Sehari Bersamamu

Minggu, 2 Januari 2022 21:46 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

06:00

izinkan aku yang membangunkanmu

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

sebagai sinar matahari

sebelum rengekan notifikasi

 

07:00

temui aku di kebunmu

saat bunga terompet disiram

kisah yang terbungkam

 

08:00

apakah diriku? Sinar matahari sekaligus kulitmu

demikianlah kehangatan pun

milik kita 

 

09:00

ada sebuah janji

di antara pohon dan bayang-bayang

ah, rahasia! Betapa meneduhkannya

 

 

10:00

kuarungi gelombang beta otakmu

terombang-ambing di antara daftar belanjaan

apalah hidup? antrean dari-dan-ke-dan?

 

11:00

matahari kian menanjak

diriku kian tenggelam

dalam nafas orang-orang asing

 

12:00

di bawah singgahsana matahari

bayangan terhapus dari benda-benda

kejernihanmu (tak kasatmatanya diriku)

 

13:00

apa kata ramalan cuaca hari ini?

sebelum aku menjadi payung

atau kipas yang mendesirkan kabar dari oase

 

14:00

ah, sayang sekali

ketika aku adalah angin

kau malah layangan putusnya

 

15:00

dalam asbak

asap berkata pada abu

“Masih adakah yang tersisa?”

 

16:00

jika kau burung walet

akulah si kelelawar

hasrat memancing kita keluar

 

17:00

tiba-tiba aku jadi ingin ke pantai

apa kau juga begitu? katamu

“kalau bukan di bulan madu, hanya ada Sepotong Senja”

 

18:00

biarlah aku dibelah dua

jadi kendaraan dan jalannya

demi mengantarmu pulang

 

19:00

tirai ditutup

panggung milik berdua

bunga dalam vas berseri

 

20:00

di balik uap itu ada sulap

belaian sampo dan lulur

menyepuh pesona kecantikanmu

 

21:00

sepasang sumpit berpagutan

dibaptis kenikmatan Indomie

kawinnya selera kita

 

22:00

berbaringlah di dada ranjang ini

degup berganti petikan dawai

kotak musik yang melulu berelegi

 

23:00

pada sebuah dunia di bawah selimut

jutaan anak-anak berkejaran

menuju gerbang Eden yang kian tertutup

 

00:00

bantal menimbun kesesakan

bisikan-bisikan sang Ular

mimpi burukmu

 

01:00

kutelan pil tidur berdosis kesepian

yang membawaku ke ujung dunia:

guling yang dipunggungimu

 

02:00

ayam jago berkokok

terhadap kepak sayap malaikat segalaksi

sangsakala selembut tiupan di telinga

 

03:00

sekali lagi ayam jago berkokok

yang satu di bumi

yang lainnya dari surga

 

04:00

aku bersemayam pada hamparan sajadah

keningku mendambakan kecup keningmu

terjaga dalam kebekuan doa-doa

 

 

05:00

dan akhirnya aku

embun yang tertahan di kaca

menunggu saat perpisahan

 

Bandung, 2021

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Fadzul Haka

Cuma pengelana lintas disiplin dan pemain akrobat pikiran. Bagi yang mau berdiskusi silakan kontak saya: fadzul.haka@gmail.com

0 Pengikut

img-content

Menapaki 7 Langit

Kamis, 8 Februari 2024 19:13 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terpopuler di Peristiwa

img-content
img-content
img-content
img-content
img-content
Lihat semua