Sebagai negara agraris, Indonesia banyak menghasilkan produk-produk pertanian seperti beras, kedelai, dan jagung. Namun, disamping produk-produk tersebut juga dihasilkan bahan-bahan yang seringkali dikategorikan sebagai limbah seperti tongkol jagung, jerami, dan enceng gondok. Bahan-bahan yang dianggap sebagai limbah pertanian itu sebenarnya masih berpotensi dan memiliki nilai jual jika diolah dengan tepat. Salah satu contoh pengolahan limbah pertanian tersebut adalah dengan menjadikannya sebagai pakan fermentasi untuk ternak.
Tim PKM Biologi Unesa menangkap potensi tersebut dan mengadakan pelatihan dengan tema “Pemanfaatan Limbah sebagai Bahan Pembuatan Pakan bagi Peternak” yang dilaksanakan secara daring via Zoom pada tanggal 23 Oktober 2021. Pelatihan ini menarik minat masyarakat umum, khususnya dari kalangan peternak, dari berbagai daerah di Indonesia. Pelatihan daring ini merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat sekaligus implementasi hasil penelitian Tim PKM untuk khalayak umum. Melalui pelatihan ini diharapkan peserta memperoleh wawasan tentang pemanfaatan limbah selulosik pertanian sebagai pakan ternak fermentasi beserta keunggulannya
Peserta Pelatihan Daring
Kegiatan pelatihan diawali dengan Tim PKM Biologi Unesa menyampaikan materi tentang mengenal bahan-bahan limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pakan fermentasi; perlakuan bahan prafermentasi, proses fermentasi; pemberian pakan fermentasi pada ternak; dan analisis wirausaha beternak dengan pakan fermentasi. Selanjutnya, peserta diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan maupun berbagi pengalamannya selama mengelola ternaknya. Antusiasme peserta tampak pada sesi diskusi ini yang ditunjukkan dengan banyaknya peserta yang mengajukan pertanyaan seputar pakan fermentasi berbahan limbah pertanian. Di akhir kegiatan, sejumlah peserta menginginkan adanya pelatihan langsung secara luring untuk dapat mempraktekkan secara langsung cara membuat pakan fermentasi berbahan limbah ini.
Ikuti tulisan menarik Hana Al Fatya lainnya di sini.