x

Foto Murid menempel kesepakatan kelas

Iklan

Resky Januarty

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 27 November 2021

Minggu, 28 November 2021 14:54 WIB

Kesepakatan Kelas Cerminan Kelas Impian

Artikel ini berisi tahapan pembuatan kelas beserta dampak dan tantangan yang dihadapi selama penerapan kesepakatan tersebut di kelas.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dalam mewujudkan visi misi sekolah yang berpihak pada murid, perlu adanya kerjasama antara semua warga sekolah untuk memelihara budaya positif di sekolah. Budaya positif seringkali diabaikan dan tidak terpelihara dengan baik, padahal jika diterapkan dengan konsisten dan penuh rasa tanggung jawab maka akan dapat mewujudkan tujuan pendidikan di Indonesia .

Salah satu hal yang dapat mewujudkan budaya positif di kelas adalah membuat kesepakatan kelas bersama antara murid dan guru. Kesepakatan kelas bertujuan untuk membangun komunikasi yang baik dalam pembentukan budaya disiplin positif di kelas, selain itu hal ini juga dapat membantu dalam proses belajar mengajar yang lebih mudah dan tidak menekan. Seringkali ketika seorang murid melanggar suatu aturan karena tidak mengetahui adanya aturan tersebut. Hal ini terjadi karena komunikasi antara guru dan murid yang kurang efektif.  Dalam membuat kesepakatan kelas, dibutuhkan keterlibatan antara guru dan murid untuk saling menyepakati bagaimana kondisi kelas yang kondusif.

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun kesepakatan kelas. Yang pertama adalah kesepakatan kelas yang berisi beberapa aturan yang telah disepakati murid dan guru yang tidak hanya berisi harapan murid tetapi juga harapan guru. Kedua, kesepakatan kelas disusun dan dikembangkan murid bersama guru yang akan dievaluasi dikemudian sesuai kesepakatan jika terdapat hal-hal yang dianggap penting. Dalam membuat kesepakatan kelas perlu mempertimbangkan informasi-informasi yang penting saja agar mudah diingat oleh murid, cukup 4 – 8 aturan saja sesuai dengan jenjang murid. Selanjutnya, kesepakatan yang disusun harus menggunakan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami dan disadari oleh murid.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada beberapa langkah dalam membuat kesepakatan kelas dalam membentuk disiplin positif murid di kelas. Sebagai langkah awal, guru mempersiapkan alat dan bahan untuk membuat kesepakatan kelas. Selanjutnya, guru meminta kesediaan murid pada hari tertentu yang ditentukan bersama untuk membuat kesepakatan kelas. Di hari yang disepakati bersama, guru memulai dengan memberikan pemahaman tentang kesepakatan yang berbeda dengan aturan yang biasanya dibuat oleh guru tanpa mempertimbangkan pendapat dan keinginan murid. Setelah memahami konsep dan tujuan dari pembuatan kesepakatan kelas, guru selanjutnya memberikan satu contoh kesepakatan yaitu “Bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan kelas”. Pada awalnya, murid kelihatan bingung tentang kelas impian atau kelas yang mereka harapkan. Mereka cenderung mengarah kepada hal-hal yang menyangkut sarana dan prasarana seperti ketersediaan penyejuk ruangan di kelas yang dapat membuat mereka lebih nyaman belajar. Maka dari itu, guru menjelaskan lebih lanjut tentang kesepakatan yang tidak terkait dengan sarana dan prasarana. Setelah mendapatkan penjelasan lebih lanjut, murid bersama dengan guru akhirnya merumuskan empat kesepakatan kelas yang mereka anggap penting untuk kondisi mereka saat ini yaitu menjaga kebersihan kelas bersama, menjaga ketertiban di kelas, saling menghargai sesama teman, dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Setelah selesai merumuskan kesepakatan dan menempelkannya di kertas berwarna. Selanjutnya guru dan murid masing-masing bertandatangan sebagai bentuk persetujuan atas kesepakatan yang telah dibuat bersama dan bersedia untuk menjalankannya dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.

Pada saat membuat kesepakatan kelas, murid tampak sangat antusias karena dilibatkan dalam menyepakati perwujudan kelas yang aman, nyaman dan kondusif  yang biasanya hanya dibuat sepihak oleh guru untuk wajib dilaksanakan oleh murid. Untuk langkah selanjutnya, guru akan tetap mengingatkan murid akan kesepakatan yang telah dibuat, hal ini diharapankan agar murid dapat menjalankan kesepakatan secara konsisten terkait hal-hal yang telah disepakati dan merefleksikan dengan penuh keterbukaan.  Adapun dampak positif yang dirasakan oleh guru selama penerapan kesepakatan kelas ini adalah kemudahan dalam mengontrol murid dikelas, guru hanya mengingatkan pada poin-poin tertentu ketika terjadi pelanggaran dikelas dan murid pun dengan mudah memahami dan menyadari sehingga proses pembelajaran berlangsung lebih nyaman dan aman dibandingkan sebelum adanya kesepakatan kelas sehingga proses pembentukan disiplin positif dikelas dapat lebih mudah dilakukan.

Membuat kesepakatan tentunya bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan terlebih dengan kondisi murid yang memiliki karakter berbeda-beda beserta sifatnya masing-masing. Hal ini menjadi tantangan sendiri bagi kita sebagai seorang pendidik dalam membentuk karakter siswa melalui disiplin positif dalam mewujudkan merdeka belajar. Untuknya itu, refleksi serta diskusi yang terbuka bersama rekan sejawat serta pihak-pihak lain sangat diperlukan untuk menyusun strategi yang optimal.

Ikuti tulisan menarik Resky Januarty lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler