x

Ruang hampa tanpa adanya moment moment emosional siswa-siswi dalam interaksinya sehari-hari

Iklan

Guntur Prabowo

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 25 November 2021

Kamis, 2 Desember 2021 15:47 WIB

Mengejar Modernisasi Pendidikan

Dunia pendidikan yang selama ini dianggap hanya sebuah sistem guna mencerdaskan kehidupan bangsa tanpa pernah dimaknai bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa adalah sebuah investasi jangka panjang bagi suatu bangsa.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Memasuki abad XXI arus perkembangan zaman terasa semakin cepat. Berbagai pembangunan infrastruktur yang mendorong terbentuknya kota-kota modern juga semakin pesat. Indonesia sebagai negara dunia ketiga tentu berusaha mengejar keberhasilan negara-negara dunia pertama dan kedua dalam memodernisasi kota-kota di negaranya. Adanya kota-kota modern ini tentu akan memberikan ekses pada perkembangan taraf hidup masyarakatnya, karena memodernisasi sebuah negara bukanlah hanya dilihat dari perkembangan pembangunan infrastruktur namun juga harus mampu merubah pola pikir masyarakatnya menjadi lebih dinamis.

Sebagai bagian usaha mengimbangi pembangunan infrastruktur dengan pengembangan manusia maka tak layak jika kita meminorkan isue-isue yang terjadi dalam dunia pendidikan. Sejatinya jika pembangunan infrastruktur adalah investasi yang bersifat konkret bukan berarti pendidikan adalah investasi yang bersifat abstrak. Pendidikan merupakan salah satu investasi jangka panjang suatu negara. Tata kelola pada sistem pendidikan yang baik tentu akan menghasilkan output pendidikan berkualitas. Mulai dari penyusunan kurikulum, pembangunan infrastruktur dibidang pendidikan, serta pengembangan kompetensi guru merupakan kunci modernisasi jika dilihat dari aspek pendidikan.

Dibidang kurikulum selama dekade terakhir ini selalu berusaha mengintegrasikan konsep kurikulum dengan kebutuhan zaman. Output pendidikan disusun sedemikian mungkin untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada dunia industri modern. Kebutuhan akan tenaga kerja yang cakap dan terampil menuntut kurikulum pendidikan tidak hanya mengajarkan hal-hal umum dalam kehidupan. Kurikulum harus mampu menjawab kebutuhan pasar akan tenaga kerja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Begitu juga dengan pembangunan infrastruktur pendidikan yang tak kalah pentingnya. Sayang sampai saat ini belum meratanya kualitas pendidikan dapat kita intrepretasikan oleh akibat dari lambatnya pembangunan infrastruktur pendidikan. Hal ini baik secara langsung maupun tidak langsung juga menghambat laju modernisasi. Akibatnya daerah-daerah dengan infrastruktur pendidikan yang minim juga sulit untuk berkembang. Kualitas  Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi salah satu alasanya. Padahal jika pemerintah ditingkat pusat maupun ditingkat daerah mau merefleksi diri bahwa pembangunan infrastruktur pendidikan merupakan kunci pengembangan SDM maka usaha modernisasi bukanlah menjadi tantangan yang sulit.

Masih minimnya kesadaran bahwa pengembangan SDM suatu daerah akan sulit tecapai jika salah satu instrumenya yaitu pembangunan infrastruktur pendidikan belum menjadi prioritas. Hubungan antara variabel infrastruktur pendidikan dengan pengembangan SDM adalah berjalan berbanding lurus. Artinya jika pembangunan infrastruktur pendidikan semakin baik maka pengembangan SDM di daerah pada khususnya juga semakin baik. Kesadaran ini lah yang perlu ditumbuhkan pada elite-elite pendidikan kita.

Baik aspek kurikulum maupun pembangunan insfrastruktur pendidikan juga harus ditopang aspek yang sifatnya fundamental di lapangan pendidikan yaitu pengembangan kompetensi guru. Berbicara mengenai kurikulum dan pembangunan infrastruktur pendidikan erat kaitanya dengan pemangku kebijakan di dunia pendidikan, namun jika terkait dengan pengembangan kompetensi guru tentu lebih akan banyak dibahas terkait prakteknya di lapangan pendidikan. Guru merupakan garda terdepan dalam lapangan pendidikan. Selain itu guru dapat menjadi cerminan kualitas output pendidikan yang akan dihasilkan. Pendidikan yang bertujuan menjawab tantangan zaman juga wajib memiliki guru dengan kualitas modern.

Tugas guru di era ini bukanlah sekedar menjadi penyampai materi secara verbal, guru juga harus mampu menguasai teknologi yang ada pada era ini pula. Menjadi hal yang berat jika metode-metode pembelajaran lama diterapkan ditengah keterbukaan informasi bagi siswa. Siswa dengan mudahnya mendapatkan materi melalui internet diluar keterbatasan waktu pembelajaran disekolah. Lebih berbahaya lagi jika materi atau informasi yang didapat melenceng dari teori dan fakta yang ada. Guru dituntut mampu mengkonfirmasi segala yang didapatkan siswa diluar sekolah. Konfirmasi ini dianggap penting mengingat yang didapatkan siswa di internet atau media lainya adalah bersifat satu arah.

Guru dituntut terbuka terhadap penggunaan teknologi komunikasi dan informasi terbaru. Pada akhirnya guru adalah peran central bagi siswa di tengah arus keterbukaan informasi. Menjadi tanda tanya besar saat ini bukan mampukah guru terus mengejar penggunaan teknologi dalam pembelajaran sementara teknologi tak pernah berhenti untuk berkembang, namun apakah seorang guru mau mengupgrade dirinya secara terus menerus?

Ikuti tulisan menarik Guntur Prabowo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler