x

Bukan Bengkel Cinta

Iklan

MAHIRA RIZKY LAILATI 2020

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 24 Desember 2021

Sabtu, 25 Desember 2021 09:04 WIB

Menelisik Makna yang Terkandung dalam Puisi Sajak Kecil Tentang Cinta Karya Sapardi Djoko Damono

Puisi Sajak Kecil Tentang Cina, Karya Sapardi Djoko Damono sudah tidak asing lagi ditelinga kita, karena puisi ini memiliki makna yang sangat dalam dan menyentuh hati pembaca. berikut akan dilakukan penelisikin makna yang terkandung dalam puisi karya Sapardi Djoko Damono.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Mencintai angin harus menjadi siut

Mencintai air harus menjadi ricik

Mencintai gunung harus menjadi terjal

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mencintai api harus menjadi jilat

Mencintai cakrawala harus menebas jarak

Mencintai-Mu harus menjadi aku

 

Puisi Sajak Kecil Mengenai Cinta, karya Sapardi Djoko Damono ini sudah tidak asing lagi ditelinga kita, karena puisi ini memiliki makna yang sangat dalam dan menyentuh hati para pembaca. Puisi ini terdiri dari 6 bait yang memiliki arti secara singkat mengenai pengorbanan dalam mencintai seseorang, yang harus dilakukan dalam bentuk penyamaran untuk dapat dekat kepada seseorang yang dicintai tersebut. Berikut akan dilakukan penelisikan makna yang terkandung dalam puisi karya Safardi Djoko Damono ini.

“Mencintai angin harus menjadi siut”. Siut adalah suatu bunyi tiruan yang biasanya dilakukan menggunakan peluit. Angin memiliki bunyi yang sangat kuat apabila memiliki kelajuan yang sangat cepat yang hampir sama dengan bunyi suit, sehingga makna yang terkandung dalam bait ini adalah jika mencintai seseorang maka harus dapat menyamakan dirinya dengan seseorang tersebut seperti yang tergambar, yaitu salah satunya seperti bunyi tiruan peluit.

Mencintai air harus menjadi ricik." Ricik adalah suara derauan bunyi guruh yang dibawa oleh angin sebelum proses terjadinya hujan, sehingga makna dalam bait ini adalah ketika mencintai seseorang kita tidak boleh menjadi berbeda dengan dirinya, kita harus melalui berbagai proses berbagai tahapan untuk mendapatkan hati orang yang dicintai.

Mencintai gunung harus menjadi terjal. Terjal adalah suatu keadaan jalanan yang curam dan tajam seperti yang terdapat pada suatu pegunungan ataupun jalanan, sehingga makna dalam bait ini adalah seseorang harus melalui berbagai rintangan dan tantangan yang terjal, curam, tajam dan mencekam demi orang yang dicintainya.

Mencintai api harus harus menjadi jilat." Jilat adalah pengluasan suatu wujud, sehingga makna bait ini dapat diartikan sebagai sesuatu yang menyala yang dapat menyatu antara satu dengan lainnya, menggunakan suatu ikatan seperti ikatan hati yang disatukan dalam rasa.

Mencintai cakrawala harus menebas jarak. Menebas artinya melampaui, melewati, menembus sesuatu, sehinggga makna bait ini dapat diartikan sebagai suatu jarak antara yang mana harus berjuang untuk melewati batasan jarak baik semu maupun batasan jarak bisu untuk mendapatkan pujaan hati dimana pun kasihnya berada.

Mencintaimu harus menjelma aku. Menjelma artinya menyerupai, seperti, tampak, sehingga makna dari bait ini dapat diartikan sebagai dalam tahapan proses mencintai seseorang, kita harus bertingkah layaknya diri sendiri, yang harus menampakan kenyataan diri dihadapan kekasihnya bahwa inilah keadaan dirinya sebenernya. Sehingga dalam hal ini apabila seseorang ingin mencintai oranglain dia harus mampu menjadi dirinya sendiri, tidak boleh menjadi wujud dan bentuk maupun sifat orang lain karena akan menipu sendiri, sehingga nantinya akan hadir di sela-sela bibir dan mengalir ke dalam sanubari untuk menipu oranglain pula.

Menikmati karya Sapardi Djoko Damono seperti puisi-puisi yang ada di atas, terdiri dari  berbagai pemilihan diksi, maupun ikon pilihan dari wujud benda mati ke wujud benda hidup sehingga terlihat suatu dapat diartikan sebagai kesederhanan kata yang diekspresikan menjadikan rangkaian kata-kata yang agung yang mudah untuk dipahami secara mendalam. Hal inilah yang membuat para pembaca secara bebas dapat membuka pandangan terhadap sesuatu atas apa yang telah dibaca.

Lanskap alam di dalam karya Sapardi ini, memiliki makna yang sangat luas dan penuh dengan berbagai kemungkinan dalam kehidupan. Sehingga karya puisi dari Sapardi mengenai cinta ini menunjukkan sebagai bagian dari sebuah ekspresi yang dilalui oleh adanya sebuah misteri, sehingga seseorang akan berusaha untuk menerka-nerka kejadian akhir yang seolah tidak ada ujungnya.

Selain mengetahui mengenai makna, dapat juga dilakukan penelisikan terhadap unsur fisik dan unsur batin yang ada di dalam makna puisi karya Sapardi ini, diantaranya yaitu:

Unsur fisik, unsur fisik adalah unsur yang berbentuk tulisan yang dapat diartikan seperti :

  1. Tipografi (penataan huruf, abstrak). Tipografi dalam puisi ini adalah berbentuk lurus dan rata kiri yang terdiri dari 1 bait 6 baris.
  2. Diksi (pemilihan kata). Pemilihan kata yang digunakan mengandung kata bersimbolik, sulit dipahami dan memiliki makna yang dalam namun memiliki kemenarikan sendiri sehingga bahasanya begitu hidup. Setiap barisnya terdapat persamaan kata dan baris pertama sampai akhir terdapat kata “mencintai” dan “harus”. Di dalam puisi Sajak Kecil Tentang Cinta ini dapat kita lihat dari bait pertama sampai akhir. kata siut, ricik, terjal, jilat, jarak, dan aku yang mana setiap kata adalah sebagai bentuk simbol/lambang yang memiliki makna tersendiri sesuai yang dimaksudkan oleh pengarang. Pada baris terakhir penulis menulis kata “Mu” dengan menggunakan huruf capital pada huruf “M” yang berarti Mu yang dimaksud adalah Tuhan.
  3. Irama (irama adalah suatu pengulangan bentuk yang berulang-ulang yang tersusun rapi seperti setiap diawal bait). Irama yang terdapat dalam puisi ini adalah irama yang menunjukkan rasa cinta yang luarbiasa
  4. Rima (rima adalah suatu pengulangan bunyi yang berselang baik pada awal ataupun akhir bait yang letak jatuhnya tidak berurutan). Rima dalam puisi ini berbentuk seperti pada setiap bagian akhir bait dari puisi yang berakhiran huruf u,i, dan a yang memiliki keindahan tersembunyi dari sang pencipta karya.

Unsur batin

  1. Tema (tema adalah suatu gagasan ataupun ide pokok mengenai suatu hal yang menjadi landasan dalam penulisan puisi). Tema dari puisi karya Sapardi ini mengangkat tema tentang cinta yang saling melengkapi dan sangat luarbiasa. Penulis juga menunjukkan bahwa jika kita mencintai sesuatu, kita harus menjadi bagian dari sesuatu tersebut. Untuk lebih dekat dengan sesuatu tersebut seperti angin dengan siut, air dengan ricik, gunung dengan terjal, api dengan jilat, cakrawala dengan menebas jarak, dan –Mu dengan aku. Misalnya angin tanpa suit akan tetap menjadi angin namun angin akan kurang sempurna tanpa siut tersebut.
  2. Nada (nada adalah bunyi yang beraturan dengan frekuensi tertentu). Pada puisi karya Sapardi ini menggunakan nada rendah yang memiliki rasa gemulai yang penuh dengan rasa cinta.
  3. Rasa (rasa adalah sikap penyair atau pencipta pada permasalahan yang ada di dalam puisi). Rasa yang ada dalam puisi ini menggunakan penyesuaian dengan tema yang terkandung, yaitu memiliki rasa cinta yang saling melengkapi dan sangat luarbiasa untuk menjadi suatu bagian yang utuh dari yang dicintainya. 
  4. Amanat (amanat adalah pesan yang terkandung dalam puisi). Amanat yang terkandung dalam puisi karya Sapardi ini yaitu mengajarkan setiap orang untuk memiliki rasa cinta untuk dalam bentuk yang sebenarnya dan saling melengkapi agar ketika kita menerapkan rasa cinta itu dapat tercipta keharmonisan dalam suatu hubungan.

 

Ikuti tulisan menarik MAHIRA RIZKY LAILATI 2020 lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu