Pertemuan Virtual Pelajar OGHS (Okayama High School) Jepang dan Pelajar Sekolah Islam Sinar Cendekia Indonesia (25/11/21)
Pandemi covid 19 melanda dunia sejak 2019 lalu, tak terkecuali Indonesia. Banyak sektor kehidupan ikut merasakan imbasnya, mulai dari perdagangan, ekonomi, perkantoran tak terkecuali sektor pendidikan. Sektor pendidikan pincang di pekan pekan awal pandemi. Para guru dan siswa dipaksa untuk melakukan pembelajaran secara daring. Dewan guru yang masih sangat buta dengan sistem pembelajaran daring dipaksa untuk beradaptasi karena situasi yang ada. Guru dipaksa pula untuk melek teknologi demi keberlangsungan pembelajaran. Begitupun dengan siswa yang juga dipaksa untuk mengikuti alur yang ada. Seiring berjalannya waktu, dengan kemampuan terbatas dan terus belajar, para guru maupun siswa mulai bisa mengikuti arus pembelajaran semasa pandemi. Berbagai kebijakan dikeluarkan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan Nadiem makariem.
Desember 2019 gagasan merdeka belajar pun diluncurkan. Menteri pendidikan dan kebudayaan Nadiem Makariem mengatakan dalam rapat koordinasi kepala dinas pendidikan seluruh indonesia “Mengapa konsep merdeka belajar sangat penting, karena hanya dengan kemerdekaan kelembagaan pendidikan, hanya dengan kemerdekaan kreatifitas guru, hanya dengan cara itulah kesuksesan pembelajaran bisa terjadi. “ (11/12/19). Guru dibebaskan untuk berkreatifitas dengan pembelajaran. Tidak ada batasan materi yang harus dicapai. Dengan kebijakan merdeka belajar para guru dan siswa bebas untuk mengeksplor pembelajaran di dalam kelas maupun di ruang kelas.
Kebijakan belajar didukung pula dengan adanya daring juga bisa menjadi ajang memperluas wawasan serta pertemanan baik di dalam maupun luar negeri. Hal itu yang dilakukan oleh Sekolah Islam Sinar Cendekia Tangerang Selatan. Sekolah Islam sinar Cendekia yang terdiri dari pelajar SMP dan SMA melakukan kerja sama dengan Okayama Gakugeikan High School Jepang. Dengan adanya kerjasama tersebut siswa siswi bisa melakukan komunikasi serta bertukar informasi dengan pelajar di Jepang. Pada pertemuan yang dilakukan secara digital, Mr Watanabe guru di Okayama Gakugeikan High School Jepang mengatakan “Terima kasih banyak atas pertemuannya, itu adalah kesempatan yang sangat berharga untuk siswa kami. Siswa siswi kami sangat senang bisa berteman dengan pelajar Indonesia melalui Instagram” (25/11/21).
Pelajar sekolah Islam sinar cendekia melakukan penelitian bersama dengan pelajar Okayama Gakugeikan High School dengan tema SDG’s (Sustainable Development Goals). Sustainable Development Goals (SDGs) adalah pembangunan yang menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, pembangunan yang menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, pembangunan yang menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang menjamin keadilan dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya. TPB/SDGs merupakan komitmen global dan nasional dalam upaya untuk menyejahterakan masyarakat mencakup 17 tujuan yaitu (1) Tanpa Kemiskinan; (2) Tanpa Kelaparan; (3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera; (4) Pendidikan Berkualitas; (5) Kesetaraan Gender; (6) Air Bersih dan Sanitasi Layak; (7) Energi Bersih dan Terjangkau; (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; (9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur; (10) Berkurangnya Kesenjangan; (11) Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan; (12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab; (13) Penanganan Perubahan Iklim; (14) Ekosistem Lautan; (15) Ekosistem Daratan; (16) Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh; (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Dilansir dari (http://sdgs.bappenas.go.id/sekilas-sdgs/)
Penelitian yang dilakukan oleh Pelajar sekolah Islam sinar cendekia dan juga Okayama Gakugeikan High School masih akan berlanjut hingga April 2022 mendatang.
Ikuti tulisan menarik eha subekha lainnya di sini.
