Merdeka belajar yang merupakan program dari Mas Menteri dapat diartikan bahwa guru serta siswa bebas berinovasi dan berkreasi dalam pembelajaran terutama di daerah perbatasan yang jauh dari kota dan keramaian yaitu di SDN 29 Idai yang merupakan sekolah di daerah perbatasan Malaysia tepatnya di Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang. Guru berusaha untuk tetap berinovasi serta berkreasi walaupun dalam keterbatasan salah satunya yaitu melalui etnomatematik berbasis budaya dayak. Etnomatematik dapat diartikan sebagai matematika yang dipraktekkan oleh kelompok budaya tertentu seperti masyarakat perkotaan, pedesaan, anak-anak dari kelompok usia tertentu, kelompok buruh, masyarakat adat dan lainnya (Apriyono et al., 2019). Penelitian terkait etnomatematik juga dilakukan oleh (Firmansyah & Haris, 2019), dimana diperoleh hasil bahwa Integrasi etnomatematika pada pembelajaran dapat dilakukan oleh pendidik dengan membuat bahan ajar bernuansa etnomatematik. Pembelajaran Etnomatematik menuntut adanya analisis terhadap konsep budaya, konsep matematika yang akan diajarkan, serta analisis terhadap kondisi lingkungan setempat (Prayitno, Rachmiaszasi, & Kadarwati, 2017). Etnomatematik masih berpotensi sangat baik untuk dikembangkan menjadi inovasi pembelajaran kontekstual sekaligus mengenalkan budaya Indonesia kepada peserta didik serta masih merupakan kajian yang baru (Richardo, 2017).
Analisis perlu dilakukan karena etnomatematik tidak dapat dilaksanakan secara terus menerus, sehingga analisis konsep matematika sangat diperlukan supaya lebih mudah memahami konsep matematika yang disampaikan. Adanya hubungan antara materi matematika di sekolah dasar dengan lingkungan siswa dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa selama mengikuti proses pembelajaran di sekolah dasar (Prayitno, Rachmiaszasi, & Kadarwati, 2017). Beberapa aspek lokal yang masih berkembang dalam masyarakat di sekitar lingkungan siswa sangat perlu dipertimbangkan dalam membelajarkan konsep matematika yang menarik dan menyenangkan dalam masa pandemi Covid-19. Salah satunya dengan etnomatematik berbasis budaya dayak yang menggunakan modul yang dapat bermanfaat bagi siswa dalam pembelajaran sehingga lebih menarik dan menyenangkan dan membantu siswa saat belajar di rumah. Dengan menggunakan modul etnomatematik berbasis budaya dayak ternyata siswa dapat lebih mudah memahami materi pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Ikuti tulisan menarik Niken Eka Priyani lainnya di sini.