x

Iklan

Ahmad Isnaini

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 November 2021

Selasa, 30 November 2021 22:42 WIB

Mengenal Konsep Pencerminan Dari Pop It


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dari peringatan hari guru pada tahun 2019, Mendikbud melontarkan gagasan tentang Merdeka Belajar. Merdeka belajar tidak semerta – merta diartikan sebagai kebebasan maupun kelonggaran, tetapi lebih memberikan kesempatan belajar dengan nyaman dan tenang tanpa terikat tekanan. Terutama khususnya dalam mata pelajaran matematika. Salah satu cara mengajarkan matematika tanpa memberikan perasaan tertekan ketika belajar adalah dengan melakukan permainan. Pembelajaran dalam matematika dengan permainan dapat dikategorikan sebagai kegiatan yang berpotensi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan matematika, juga berpusat kepada siswa (Kerstin, et al, 2019). Permainan dalam matematika juga cocok dengan pembelajaran konstruktivis karena melibatkan partisipasi aktif dari peserta didik (Kurniasih, Hidayah, and Asikin 2020). Permainan dalam matematika membantu siswa dalam mengeksplorasi konsep bilangan, fungsi, kombinasi angka, nilai tempat, pola dan konsep penting matematika lainnya (Nfon 2018). Dengan permainan dalam pembelajaran dapat mengasah otak untuk memecahkan masalah sehingga kemampuan penalaran peserta didik terus berkembang (Untarti and Ainun Najib 2021).

Pembelajaran matematika yang dikaitkan dengan permainan banyak yang menggunakan permainan tradisional, atau merupakan sub bagian ethnomatematika (Roza, Siregar, and Solfitri 2020)(Setiawan 2020)(Handayani and Iswantiningtyas 2020). Beberapa permainan lainnya menggunakan bantuan teknologi (Hidayat et al. 2021)(Song et al. 2020)(Qohar et al. 2019). Tetapi bisa juga menggunakan permainan yang ada pada zaman sekarang ini. Penulis menggunakan Pop It sebagai media permainan dalam pembelajaran.

Pop It merupakan mainan berbentuk silikon bergelembung – gelembung yang bisa dipencet. Konsepnya sama dengan memencet gelembung pada bubble warp. Mainan Pop It memiliki variasi bentuk, ukuran dan warna yang berbeda – beda. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pop It bisa digunakan dalam pembelajaran khususnya matematika. Konsep Pencerminan (Refleksi) dan Perputaran (Rotasi) bisa diajarkan kepada peserta didik melalui Pop It. Refleksi berarti mencerminkan suatu objek terhadap sumbu yang menjadi cermin. Hal tersebut bisa ditemukan dalam permainan Pop It. Permainan dengan Pop It bisa dilakukan dengan berpasangan.

Langkah pertama adalah dengan membuat sebuah cermin, bisa berupa garis pada Pop It. Permain pertama menekan sebuah gelembung secara acak di bagian sisi pemain pertama, lalu pemain berikutnya harus menekan gelembung yang merupakan pencerminan dari gelembung itu terhadap cermin. Setelah itu pemain pertama terus memencet gelembung secara acak, sementara pemain kedua memencet pencerminan gelembung tersebut berdasarkan sumbu. Agar permainan lebih menarik, sebaiknya tidak diberi kesempatan berpikir untuk para pemain. Begitu pemain pertama memencet sebuah gelembung, pemain kedua harus spontan menekan pencerminannya. Jika pemain kedua melakukan kesalahan, lebih seru lagi jika diberikan hukuman, semisal coret wajah dengan bedak putih. Tujuannya agar pemain menjadi fokus dalam permainan.

Setelah permainan selesai dilakukan, maka dilanjutnya untuk penarikan kesimpulan tentang konsep Pencerminan (Refleksi) yang diperoleh. Peserta didik bisa menjelaskan bahwa dari hasil permainan, dalam pencerminan, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah jarak antara benda ke cermin sama dengan jarak antara cermin ke bayangan, juga bentuk benda hasil pencerminan sama dengan benda asli.

Tenyata, konsep pencerminan bisa dijelaskan dari permainan Pop It. Begitu juga dengan konsep perputaran. Dengan melakukan permainan, setelah melakukan survey dan wawancara, peserta didik menjadi lebih ingat konsep dari pencerminan. Peserta didik juga merasa nyaman dalam pembelajaran matematika terutama dalam konsep pencerminan.

Marilah kita sama – sama belajar dan berkembang untuk terus berinovasi dalam pembelajaran. Inovasi yang baik bisa membuat belajar matematika yang lebih menyenangkan, sehingga Merdeka Belajar tidak sekedar wacana.

 

Ikuti tulisan menarik Ahmad Isnaini lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu