x

Iklan

Suryati

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 28 November 2021

Kamis, 2 Desember 2021 16:29 WIB

PTM Terbatas Kesempatan Menanamkan Kembali Pendidikan Karakter Siswa-Siswi SMK

Setelah sekian lama pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh akhirnya pemerintah mengizinkan sekolah kami untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas. Alhamdulillah kami bersyukur dengan adanya pembelajaran tatap muka terbatas kami mempunyai kesempatan untuk menanamkan kembali pendidikan karakter untuk meningkatkan kemampuan soft skill bagi siswa kami. Semongga pandemi segera berlalu sehingga tahun ajaran baru siswa sudah bisa mengikuti pembelajaran tatap muka seperti sedia kala.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pandemi Covid-19 memang menghadirkan tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan. Sejak pertama kali diterbitkan surat edaran yang menyatakan mulai tanggal 16 s.d 29 Maret 2020 proses belajar dialihkan secara mandiri dirumah masing-masing siswa. Terhitung sejak itu antara guru dan siswa tidak lagi bisa bertemu secara langsung tatap muka dalam proses pembelajaran disekolah. Hal ini sangat berdampak bagi kami tentunya , sekolah kami bisa dikatakan masih dalam tahap berkembang. Tantangan berat bagi kami bukan hanya dalam hal proses pembelajaran  tetapi bagaimana menanamkan pendidikan karakter bagi siswa-siswi kami. Pendidikan karakter sangat penting bagi siswa-siswi karena lulusan SMK dituntut tidak hanya memiliki hard skill tapi juga soft skill. Hard skill terbentuk melalui masing-masing bidang keahlian , sedangkan soft skill merupakan ketrampilan kepribadian yang terbentuk melalui penanaman pendidikan karakter.

Pembelajaran dilakukan secara jarak jauh baik daring maupun luring. Sangat sulit bagi kami  untuk bisa secara maksimal menanamkan pendidikan karakter bagi siswa. Saat pembelajaran secara daring kami tidak bisa memantau secara jelas bagaimana adab dan sopan santun anak-anak kami saat berbicara kepada guru melihat sebagian besar anak diam saat diajak berinteraksi atau bahkan mematikan microfon aplikasi pada saat pembelajaran daring . Sebagai guru sulit memastikan kedisiplinan siswa untuk bisa datang tepat waktu karena pembelajaran bisa diikuti dari mana saja bahkan diatas kasur tempat tidur mereka.  Kamipun tidak bisa mematau apakah pakaian yang dikenakan siswa sudah rapi mengingat banyak siswa yang mematikan kamera aplikasi mereka dan mungkin saja ada siswa yang hanya mengenakan seragam atasan serta bawahan mengenakan kolor favorit mereka. Ya begitulah kondisi pembelajaran jarak jauh yang kami alami.

Dibalik hal-hal yang kami alami selama pembelajaran jarak jauh ada hal yang menjadi beban dikepala kami, yaitu cara mempersiapkan anak-anak untuk terjun ke dunia kerja nanti.  Siswa-siswi sekolah kami kalangan menegah kebawah, sudah bisa kita prediksikan bahwa dunia kerja menjadi tujuan utama mereka setelah lulus nanti terutama bagi kelas XII saat ini. Melihat kondisi saat itu kami terkadang terbesit  kehawatiran bagaimana kalau nanti saat ikut tes seleksi perusahaan mereka terlambat karena tak terbiasa berangkat ke sekolah pagi hari bahkan seperti yang saya katakan mereka bisa saja ikut pembelajaran jarak jauh di atas kasur mereka, bagaimana kalau mereka kesuliatan saat wawancara karena mereka jarang berkomunikasi secara formal disekolah, bagaimana kalau mereka kurang menguasai skill praktik dibidang mapel produktif untuk modal keterampilan nanti, bagaimana kalau minat terjun di dunia kerja mereka luntur saat melihat fenomena karyawan perusahaan banyak yang di PHK.  Pikiran-pikiran semacam itu terus terngiang dikepala sampai akhirnya terdengar kabar gembira bahwa PTM terbatas sudah mulai diizinkan disekolah kami.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagi kami PTM terbatas adalah angin segar dimana kami boleh melaksanakan kegiatan pembelajaran dan lainnya langsung disekolah setelah sekian lama.  Kesempatan ini benar-benar kami manfaatkan untuk menanamkan kembali pendidikan karakter siswa-siswi kami. Kami bisa memantau siswa untuk berlatih berangkat tepat waktu dimana sebelumnya mereka terbiasa belajar dari rumah. Kami bisa mengajari mereka tentang adab  dan sopan santun disela-sela pembelajaran, memastikan siswa-siswi  rapi dalam berseragam dan masih banyak hal yang bisa kami lakukan sebagai upaya menanamkan kembali pendidikan karakter pada siswa-siswi kami. Harapan kami dengan pendidikan karakter bisa mencetak generasi yang lebih baik kedepannya. Seperti halnya visi sekolah kami yaitu mencetak sumber daya manusia yang berbudi pekerti luhur, mandiri dan professional.

Salam merdeka belajar, SMK bisa…..SMK bisa…..SMK bisa.

Ikuti tulisan menarik Suryati lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB