x

Bantuan untuk sekolah dari PT IMIP pada September 2020. Sumber foto: rakyatharustau.com

Iklan

Sri Kunthhi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 Agustus 2020

Selasa, 30 November 2021 14:00 WIB

PT IMIP Bantu Morowali Merajut Asa di Bidang Pendidikan

Peningkatan sumber daya manusia (SDM) di daerah terutama yang mempunyai potensi perindustrian yang besar harus dilakukan dan bukan hanya tanggung jawab pemerintah namun seluruh lapisan masyarakat yaitu instansi pendidikan dan pelaku industri itu sendiri. PT IMIP di Morowali adalah salah satu contoh pelaku industri yang berikan kontribusi nyata untuk peningkatan mutu pendidikan Morowali dan juga pengoptimalan SDM.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

PT IMIP (Indonesia Morowali Industrial Park) tidak hanya peduli dengan lingkungan alam Morowali, namun juga peduli dengan kualitas pendidikan. Ya, pembenahan kualitas pendidikan ini sebagai bagian dari langkah meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di Morowali.

Dunia pendidikan Morowali tercatat pernah di kualitas yang menurun. Berdasarkan data Kemendikbud, hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) di tahun 2019, Kabupaten Morowali mendapat peringkat 396 (dengan rata-rata poin 49,79) dari 514 kota/kabupaten di Indonesia. 

Indikator UKG yang masih berada dibawah rata-rata ini menunjukkan bahwa kualitas pendidikan di daerah tersebut masih rendah. Sebabnya, kompetensi guru menjadi salah satu dari 8 muatan penilaian mutu pendidikan di sekolah. Guru adalah pijakan awal para peserta didik di lembaga pendidikan formal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melihat paparan fakta ini, PT IMIP tidak tinggal diam dan turun langsung memberikan bantuan nyata. Harapannya satu, dapat mengubah wajah pendidikan Morowali menjadi semakin baik. Dimulai dari tahun 2013, IMIP berfokus dalam memberikan bantuan untuk pendidikan di 12 desa lingkar industri dan bantuan tersebut masih berjalan hingga akhir ini.

Melihat Banyaknya Bantuan dari PT IMIP

Tercatat, IMIP sudah membangun fasilitas sanitasi di SMA Negeri 1 Bahodopi, SMK Negeri 1 Bahodopi, dan SDN Kurisa di Bahodopi. Di SDN Kurisa IMIP tak hanya merenovasi fasilitas sanitasi dan namun juga drainase dan memberikan meubelair (bangku dan meja belajar) pada September 2020.

IMIP juga pernah memberikan fasilitas pendidikan seperti meja biro unit, kursi sandaran, kursi lipat, lemari, karpet, kursi sofa, printer merk Epson, dan laptop ke UPTD Kecamatan Bahodopi, Morowali.

Selain pemberian fasilitas yang dapat menunjang kegiatan pendidikan, IMIP turut menyediakan tenaga pendidik. Penyediaan 14 tenaga pengajar/guru bantu, masing-masing 5 orang untuk SMA Negeri 1 Bahodopi, 5 orang untuk SMK Al-Khairat, 3 orang untuk SMP Negeri 1 Bahodopi, 1 orang untuk SDN Kurisa pernah dilakukan oleh PT IMIP. 

Selain itu, hal lain yang tak dilupakan oleh IMIP yakni pemfokusan untuk membenahi pendidikan dari tingkatan paling krusial dan dini yaitu Pendidikan Anak Usaha Dini (PAUD). Tingkatan ini menjadi pangkal pembentukan karakter seorang anak, yang juga berpengaruh terhadap pembentukan mental serta pola pikir.

Pemfokusan IMIP dalam tingkat pendidikan PAUD diantaranya yaitu pendirian PAUD PT IMIP yang juga langsung menyediakan 5 orang tenaga pendidik, pengadaan mobiler untuk TK, PAUD di desa Bahomakmur, hingga Workshop peningkatan kompetensi pendidik PAUD yang pernah digelar pada 28 September 2021 dan diikuti oleh 48 peserta didik yang berasal dari 24 lembaga PAUD di Morowali.

IMIP Juga Kali yang Sudah Masuk Usia Kerja

IMIP diketahui juga berkontribusi dalam peningkatan SDM pada yang sudah memasuk usia kerja. Seperti berperan aktif dalam pembangunan Politeknik Industri Logam Morowali yang merupakan bagian dari kerja sama Kementerian Perindustrian, Pengajar-pengajar dari PILM juga didatangkan IMIP dari universitas ternama Indonesia seperti ITB (Institut Teknologi Bandung).

Dan dalam rekrutmen pekerja, IMIP mengusahakan mengambil dari lulusan perguruan tinggi dalam negeri. Seperti bekerja sama dengan Politeknik ATI Makassar dalam program kerja praktek, dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) perihal magang dan juga rekrutmen,  kerja sama program magang dengan Universitas Tadulako Palu, hingga bekerjasama dengan Universitas Indonesia (UI) perihal penyelenggara penelitian, pengabdian masyarakat serta laboratorium, dan terakhir dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya terkait pemenuhan tenaga kerja.

Dan yang terkini, demi penunjang yang lebih optimal terhadap SDM Morowali, PT IMIP membangun training center yaitu IMIP Training Ground yang diresmikan Menaker Ida pada akhir  November. Dengan adanya tempat untuk melatih calon tenaga kerja, IMIP sejatinya tidak hanya berkontribusi pada penyerapan tenaga kerja lokal namun juga peningkatan SDM di daerah setempatnya. 

Mengapa SDM perlu Ditingkatkan?

Seiring dengan perkembangan teknologi pada revolusi industri, SDM harus ditingkatkan bila tidak ingin ketinggalan dengan perubahan-perubahan masa kini. Apalagi, kini kita memasuki era disrupsi. Segala hal tentang inovasi baru tercipta sehingga, mengubah segala struktur di dalamnya. Bukan suatu keniscayaan, bila nantinya akan berimbas pada sumber daya manusia itu sendiri.

Terlebih pengembangan SDM juga didukung dalam Undang-Undang maupun Peraturan Pemerintah. Seperti yang dikatakan di UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Pasal 7 dijabarkan bahwa pengembangan sumber daya manusia dilakukan dengan dua cara Perencanaan tenaga kerja/sumber daya manusia (SDM) Makro dan Perencanaan tenaga kerja/sumber daya manusia (SDM) Mikro.

Lebih lanjut juga ada peraturan pemerintah Nomor 13 tahun 2016 yang mewajibkan pelatihan yang dilakukan oleh BLK (Balai Latihan Kerja) adalah Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) guna meningkatkan daya saing tenaga kerja dan juga memenuhi kebutuhan industri dengan lulusan yang telah terlatih dan siap bekerja di industri.

Maka dari itu, perbaikan kualitas pendidikan yang tidak hanya dilakukan pada seseorang yang sudah bersiap memasuki dunia kerja namun juga generasi dini yang kini sedang mengenyam pendidikan merupakan tanggung jawab semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali: pemerintah, instansi pendidikan, stakeholder lainnya termasuk pelaku industri setempat. 

Bagi pelaku industri, pengembangan SDM dapat berujung pada penyerapan tenaga kerja lokal yang berkompeten serta berkualitas dan berkapabel. Jika ini tercapai, bukan tidak mungkin pekerja lokal akan menggantikan para TKA yang kini berada di industri dan sedang melakukan transfer knowledge, skill dan technology. Para pekerja lokal yang nantinya telah menguasai segenap pengetahuan, keahlian, serta teknologi yang telah ditransfer para TKA selama bekerja di Indonesia.

Bukankah pendominasian pekerja lokal di sektor industri yang menjadi impian setiap negara? Tentunya semua tidak bisa didapatkan dengan cara instan. Pelaku industri juga harus turun serta berperan aktif dan tidak hanya "terima jadi" bila menginginkan pekerja lokal yang kompeten. Bagaimana menurutmu?

Ikuti tulisan menarik Sri Kunthhi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler