x

Projek Membuat Kembang Sarai

Iklan

AR Zaini Gani

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 1 Desember 2021

Rabu, 1 Desember 2021 21:57 WIB

Kolaborasi Siswa dan Orang Tua melalui Proyek Meronce Kambang Sarai

Aktivitas kolaborasi siswa dan orang tua melalui Projek Meronce Kambang Sarai. Kolaborasi ini mampu mneingkatkan motivasi, kebahagian dan hasil belajar siswa. Aktivitas ini juga mampu meningkatkan dukungan dan peran orang tua dalam mendampingi anak belajar. Kambang Sarai merupakan Kearifan Lokal dari Kalimantan Selatan

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Merdeka belajar……

Apakah merdeka belajar itu?

Bagaimana penerapan merdeka belajar dalam dunia pendidikan?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Slogan merdeka belajar yang belakangan ini berhembus kencang semenjak digaungkan oleh Mendikbud, Bapak Nadiem Makarim. Tentunya slogan ini serasa angin segar yang dihembuskan ke dalam dunia pendidikan. Guru, siswa, orang tua dan masyarakat sekolah menyambut antusias gagasan merdeka belajar ini. Terbesit dalam pikiran ketika mendengar kata merdeka. Pikirpun melayang menginterpretasikan kata merdeka. merdeka identik dengan kebebasan dan kebahagian. Tentunya sesuai harapan Mendikbud, konsep merdeka belajar ini bertujuan agar peserta didik bahagia dalam menempuh pendidikan.  

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024 sebagai upaya dalam pengembangan sumber daya manusia Indonesia, Kemendikbud telah menetapkan 6 (enam) profil Pelajar Pancasila yang harus ditumbuh kembangkan pada peserta didik. Dalam mewujudkannya Kemdikbud melalui Renstra berfokus pada kebijakan Merdeka Belajar sebagai pedoman bagi pembangunan SDM.

Sekolah, guru, dan siswanya memiliki kebebasan dalam berinovasi dan bertindak dalam proses belajar mengajar. Sumber pembelajaran semakin variatif baik melalui guru, buku, siswa, masyarakat sekitar maupun dari internet. Sayapun mencoba menerapkankan konsep merdeka belajar dalam pembelajaran di kelas.  Pembelajaran yang saya lakukan adalah kolaborasi siswa bersama orang tua melakukan projek. Dalam hal ini aktivitas yang dilakukan adalah meronce Kambang Sarai.

Dengan kolaborasi siswa dan  orang tua mampu meningkatkan  motivasi belajar anak terhadap matematika. Siswa terlihat sangat bahagia bisa bekerja sama dengan orang tuannya. Kegiatan kolabprasi ini juga bertujuan memberikan pengalaman kepada orang tua bagaimana mendampingi anak belajar di rumah. Sehingga mampu meningkatkan peran, dukungan dan pendampingan orang tua terhadap kegiatan bealajar anak saat di rumah. Kegiatan kolaborasi guru, siswa dan orang tua ini sejalan dengan profil Pelajar Pancasila yakni bergotong rotong. Poin tersebut diartikan kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.

Projek meronce Kambang Sarai dipilih karena merupakan kearifan lokal yang ada disekitar sekolah. Sekitar 50 % orang tua siswa mempunyai profesi peronce kembang. Kambang sarai adalah rangkaian kambang melati khas Kalimantan Selatan, tidak ada yang serupa di kota lain. Ketika kita memasuki kota Martapura atau Banjarmasin disuguhkan rangkaian kambang sarai yang berjejer dipinggir jalan yang dijajakan para penjualnya. Kambang sarai biasanya digunakan orang untuk berbagai acara diantaranya hiasan acara perkawianan, peringatan hari keagamaan dan lain-lain. Kambang sarai  bentuknya menarik, aromanya pun asli yang dihasilkan oleh paduan aneka bunga. Mulai dari kenanga, melati, mawar, dan kembang sepatu mungkul. Apalagi dibuat dengan susunan rapi menggunakan lidi melengkung. Dan, menancap pada batang pohon pisang atau yang sering disebut gadang pisang. Profesi meronce kambang sarai sangat menjanjikan. Sehinggga tidak mengherankan banyak sekali masyarakat di Banjarmasin maupun Martapura yang berprofesi sebagai peronce kambang sarai.

Aktivitas meronce Kambang Sarai juga sejalan dengan Prinsip Pengembangan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan  Budaya Kerja, yakni pada aspek kontekstual yaitu menunjukan kekhasan dan karakteristik satuan pendidikan, kondisi social budaya,  lingkungan dan dunia kerja juga industri.

Dalam projek meronce Kambang Sarai ini mengandung muatan IPA, IPS, SBDP, Dan Matematika. Aktivitas disana meliputi mengenal tanaman jenis bunga, aktivitas jual beli, kesenian Meronce, dan juga unsur matematika. Bahan bahan yang digunakan untuk meronce kembang tersebut bisa dijadikan media dan alat peraga untuk menjelaskan konsep membilang, penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.

Dampak positif pembelajaran  kolaborasi siswa dan orang tua terjadi peningkatan hasil motivasi dan hasil belajar siswa. Ada peningkatan motivasi anak dalam belajar matematika, anak terlihat bersemangat melakukan aktivitas matematika. Peningkatan motivasi ini karena guru melakukan pembelajaran kolaborasi dan berkelompok. Hal ini didukung pendapat Isjoni (2010:23), bahwa siswa yang belajar menggunakan metode cooperative learning akan memiliki motivasi yang tinggi karena didorong dan didukung dari rekan kelompok.

Melihat hasil positif yang didapatkan dari pembelajaran kolaborasi ini, maka saya mengajak rekan guru seluruh Indonesia agar sering  melakukan pembelajaran  kolaborasi siswa bersama orang tua maupun masyarakat lainnya. Silahkan melakukan kolaborasi dengan projek kearifan lokan sesuai daerah masing-masing.

Ikuti tulisan menarik AR Zaini Gani lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler