak kehilangan masa belajarnya, aku dan rekan guru -guru berjuang meningkatkan keterampilan media digital.

Saat sebelum pandemi belajar metode blended Learning dan filpped Learning belum begitu menarik untuk mendalaminya, namun saat pandemi...aku bersyukur sudah pernah mengikuti workshop dan pelatihan secara on site, sehingga bukan suatu masalah untuk mempersiapkan bahan ajar dan mengajar dengan metode ini.

Beberapa Guru seusiaku ( Generasi Baby Boomer usia lahir tahun 1945-1964 atau Generasi X usia lahir 1965-1980) memang harus belajar,berjuang,tidak menyerah dan terus berupaya... 

Aku bersyukur dalam keadaanku seperti ini, aku dapat membangkitkan semangat dua rekan kerjaku di usia diatas... kadang sampai jauh malam kami Video call mempersiapkan bahan ajar yang harus dibuat video atau membuka link drive, membereskan Google classroom dst

Aku seanang membuat mereka tidak menyerah, sekalipun 4(empat) tahun lagi salah satu temanku pensiun.Aku selalu bilang ke mereka bahwa ini ujian untuk kita tetap bersyukur, menjadi Guru yang memenuhi takdirnya dan semangat mengakhirinya apalagi di tengah pandemi ini, itu akan menjadi kebanggaan bagi anak.cucu dan kita sendiri. Guru memang tidak dilahirkan, tapi Guru yang mengajar dengan hati dibentuk dan di proses oleh perjalanan panjang penerimaan dirinya sendiri, sehingga guru dapat bersyukur untuk anugerah Tuhan dapat berdampak positif bagi peserta didik dan sekitarnya.

Adakalanya kami belajar sampai emosi, karena sesuatu yang dilatih dengan menggunakan zoom itu tidak mudah, praktik langsung kalau on line memang sulit dan harus sabar.

Ujian Tuhan untuk umatnya,guru yang tangguh ...dalam keadaan apapun, tidak berhenti dan mencari -cari alasan permakluman, tapi berusaha mencapai hati para siswa-nya. Sebenarnya hati ini terasa pedih teriris  ketika mendengar seorang rekan yang sakit dan harus rest di tempat tidur, tapi karena tanggung jawab dia tetap share materi ! mengajar dengan kekuatan yang ada. Kreativitas seorang Guru mengelola kelas virtualnya, memakai apa yang dimiliki sebagai kemampuan, kemauan,semangat daya juang untuk terus tangguh menjadi pengajar, tidak terkalahkan dan tidak berhenti. Karena predikat Guru tidak dapat di gantikan dan tidak dapat dilepaskan, walaupun sudah pendiun seorang Guru tetaplah Guru.

Ujian ini memang tidak pernah akan berhenti disaat kita masih menghirup napas kehidupan, disitu pula kita akan tetap tangguh bertahan menjadi Guru yang tidak terbatas dan dibatasi oleh apapun kecuali norma-norma sosial yang menjadi karakter kuat melekat dan ditularkan ke anak didik dan sekitarnya.

Akhirnya, aku sendiri bertahan dalam satu keinginan untuk tetap menjadi guru yang menginspirasi banyak orang....semoga Tuhan tetap melimpahkan kekuatanNya kepadaku.Amin

 

 

Ikuti tulisan menarik dwi puji lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler