3.500 Orang WNI Terkena Dampak Banjir di Malaysia
Tiap harinya jumlah sampah atau limbah di Indonesia terus meningkat. Contohnya adalah limbah masyarakat yang setiap harinya menumpuk. Dan masyrakat pun dibikin khawatir dengan sampah limbah masyarakat tersebut. Terlebih lagi akhir-akhir ini adalah musim penghujan. Pasti terjadi banjir dimana-mana. Dan membuat keresahan bagi masyarakat. Menghambat aktivitas sehari-hari. Tak hanya limbah masyarakat, limbah medis pun kini sangat meresahkan, karena efek dari pandemi dari tahun 2019.
Membuang sampah sembarangan tidak hanya berdampak buruk untuk kebersihan lingkungan dan kesehatan kita, namun juga berdampak buruk pada tubuh kita, karena buang sampah sembarangan sungai menjadi tercemar , tersumpat sehingga menyebabkan banjir dan menjadi sumber penyakit yang menimbulkan beberapa penyakit, dan sangat tidak baik bagi kesehatan tubuh kita. Contohnya adalah lingkungan kita menjadi kumuh dan rentan terkena penyakit menular.
Tampaknya, banyak masyrakat Indonesia yang masih suka membuang sampah sembarangan, karena mereka beranggapan akan dibersihkan oleh petugas kebersihan. Padahal tidak ada salahnya jika kita membuang sampah pada tempatnya. Tingkat kesadaran masyarakat terhadap membuang sampah masih terbilang rendah. Terutama di kota, kita pasti sering menjumpai disosmed atau langsung, sungai-sungai di kota sekarang sudah banyak yang tercemar. Contohnya saja sungai Ciliwung. Ciliwung merupakan sungai terpenting di Tatar Pasundan, dan kerap menimbulkan banjir tahunan di wilayah hilirnya.
Salah satu cara untuk menghilangkan kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan adalah adalah dengan membiasakan diri untuk bertanggung jawab dan membuang sampah pada tempatnya.
Ikuti tulisan menarik Ayu Azzahara lainnya di sini.