x

Iklan

Mita Carina Karnadi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 20 Desember 2021

Sabtu, 25 Desember 2021 09:00 WIB

Makna Senja dalam Cerpen Sepotong Senja untuk Pacarku Karya Seno Gumira Ajidarma.

Arti dari sebuah kata Senja dalam cerpen Sepotong Senja untuk Pacarku. Kisah yang menceritakan tentang percintaan Sukab dan Alina.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Siapa yang tidak mengenal tokoh Seno Gumira Ajidarma? Beliau ada seorang penulis yang lahir di Boston, Amerika Serikat. Beliau sudah menerbitkan beberapa buku, seperti Saksi Mata, Dunia Sukab, dan Sepotong Senja untuk Pacarku. Sekarang kita akan membahas makna senja yang terdapat pada cerpen Sepotong Senja untuk Pacarku karya Seno Gumira Ajidarma.

Cerpen Senja untuk Pacarku diterbitkan pada tahun 2002. Buku ini berisikan kumpulan cerpen yang mengisahkan tentang senja juga menceritakan tentang kehidupan Sukab. Buku ini merupakan sebuah komposisi dengan 16 variasi dalam tiga bagian. Di dalam buku tersebut ada beberapa sub bab, yaitu trilogi alina, peselancar agung, dan atas nama senja. Dari cerpen ini kita akan membahas sub bab trilogi alina.

Dalam Trilogi Alina, menceritakan tentang Sukab yang sangat mencintai Alina, tentang begitu besarnya pengorbanan Sukab untuk Alina. Begitu besarnya cinta Sukab Untuk Alina, tetapi tidak ada balasan cinta dari Alina. Hingga suatu saat Sukab mengirimkan sepotong senja untuk Alina. Hal ini dibuktikan dari kutipan cerpen tersebut “Alina yang manis, paling manis, dan akan selalu manis, Terimalah sepotong senja itu, hanya untukmu, dari seseorang yang ingin membahagiakanmu. Awas, hati-hati dengan lautan dan matahari itu, salah-salah cahayanya membakar langit dan kalau tumpah airnya bisa membanjiri permukaan bumi." Dari kutipan cerpen tersebut disebutkan bahwa Sukab sangat mencintai Alina. Ia rela memberikan sepotong senja untuk Alina, hanya untuk Alina yang sangat disukainya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tetapi senja tersebut baru diterima Alina 10 tahun kemudian. Alina Pun tidak menyukai senja itu, dia tidak menyukai sukab, seperti dalam kutipan cerpen berikut “Terus terang aku kasihan kepadamu Sukab, mencintai begitu rupa tapi tidak tahu yang kamu cinta sebetulnya tidak mencintai kamu.” Dalam kutipan tersebut Alina menolak mentah-mentah perasaan Sukab. Dengan begitu tegasnya, Alina tidak memberikan harapan palsu kepada Sukab. Di Dalam cerpen ini juga Alina memberikan saran kepada Sukab agar lebih bisa menghargai diri sendiri dengan tidak mencintainya. “ Makanya jangan terlalu banyak berkhayal Sukab, pakai otak sedikit, hanya dengan begitu kamu akan selamat dari perasaan cintamu yang tolol itu. Tapi bukan cinta yang sebetulnya ingin kuceritakan kepadamu Sukab. Soal cinta ini sama sekali tidak penting.”

Dengan diterimanya sepotong senja ini, Alina mengakhiri keterlibatannya bersama Sukab. Alina tidak ingin diganggu lagi oleh Sukab. Maka dari itu, dia melipat surat itu dan dilayarkannya ke laut lepas, yang artinya dia melepaskan semua kenangannya bersama Sukab, tidak ingin tahu lagi tentang Sukab, dan enggan untuk memiliki perasaan untuk Sukab. “Sukab, aku akan mengakhiri surat ini, akan kulipat menjadi perahu kertas, dan kulayarkan ke laut lepas.” Alina juga menutup percakapan dengan mengucapkan salam perpisahan untuk Sukab. “Selamat berpisah semuanya. Selamat tinggal.” Dengan mengucapkan salam perpisahan, kita tahu bahwa inilah akhir dari kisah cinta Sukab dan Alina. Dua orang yang mempunyai pemikiran yang berbeda. Dua orang yang mempunyai perasaan yang berbeda dan saling egois.

Dari ringkasan cerpen tersebut dapat diketahui bahwa makna dari senja itu adalah sebuah surat cinta. Surat yang dikirimkan Sukab untuk Alina. Surat itu ia kirim melalui tukang pos. Tetapi surat itu diterima Alina setelah 10 tahun kemudian. Dengan datangnya surat itupun Alina langsung menolak perasaan Sukab. Alina tidak mencintai Sukab karena Sukab terlalu mengejar-ngejar Alina, Sukab itu terlalu bodoh baginya. Perasaan itu tidak bisa dipaksa, apalagi hanya mengirimkan sebuah surat cinta yang isinya hanya kata-kata receh. Dari cerpen tersebut juga senja bisa dikatakan sebagai kerinduan kekasih. Karena dalam waktu 10 tahun kekasih tersebut baru datang disaat dia sudah tidak mencintainya lagi. Dalam waktu 10 tahun itu pun keadaan sudah berubah, sang kekasih sudah tidak mencintainya lagi atau sudah mempunyai pujaan hati yang baru.

Dari cerpen tersebut, saya mengambil kesimpulan bahwa janganlah kita menaruh sebuah harapan ke orang yang tidak menginginkan kita. Janganlah seperti Sukab yang tetap memaksakan cintanya untuk Alina. Dan janganlah membuat seseorang menunggu hal yang tidak pasti. Berusahalah menjadi seseorang yang diinginkan, bukan seseorang yang menginginkan. 

Daftar Pustaka

Gumira Ajidarma, Seno. 2019. Sepotong Senja untuk Pacarku. Jakarta: PT. Gramedia.

Ikuti tulisan menarik Mita Carina Karnadi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler