x

Beliau kerap disapa SDD

Iklan

Risky Nur Amalia

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 10 Desember 2021

Minggu, 12 Desember 2021 14:04 WIB

Mengubur Masa Lalu dalam Puisi Kenangan Karya Sapardi Djoko Damono

Artikel ini ditulis agar pembaca memahami makna di balik puisi "Kenangan" karya Sapardi Djoko Damono.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sapardi Djoko Damono lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tanggal 20 Maret 1940. Beliau menghembuskan nafas terakhirnya pada tahun 2020, tepatnya di tanggal 19 Juli 2020. Ada sebuah pribahasa yang mengatakan “Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama”, yang berarti setiap orang yang sudah meninggal pasti akan dikenang sesuai dengan perbuatannya di dunia. Seperti itulah Sapardi Djoko Damono, walaupun telah tiada beliau meninggalkan banyak sekali karya-karyanya yang sangat dikenal oleh orang banyak, salah satu kumpulan puisi karya Sapardi Djoko Damono yang sangat terkenal adalah “Hujan Bulan Juni”. Siapa yang tak tahu dengan kumpulan puisi yang berjudul Hujan Bulan Juni tersebut? pasalnya banyak sekali orang-orang yang membicarakan mengenai puisi-puisi tersebut karena dikenal dengan tulisan-tulisan Sapardi yang sangat indah untuk dinikmati.

Kumpulan puisi Hujan bulan Juni terdiri dari 102 buah puisi. Kumpulan puisi ini ditulis pada tahun 1964 hingga 1994 dan diterbitkan oleh Grasindo pada tahun 1994. Kumpulan puisi ini menceritakan tentang kisah hidup pasangan yang berlika-liku. Sapardi dikenal dengan tulisannya yang indah pada setiap karyanya, termasuk pada Hujan Bulan Juni. Kalimatnya yang indah memikat hati para pembaca sehingga kumpulan puisi ini menjadi salah satu karya sapardi yang diminati banyak orang.

Salah satu judul yang terdapat pada kumpulan puisi Hujan Bulan Juni adalah “Kenangan”. Selain kata-kata yang ditulis oleh sapardi sangat indah, puisi Kenangan ini juga memiliki makna yang melekat di dalamnya, yaitu mengenai masa lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berikut adalah puisi dengan judul “Kenangan” karya Sapardi Djoko Damono:

Kenangan

Karya: Sapardi Djoko Damono

/1/

Ia meletakkan kenangannya

dengan sangat hati-hati

di laci meja dan menguncinya

memasukkan anak kunci ke saku celana

sebelum berangkat ke sebuah kota

yang sudah sangat lama hapus

dari peta yang pernah digambarnya

pada suatu musim layang-layang.

/2 /

Tak didengarnya lagi

suara air mulai mendidih

di laci yang rapat terkunci.

/3 /

Ia telah meletakkan hidupnya

di antara tanda petik.

Pada penggalan bait yang berbunyi:

“Ia meletakkan kenangannya

dengan sangat hati-hati

di laci meja dan menguncinya

memasukkan anak kunci ke saku celana.”

Kita dapat melihat bahwa penulis menyampaikan pesan tentang masa lalu yang sudah ia kubur dalam-dalam dan tak akan ia gali atau tak ingin terkuak lagi. Laci dan meja yang terdapat di dalam penggalan puisi tersebut menggambarkan hatinya yang sudah ia tutup dan ia kunci untuk mengubur masalalunya.

Lalu pada penggalan bait yang berbunyi:

“Tak didengarnya lagi

suara air mulai mendidih

di laci yang rapat terkunci.”

Dari penggalan puisi di atas menceritakan adanya kenangan masa lalu yang ingin membayang-bayangi dirinya lagi. Namun penulis mengabaikan bayangan masa lalu yang menghantui dirinya, karena penulis ingin benar-benar mengubur semua kenangan-kenangan masa lalunya dan tak ingin diganggu lagi dengan hal itu.

Lalu pada bait terakhir berbunyi:

“Ia telah meletakkan hidupnya

di antara tanda petik.”

Kalimat ini untuk menggarisbawahi atau menekankan bahwa ia tidak ingin lagi mengingat-ingat masa lalunya. Ntah hal apa yang membuat penulis ingin mengubur semua masa lalunya, penulis tidak menyampaikan secara rinci mengenai hal tersebut. Pada dasarnya penulis hanya menyampaikan bahwa dirinya ingin menghapuskan dan mengubur masa lalunya tersebut.

Pada puisi ini juga kita dapat belajar bahwa teruslah melangkah kedepan untuk menemui hal yang baru. Lupakan semua hal-hal buruk yang terjadi di masa lalu dan benahi kepingan-kepingan yang hancur di masa lalu agar memiliki masa depan yang lebih indah.

Bagaimana, sangat indah bukan puisi Kenangan karya Sapardi Djoko Damono? Pak Sapardi memang sangat pandai membuat orang lain jatuh cinta dengan kata-kata indahnya yang juga memiliki makna indah di dalamnya. Mari membaca karya-karya yang telah ditulis oleh pak Sapardi untuk mengenang kepergian beliau dan terus doakan agar beliau memiliki tempat yang indah di sisi Tuhan.

 

 

Daftar Pustaka

Indonesia, W. b. (2020, Juli 19). Hujan Bulan Juni (kumpulan puisi). Retrieved from Wikipedia : https://id.wikipedia.org/wiki/Hujan_Bulan_Juni_(kumpulan_puisi)

Kebudayaan, K. P. (2015, Mei 2). Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Retrieved from Kemdikbud: https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/content/peribahasa-2

SOEHARTO, C. P. (2013, 12 24). MENGKAJI TEORI STRUKTUR DALAM PUISI KENANGAN. Retrieved from blogspot: http://citraphilosia.blogspot.com/2013/12/analisis-puisi.html

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Risky Nur Amalia lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu