x

photo milik pribadi.

Iklan

rakhmat_azis

Penulis indonesiana
Bergabung Sejak: 9 November 2021

Jumat, 17 Desember 2021 13:01 WIB

Bear

beruang ini menemukan apa yang ingin dia cari, lakukan, dan miliki.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Suatu hari, dia tertidur dirumah dengan beratapkan dedaunan beralaskan rerumputan, dia terbangun oleh hangat dan terangnya matahari dan sejuknya udara pagi, sesaat dia terbangun melihat sesuatu yang berbulu lebat dan coklat dengan nafas yang kencang memegang kakinya, dia seketika terkejut melihat wujud seperti itu, namun dengan perlahan dia mencoba untuk menenangkan diri karena jika tidak dia akan terbunuh oleh makhluk itu, karena makhuk itu adalah Beruang dengan badan besar, tangan dan kaki berkuku tajam, dan mulut penuh dengan taring.

Perlahan-lahan dengan hati-hati namun pasti kakinya terlepas dari beruang itu, sialnya justru beruang itu terbangun dari tidurnya matanya menatap kearah tangan besarnya dengan menguap, beruang mungkin menyadari jika ada yang hilang dari genggamannya, dia yang pernah digenggam kakinya seketika gugup, namun dengan perlahan mencoba mengatur ritme nafas dan degup jantungnya agar tidak menimbulkan tindakan yang tidak perlu yang dapat membahayakan nyawanya, perlahan dia berdiri, namun ketika dia berhasil berdiri beruang itu langsung menarik kakinya lagi seketika dia terjatuh direrumputan itu, dengan rasa jengkel dan kaget dia langsung menarik kakinya dan berlari sekencang mungkin agar tidak tercakar atau tergigit beruang itu, namun dengan stamina yang lebih baik beruang dapat menangkap dia, dan ditariknya kembali ketempat semula.

Selanjutnya, dengan keadaan yang tidak dimengerti lagi dia akhirnya untuk diam sejenak, kabar baiknya beruang itu tiba-tiba terbangun dari tempat tidurnya dan berjalan keluar dari rumah tersebut, dia mencoba untuk mengamati sekitar agar beruang itu tidak berada di sekitarnya lagi, akhirnya dengan perasaan bahagia bahwa beruang itu tidak berada di rumah, dia beranjak keluar, sesampainya didepan rumah tepat satu langkah keluar rumah nampak dari samping rumah dengan membawa buah-buahan beruang itu terlihat kaget dan dengan cepat berlari menuju dia, namun dengan harapan dan tekad kuat dia berlari sekencang mungkin karena dia tahu bisa jadi ini adalah kesempatan terakhirnya untuk keluar dari rumah tersebut.

Harapan dan tekadnya ternyata tidak cukup kuat untuk melawan kencangnya berlari dari beruang tersebut, dengan perasaan yang benar-benar jengkel, dia dengan nada tinggi dan tegas berbicara dengan beruang itu, bahwa dia tidak mau berada dirumah itu dan takut dengan penampilan beruang, dia khawatir berada didekat beruang, karena hidupnya akan berakhir jika didekat beruang, dengan tanpa suara dan ekspresi beruang itu bergerak meninggalkan dia, namun tanpa berpikir dia beranjak dan menjauh dari rumah tersebut, dengan perasaan yaang jengkel karena ulah beruang itu dia mencari pemukiman manusia.

Setelah berjalan beberapa jauh akhirnya dia mencium bau asap dari pembakaran kayu yang menandakan bahwa dia semakin dekat dengan pemukiman manusia, dia sangat bahagia dan mencoba untuk berlari agar cepat sampai di pemukiman manusia itu, sesampainya di tempat itu dia melihat beberapa anak kecil sedang bermain, namun bukan sambutan yang dia dapat, terlihat bahwa diantara dari mereka terkejut, berteriak, ketakutan dan berlari menjauh melihat dia, entah apa yang membuat mereka takut dan berlari, dengan rasa percaya diri dia berjalan dan ingin menghampiri beberapa rumah, namun sebelum sampai banyak dari warga pemukiman tersebut membawa senjata dengan ekspresi marah, dia ketakutan melihat hal tersebut dan langsung pergi berlari menuju hutan.

Berlari menjauh dari manusia-manusia itu membuat dia lelah, akhirnya dia mencari aliran sungai untuk minum dan istirahat sejenak, dalam perjalan mencari air minum dia berpikir kenapa ada manusia yang takut dengan manusia dan kenapa ada beruang yang menangkap namun tidak membunuhnya, hal itu dipikirkan secara terus menerus dalam perjalanannya namun tidak kunjung bertemu jawabannya, ketika berjalan mencari aliran sungai dia melewati cekungan dan genangan air, dan sekilas dari cerminan air yang ia lewati seperti ada yang janggal, akhirnya dia memutuskan untuk berbalik dan melihat kembali, dengan seksama dia melihat genangan air itu dan nampak wujud dirinya sendiri, dia nampak berbulu coklat pudar lebat dan bergigi taring, dia sangat terkejut dan mencoba beberapa kali bercermin lagi dan ternyata benar wujudnya memang berbulu coklat pudar lebat dan bergigi taring, ternyata dia adalah sama seperti beruang, akhirnya dia mengerti mengapa selama ini dia berada di pelukan beruang, beruang mengerti apa yang dia katakan, beruang menjaga agar tidak keluar rumah, dan mencoba memberinya makan,  karena memang dia dan beruang adalah sama-sama beruang, dengan rasa penyesalan, yang semula haus dan ingin mencari aliran sungai sekarang menjadi rasa penyesalan dan ingin bertemu dengan beruang , tanpa berpikir panjang lagi dia berlari mencari beruang.

Sesampai ditujuan dan terlihat rumah yang dulu dia tempati bersama beruang, dia sangat bahagia dan berlari menuju rumah tersebut dengan menyebut dan memanggil-manggil beruang, namun sampai berkeliling di dalam dan luar rumah itu ternyata tidak diketemukan beruang itu, yang hanya dia temukan hanya buah-buahan yang terakhir kali beruang jatuhkan ketika mengejar dia yang kabur dari rumah tersebut, dengan rasa penyesalan yang amat sangat dia menangisi kepergian beruang tersebut, dalam kesedihan ditambah rasa takut karena mengetahui bahwa manusia membenci dia, dia tidak tau lagi harus berbuat apa, jika dia pergi dari tempat ini dia takut akan bertemu manusia yang akan mencoba membunuhnya, jika tidak pergi dan mencari beruang dia tidak akan bertemu lagi dan hidup dengan rasa penyesalan, pada akhirnya dia selalu menunggu ditempat yang sama tanpa bisa berbuat apapun.

Ikuti tulisan menarik rakhmat_azis lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler