x

Iklan

Sholikin bin lamno

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 November 2021

Minggu, 5 Desember 2021 08:32 WIB

Implementasi Konsep Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Olahraga

Dalam kajian Kamus Besar Bahasa Indonesia, merdeka diartikan sebagai rasa “bebas”, bebas dari penghambaan atau tidak terikat tuntutan. Sedangkan belajar merupakan usaha memperoleh kepandaian atau pengetahuan. Belajar juga dianggap sebagai proses berubahnya tingkah laku yang disebabkan oleh pengalaman. Sehingga, konsep merdeka belajar merupakan sebuah konstruksi mengenai cara memperoleh pengetahuan atau sebuah proses dalam mengubah tingkah laku yang tidak terikat tuntutan dimana seorang individu dapat secara bebas mengekspresikan cara memperoleh pengetahuannya. Konsep Merdeka Belajar ini merupakan konsep yang sedang digaungkan oleh Pemerintah Indonesia khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Jika ditelaah lebih jauh, konsep ini tidak sekedar sebuah program yang harus dilaksanakan namun sebuah transformasi dalam dunia pendidikan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pendahuluan

Dalam kajian Kamus Besar Bahasa Indonesia, merdeka diartikan sebagai rasa “bebas”, bebas dari penghambaan atau tidak terikat tuntutan. Sedangkan belajar merupakan usaha memperoleh kepandaian atau pengetahuan. Belajar juga dianggap sebagai proses berubahnya tingkah laku yang disebabkan oleh pengalaman. Sehingga, konsep merdeka belajar merupakan sebuah konstruksi mengenai cara memperoleh pengetahuan atau sebuah proses dalam mengubah tingkah laku yang tidak terikat tuntutan dimana seorang individu dapat secara bebas mengekspresikan cara memperoleh pengetahuannya. Konsep Merdeka Belajar ini merupakan konsep yang sedang digaungkan oleh Pemerintah Indonesia khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Jika ditelaah lebih jauh, konsep ini tidak sekedar sebuah program yang harus dilaksanakan namun sebuah transformasi dalam dunia pendidikan.

Transformasi ini tentu akan membawa perubahan yang signifikan dimana saat ini guru memiliki kebebasan dalam mengembangkan metode serta media pembelajaran yang digunakan. Guru memiliki kesempatan lebih luas dalam mengembangkan metode dan media sesuai dengan materi ajar yang akan diberikan kepada siswa. Guru dapat memanfaatkan lingkungan sekitar siswa sebagai sumber belajar sehingga siswa tidak lagi terbelenggu dalam pembelajaran di kelas yang monoton. Hal ini tentunya mengasah inovasi dan kreativitas guru dalam mengembangkan sebuah pembelajaran yang tidak hanya menarik namun juga bermakna. Karena sejatinya pembelajaran yang bermakna inilah yang memberikan pengalaman mendalam pada siswa sehingga siswa dapat mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki sebagai bekal di masa yang akan datang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menyadari pentingnya konsep merdeka belajar dalam proses pembelajaran, penulis selaku guru olahraga tertantang untuk berkontribusi dalam pengembangan dan penerapan “konsep merdeka belajar” dalam pembelajaran olahraga. Hal utama dilakukan adalah bagaimana mengubah mind set bahwa dalam sebuah pembelajaran olahraga harus dilakukan di lapangan dengan berbagai fasilitas penunjang. Penulis merupakan salah satu guru di sekolah Negeri di wilayah Yogyakarta. Jika dibandingkan dengan sekolah lain mungkin ada beberapa sarana prasarana olahraga yang belum dapat menunjang kegiatan pembelajaran olahraga salah satunya adalah pembelajaran gerak dasar lompat jauh. Hal ini dikarenakan ketidak tersediaan sarana prasarana berupa lapangan lompat jauh. Namun kondisi tersebut tidak menyurutkan semangat guru dalam mengembangkan pembelajaran lompat jauh yang bermakna.

Berawal dari sebuah masalah kurangnya sarana prasarana, memotivasi guru untuk mengembangkan sebuah pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar yaitu permainan engklek. Konsep permainan engklek ini terkesan sederhana namun dari permainan ini, kita dapat mengajarkan siswa mengenai gerak dasar lompat jauh, melatih skill numerasi dan menanamkan pembelajaran berbasis kearifan lokal melalui permainan tradisional.

 

 

Pembahasan

Permainan engklek sebagai implementasi merdeka belajar dalam pembelajaran olahraga berawal dari sebuah kondisi yang tidak ideal yaitu tidak memadainya sarana prasarana yang menunjang, namun kondisi yang tidak ideal tersebut memacu semangat dan kreativitas guru dalam berinovasi mengembangkan metode pembelajaran. Permainan engklek merupakan permainan tradisional yang sering dimainkan oleh anak anak usia sekolah dasar. Permainan ini seringkali dianggap permainan jadul atau jaman dulu dan seiring berjalannya waktu permainan ini mulai tergantikan dengan adanya games online. Namun dibalik itu semua permainan engklek memiliki berbagai manfaat yang berkaitan dengan pembelajaran olahraga meliputi melatih gerak dasar lompat jauh, melatih skill numerasi dan menanamkan pembelajaran berbasis kearifan lokal melalui permainan tradisional.

Permainan tradisional engklek dapat melatih gerak dasar lompat jauh karena siswa dapat belajar melakukan gerak dasar lompat sesuai dengan bentuk engklek yang telah dibuat. Siswa dapat belajar melompati kotak kotak engklek sesuai dengan aturan yang berlaku. Adapun aturan permainan engklek ini adalah siswa melompat dari satu kotak ke kotak lain dengan sebelah kaki. Apabila menemui dua kotak yang berjajar maka diiijinkan mendaratkan dua kaki pada  kotak berjajar tersebut. kemudian siswa melemparkan karet penghapus ke salah satu kotak. Apabila kotak yang terisi karet penghapus miliki teman yang lain maka tidak boleh diinjak dan jika diinjak, berarti siswa tersebut kalah. Apabila semakin banyak kotak yang terisi karet penghapus maka siswa akan semakin jauh dalam melompat tentu hal ini dapat meningkatkan kelincahan dan kekuatan kaki siswa dalam melakukan lompatan jauh.

Selanjutnya, permainan ini juga mengajarkan kemampuan atau skill numerasi karena pada saat membuat kotak engklek siswa harus mengukur dan menghitung kotak yang dibutuhkan untuk melaksanakan permainan engklek. Siswa juga harus menghitung luas kotak yang sesuai dengan kebutuhan permainan sehingga kotak yang dibuat tidak terlalu besar atau tidak terlalu kecil. Skill numerasi merupakan kemampuan dasar yang harus dilatih serta dimiliki oleh siswa. Skill numerasi tidak hanya menjadi tanggung jawab pembelajaran matematika namun semua pembelajaran dapat diterapkan untuk melatih kemampuan dasar tersebut melalui berbagai metode pembelajaran salah satunya permainan engklek dalam pembelajaran olahraga.

Manfaat lain dari permainan engklek adalah menanamkan pembelajaran berbasis kearifan lokal melalui permainan tradisional. Kemajuan teknologi serta perkembangan jaman semakin mengikis kearifan lokal di sebuah wilayah. Disadari atau tidak, kondisi ini menjadikan generasi muda lupa pada kearifan lokal dan budaya yang dimilikinya. Realita di masyarakat, para generasi muda saat ini berada dalam euforia games online sehingga berbagai permainan tradisional yang merupakan wujud kearifan lokal mulai ditinggalkan. Maka dari itu, pembelajaran olahraga melalui permainan tradisional merupakan salah satu solusi dalam menanamkan pembelajaran berbasis kearifan lokal sehingga dapat melestarikan  warisan budaya yang dimiliki oleh Indonesia.

 

 

Ikuti tulisan menarik Sholikin bin lamno lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler