x

Iklan

bella octaviani

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 8 Desember 2021

Rabu, 8 Desember 2021 23:54 WIB

Si Buta yang Terlupakan

Kisah yang ditulis oleh Bella Octaviani Nur Halizah (siswi MTs. Maarif 1 Ponorogo) ini menceritakan tentang seorang nak buta yang dilupakan oleh keluarganya sendiri. Bagaimana kelanjutan kisahnya? Baca sampai akhir ya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

SI BUTA YANG TERLUPAKAN

   Hujan deras perlahan demi perlahan mulai membasahi kota,terdengar suara anak kecil sedang mengatakan suatu kalimat ‘‘ibu kapan matangnya?’’tanya yuta,anak kecil yang barusan berbicara ternyata bernama yuta,’’sabarlah, sebentar lagi juga matang’’jawab sangibu dengan suara lemah lembut,kring..............,’’yuta tolong jagain masakan ibu sebentar saja,ibu mau menggangkat telfon’’pinta ibu dengan nada lemah lembut,’’ iya bu’’akan tetapi suara lemah lembut itu di balas dengan nada yang tak mengenakkan hati,sesaat kemudian ibu pergi ke lantai atas untuk menggangkat telfon sedangkan yuta masih berdiri di dekat kompor dengan wajah murungnya,’’duh malasnya,aha suruh mio aja deh yang jaga’’gumam yuta,tak lama kemudian yuta berjalan ke kamar dimana mio berada.clik,,,,,pintu terbuka dan muncul sosok yuta dari balik pintu,’’eh mio,enak banget kamu main hp’’ucap  yuta sambil berkacak pinggang di depan pintu’’iyalah kan mio masih kecil’’ jawab mio dengan enteng’’eleh, mentang- mentang kamu masih kecil main hp terus,sekarang jaga masakan ibu didapur’’suruh yuta,akan tetapi mio tak menghiraukan hal itu ia terus bermain hp sambil rebahan di kasur ‘’kalau kamu gak mau jaga masakan ibu di dapur nanti hpmu ku sita’’ancam yuta sambil berdeham’’iya deh kak’’akhirnya mio mengalah dan pergi menjaga masakan ibu di dapur,’’ loh kok sopnya miring ku benerein ah’’gumam mio,’’duh kok tinggi banget

ya,klontang!!!!!!!!

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

   Wiu...wiu...wiu...suara ambulan terdengar di mana-mana,’’ibu sakit’’rintih mio sambil menangis kesakitan’’sabar ya sayang  sebentar lagi kita sampai’’ucap ibu sambil menenangkan  mio yang sedang kesakitan.tak lama kemudian mereka sampai di rumah sakit terdekat,para perawat berlarian  menggerumbuli ambulan yang mio naiki,dan segera membawa mio ke ruang  UGD. ‘’yuta’’ panggil ibu dengan nada sinis,yuta pun mendekat dan ikut duduk di kursi ruang tunggu’’mengapa mio yang menjaga sopnya?,padahal ibu menyuruh kamu yang menjaga tapi kok kamu malah menyuruh mio,kamu tau kan kalau mio itu masih kecil’’ucap ibu dengan berturut-turut sambil menangis’’iya maaf bu,yuta tau kalau yuta salah’’ucap yuta dengan tubuh gemetar,’’sekarang kamu tunggu sini ibu mau telfon ayah,yuta hanya membalas dengan anggukan dan air mata.clunggg...clunggg...clunggg

   ‘’iya ada apa bu’’telefon diangkat dan terdengar suara ayah di dalam telfon’’yah,mio’’jawab ibu dengan sesenggukan,’’mio kenapa bu ‘’terdengar suara ayah  yang mulai panik’’datanglah ke rumah sakit ,dan akan ku ceritakan semuanya’’pinta ibu sambil menangis’’baiklah aku akan kesana segera’’ucap ayah.ayah keluar dari kantor dengan keadaan  panik,’’apa yang terjadi pada anakku mio’’gumam ayah sambil mengemudikan mobil.tak lama kemudian ayah sampai di rumah sakit,ia langsung berlari ke arah perawat yang bertugas di bagian kasir’’mbak mau tanya apakah ada pasien yang bernama mio mihara di sini’’tanya ayah kepada seorang perawat ,’’sebentar  pak saya cek dulu’’jawab perawat itu sambil tersenyum ,’’ada pak dia berada di kamar no 3’’jelas perawat tersebut’’iya mbak terima kasih’’jawab ayah.setelah mendapat petunjuk dari perawat tersebut ayah langsung berlari kearah kamar no 3, dari kejauhan  nampak seorang wanita dengan anaknya yang tengah mondar mandir  didepan pintu,tanpa buang-buang waktu lagi ayah  segera berlari menuju  tempat mereka berada,’’akhirnya kau sudah sampai’’sambut ibu dengan keadaan mata lembab karena menangis’’sebenarnya apa yang telah terjadi kepada mio’’tanya ayah dengan nafas ngos-ngosan karena baru saja berlari ,’’jadi gini ceritanya,ibu tadi lagi memasak sop kemudian   salah satu teman arisan  ibu menelfon,ibu menyuruh yuta untuk menjaga sop tersebut akan tetapi yuta malah menyuruh mio untuk menjaga sop ibu,karena mio masih anak kecil yang belum tau apa-apa,kelihatannya mio ingin membenarkan sop ibu yang miring tapi ia tak sampai untuk menggapai sop itu......’’ibu tak kuasa lagi membendung air matanya yang sudah meluncur deras dari ujung pelupuk mata,’’bu jangan bilang kalau sop itu tumpah dan mengenai mio’’tebak ayah’’betul yah tebakan mu tak meleset 1 senti pun’’ucap ibu

   clik tiba-tiba pintu terbuka dan dokter yang menangani mio pun keluar,dengan spontan ibu langsung mendatangi dok ter tersebut dan menanyakan tentang keadaan mio,’’dok bagaimana keadaan anak saya mio’’tanya ibu ‘’maaf  bu ,saya sudah melakukan yang terbaik akan tetapi anak ibu mengalami kebutaan permanent’’setelah dokter  mengatakan hal tersebut air mata meluncur deras dari pelupuk mata ibu dan ayah,’’dok apakah saya boleh bertemu dengan anak saya?’’tanya ibu sambil sesenggukan ‘’boleh bu silahkan ‘’ucap dokter tersebut sambil mempersilahkan masuk,suara langkah terdengar mendekati ranjang  tempat mio terbaring lemah’’mio ibu datang’’ucap ibu dengan lemah lembut ‘’ibu,mengapa gelap sekali’’tanya mio,seketika air mata ibu meluncur dengan derasnya ‘’mio yang sabar ya,mio harus bisa kuat menerima keadaan mio sekarang ,sekarang mio sudah tidak bisa melihat lagi’’ucap ibu sambil menangis,’’jadi mio buta’’jawab mio sambil menangis,tiba tiba seorang perawat masuk dan mengatakan kalau mio sudah boleh pulang.akhirnya mio sekeluarga pergi meninggalkan rumah sakit dan pulang ke rumah,akhirnya mereka pun sampai ,’’ibu apakah kita sudah sampai rumah? ‘’tanya mio ‘’iya kita sudah sampai’’jawab ibu dengan santai.kring........’’mio tunggu sini ya ibu mau menganggkat telfon’’ucap ibu sambil pergi meninggalkan mio,ternyata telfon tersebut berasal dari salah satu teman arisan ibu,ia mengajak ibu untuk arisan dan makan bersama,ibu tidak bisa menolak permintaan temanya itu’’bagaimana bu rina apakah kau mau’’ucap teman ibu di telfon’’baiklah bu chika aku mau’’jawab ibu’’kalau begitu kita bertemu di wagyu restaurant jam 16.30’’ucap bu chika salah satu teman arisan ibu ‘’baiklah’’ jawab ibu singkat,setelah bu chika menutup telfon ibu melihat arloji kecil yang mengikat eratdi tangan kirinya,ternyata waktu sudah menunjukkan jam  16.00,’’oo,, ternyata masih jam segini,mending aku masak dulu’’batin ibu.terdengar suara langkah kaki ibu mendekat’’mio duduk dulu ya ibu mau masak’’ucap ibu ‘’iya bu’’ jawab mio.ibu pun memasak  didapur sementara mio duduk di ruang tamu,bau masakan ibu tercium dimana mana,’’ibu mio lapar’’ keluh mio’’ iya kita tunggu kak yuta sama ayah dulu ya mio’’ucap ibu

    tak lama kemudian pintu terbuka dan muncul sosok ayah bersama kak yuta,’’wah ternyata kalian sudah sampai,ayo kemari dan cepat makan’’terdengar  suara ibu dari arah dapur ‘’kebetulan yuta lagi lapar’’sahut yuta,yuta dan ayah pergi ke dapur untuk makan bersama,sedangkan mio duduk di ruang tamu dengan keadaan perut kosong,satu demi satu makanan yang diatas meja lenyap termakan,’’ibu mio belum makan’’ucap mio dengan nada memelas ‘’oo iya yuta tolong suapin adikmu ibu mau pergi arisan’’ucap ibu sambil berjalan meninggalkan meja makan.jam sudah menunjukkkan pukul 16.30 ibu pun pergi untuk menepati janjinya.

   ‘’kak yuta mio lapar’’suara mio terdengar memelas ‘’yaudah sini aku suapin’’ucap kak yuta,ternyata yuta sudah memiliki ide untuk mengerjai mio ‘’buka mulutmu’’suruh kak yuta ‘’aaa,,nyam,,nyam,,nyam,,’’ tak lama kemudian mio memuntahkan makanan yang ada didalam mulutnya ‘’apa ini kak ,rasanya kok pahit’’tanya mio ‘’kamu tau ngak rumput yang biasa dimakan kambing’’jawab yuta dengan cengengesan ‘’kakak jahat’’teriak mio ,tanpa rasa bersalah yuta pergi meninggalkan mio di rumah sendiri

   Mobil yang dikendarai ibu memelan dan berhenti tepat  diparkiran wagyu restaurant,ibu pun masuk sambil clingak-clinguk mencari temanya ‘’hai bu rina kami disini’’ ucap teman ibu sambil melambaikan tangan,ibu pun langsung pergi ketempat temannya berada ‘’hai teman teman kalian sudah  lama menunggu ya’’ ucap ibu sambil menarik kursi duduk ‘’kami juga baru sampai,eh bu rina katanya anak bungsumu itu buta emang bener ya?’’tanya bu chika,setelah bu chika berkata seperti itu wajah ibu berubah menjadi merah padam,’’udah gak usah dibahas’’sela bu rika ‘’eh teman teman ayo kita makan ‘’ucap ibu sambil mengalihkan  arak topik pembicaraan,mereka bertiga mengobrol hingga lupa waktu ‘’eh bu chika,bu rika ternyata suda jam   17.30,aku pulang dulu ya’’ucap ibu ‘’yaudah kalau begitu hati hati’’ jawab bu rika.mobil yang dikendarai ibu melaju kencang pergi meninggalkan bu chika dan bu rika ‘’lo kok tiba tiba hujan’’gumam ibu sambil menyetir mobil

   Clik...pintu terbuka dan muncul sosok ibu dari balik pintu,’’wah,,ibu sudah pulang’’ sambut yuta dengan gembira ‘’adikmu mana’’tanya ibu dengan santai ‘’tuh lagi tidur’’jawab yuta tak kalah santainya dengan ibu.clik..tiba-tiba pintu rumah terbuka dan muncul sosok ayah dari balik pintu ‘’ayah punya kabar gembira’’ucap ayah sambil tersenyum  bahagia ‘’kabar gembira apa yah’’sahut yuta tak kalah gembiranya dengan ayah ‘’kita dapat vocer liburan ke bali selama 2 hari,kalian mau gak’’ucap ayah dengan gembira ‘’mau-mau yah’’jawab yuta’’eh bentar mio diajak gak’’tanya ayah ‘’alah gak usah tu anak malu maluin aja’’sahut ibu dengan sewot ‘’yaudah kalau gitu kita siap-siap sekarang soalnya bentar lagi pesawatnya mau lepas  landas’’jelas ayah.tak lama kemudian mereka sudah menyiapkan barang yang akan dibawa liburan,’’ayo kita berangkat’’ajak ayah ‘’ayo ‘’sahut yuta dengan semangat.

   Saat berada di perjalanan,yuta terus bertanya tentang bali,karena  ayah tak tahan mendengar suaraanaknya yang terus bertanya-tanya akhirnya ayah pun memarahi yuta hingga ia lupa kalau sedang menyetir,dan akhirnya brak........kecelakaan tunggal menimpa ibu,ayah dan kak yuta  mereka menabrak pembatas jalan,liburan yang dinanti-nati oleh mereka berujung duka.

     ‘’hoammm jam berapa ini?’’ucap mio dengan keadaan setengah bangun ‘’oo iya aku kan buta jadi gak bisa liat apa-apa’’sambung mio sambil menangis.suara langkah mio terdengar di seluruh sudut rumahsehingga mio sadar kalau ia sedang berada di rumah sendirian ‘’ibu,ayah,kak yuta kalian dimana’’ teriak mio kebingungan,tiada satupun jawaban kecuali suara hujan yang sedang mengguyur kota ‘’aku lapar sekali mending aku cari makanan diluar’’ ucap mio sambil meraba raba mencari payung ‘’nah ketemu juga ‘’ seru mio,gemericik hujan terdengar saat menimpa payung yang dipakai mio,suara cipakan air tendengar saat mio melangkahkan kakinya.beberapa langkah kemudian byur............

    Suara tangisan mio bercampur aduk dengan suara rintikan hujan yang membasahi kota’’ tolong tolong aku disini siapa pun y ang lewat tolong aku’’teriakan mio terdengar samar samar dalam derasnya hujan.hujan semakin bertambah deras,tiba tiba suara cipakan air terdengar menandakan ada orang yang lewat.’’tolong aku di dalam sini ‘’mio berteriak dengan sekuat tenaganya ‘’bagaimana kau bisa ada di dalam sini’’tanya seorang laki laki yang tak sengaja lewat ‘’aku buta’’jawab mio dengan gemetar karena kedinginan,akhirnya laki laki itu mengangkat mio dan mengajaknya berteduh,’’terima kasih pak,nama bapak siapa’’tanya mio ‘’nama bapak ryuji bisa di panggil yuji,mending sekarang kamu kembali pulang ‘’ucap laki laki yang bernama pak yuji tersebut’’aku dulu tinggal bersama ayah ,ibu,dan kak yuta.tadi aku bangun tidur mereka sudah tidak ada’’,setelah mendengar penjelasan dari mio hati pak yuji terenyuh ‘’yaudah kalau begitu kamu tinggal bersama saya aja,kebetulan saya tinggal sendiri’’tawar pak yuji ‘’mio mau aja pak yuji akan tetapi istri bapak kemana’’tanya mio dengan nada penasaran ‘’istri bapak baru meninggal 1 minggu yang lalu karena mengidap kanker hati’’jelas pak yuji sambil mengingat hari dimana istrinya meninggal ‘’oo,,jadi gitu,mio mau tinggal bareng pak yuji,ternyata dari banyaknya orang jahat masih ada orang baik’’ucap mio sambil tersenyum.mio dan pak yuji bergandengan tangan dan pergi pulang,lama kelamaan mereka hilang menjauh ditelan dinginnya hujan dan pergi menuju  hangatnya sinar sang surya.

Sesungguhnya kita tidak tau apa yang akan terjadi kepada kita kedepannya,entah  itu kebaikan atau keburukan,jika kita mendapatkan kebaikan syukurilah,jika kita dapat keburukan maka kita jalani saja dengan  sabar dan tabah untuk melewati keburukan tersebut.

Ikuti tulisan menarik bella octaviani lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Fotosintesis

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Kamis, 9 Mei 2024 17:19 WIB

Terpopuler

Fotosintesis

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Kamis, 9 Mei 2024 17:19 WIB