x

Iklan

widwi astuti

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 November 2021

Rabu, 1 Desember 2021 15:19 WIB

Metode Karantina Tahapan untuk Menghindari Copas

Artikel berjudul metode Karantina Tahapan untuk Menghindari Copas ini dibuat berdasarkan pengalaman mengajar di SMK Negeri 2 Tulungagung. Bagaimana detailnya silahkan membaca artikel seutuhnya!

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

METODE KARANTINA TAHAPAN UNTUK MENGINDARI COPAS

Widwi Astuti

            Pembelajaran Tatap Muka Terbatas  tidak akan bisa terlepas dari penggunaan IT. Semua kegiatan belajar mulai dari membuat materi sampai penialaian semua menggunakan IT. Berkat  IT Pembelajaran Tatap Muka Terbatas  bisa berjalan lancar.  Kelebihan IT bisa menembus jarak dan waktu.  Mempermudah mencari informasi.  Materi yang diperoleh beragam. Sangat menarik. Dapat meningkatkan  minat belajar. Kelebihan IT ini sangat berpengaruh terhadapap meningkatkan kemampuan belajar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 Disamping kelebihan yang dimiliki, IT juga mempunyai kekurangan.   Kekurangan  penggunaan IT yang berhubungan dengan materi menulis teks eksplanasi, siswa  bisa menyalin (copas =  copy paste) teks ekplanasi dari internet. Menyalin dari internet karena siswa  tidak mau berfikir  secara mandiri mengerjakan tugas. Rasa takut salah, tidak percaya akan kemampuan  diri. Inilah alasan siswa menyalin dari internet.

              Dari keyrangan IT tersebut, sebagai guru harus bijak dalam menyiasati. Harus bisa menggunakan  metode yang bisa meminimalisir kebiasaan mengerjakan tugas dengan menyalin  teks dari internet. Untuk menghindari penyalinan,   metode yang cocok dalam pembelajaran menulis  teks eksplanasi  yaitu karantina tahapan.

             Metode karantina tahapan yaitu siswa tidak boleh membuka gawai saat menyusun teks. Siswa mengerjakan dengan tulis tangan di buku. Siswa tidak boleh membuka gawai inilah yang dimaksud karantina.   Sedangkan yang dimaksud tahapan adalah guru akan mengoreksi setiap langkah yang dikerjakan oleh siswa. Setiap tahapan siswa dicek oleh guru.

            Langkah-langkah dari metode ini pertama siswa memahami materi tentang teks eksplanasi. Pemahaman materi bisa melalui daring dengan membuka berbagai aplikasi yang disediakan oleh guru.  Teks pada ada aplikasi anyflip, melihat gambar dan suara pada, dan melalui quizziz sebagai uji pemahaman materi.

            Kedua siswa  membaca contoh. Contoh bisa dilihat pada enyflip dan YouTube. Bisa dilakukan secara daring maupun luring. Langkah satu dan dua siswa diperbolehkan menggunakan gawai.

            Ketiga, siswa  menyimpan gawai. Pada kegiatan ketiga ini siswa sudah menggunakan metode karantina tahapan. Keempat,  menentukan judul teks yang akan disusun. Teks harus dibatasi kejadian di sekitar   yang terjadi dalam waktu 1 Minggu ini. Pembatasan waktu ini bertujuan agar siswa terbiasa untuk menyampaikan sesuatu hal yang terkini.  Mudah menemukan tema mengingat sebuah kejadian karena pernah bernama sih baru.

            Kelima, siswa menyusun minimal tiga  kalimat yang akan dijadikan kalimat utama. Tahapan kelima ini siswa membacakan secara bergiliran kalimat yang sudah-sudah disusun. Dibacakan secara berurutan untuk menyingkat waktu. Agar teman lain itu mempunyai wawasan terhadap teks teman. Untuk mengecek keaslian dari tema yang nanti akan disusun.  

            Keenam, siswa mengembangkan 3 kalimat menjadi 3 paragrap atau lebih. Bebas boleh mengembangkan menjadi beberapa paragraf.

            Pembahasan kali ini hanya dibatasi pada penggunaan metode karantina untuk menyusun teks eksplanasi. Permasalahan yang timbul: (1) Apakah yang dimaksud metode karantina? (2) Apa yang dimaksud metode tahapan? (3) Dapatkah metode karantina tahapan digunakan untuk meningkatkan kemampuan teks eksplanasi?

            Metode karantina tahapan ini bertujuan agar siswa: (1) Benar-benar menyusun sendiri  teks eksplanasi. (2) Tidak menyalin dari internet. (3) Dapat menyusun teks eksplanasi sesuai judul yang ditentukan. 

            Manfaat dari metode ini siswa benar-benar mandiri dan dapat digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menyusun teks eksplanansi.

Hasilnya menggunakan metode karantina tahapan. Siswa dapat menguasai keterampilan menulis teks eksplanasi.  Kemampuan siswa meningkat dari yang tidak bisa menjadi bisa dengan hasil kemampuan sendiri.

            Metode memang sebentar  meninggalkan IT sebagai media dan sumber pembelajaran yang menyenangkan. Menyenangkan karena belajar bebas. Bebas mengambil materi dan contoh dari internet. Kadang diwaktu tertentu   harus memperketat siswa untuk melatih kedisiplinan dan rasa percaya diri.  Senebanarnya ini sebuah bukti semua siswa bisa, mampu  menyusun teks eksplanasi. Bila siswa sudah mampu memahami dan bisa menyusun teks eksplanasi,  dia akan merasakan merasa senang karena terkibat  langsung dalam penyusunan teks eksplanasi. Selanjutnya tidak ada menyalin atau copas dari internet karena siswa sudah merasa mampu mengerjakan sendiri.

 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik widwi astuti lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Hanya Satu

Oleh: Maesa Mae

Kamis, 25 April 2024 13:27 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Hanya Satu

Oleh: Maesa Mae

Kamis, 25 April 2024 13:27 WIB