Berawal mula dari sebuah lokakarya yang dilaksanakan di Jatiluhur (Purwakarta, Jabar), pada Tanggal 1 April 1982, diambil keputusan bersama untuk mendirikan APD (Akademi Pemerintahan Desa). Bapak H. Abdul Fatah selaku Bupati Bekasi (1973-1983) mendirikan Yayasan Pendidikan Islam “45” Bekasi pada tanggal 12 April 1982, dan diangkat beliau selaku Ketua Umum YPI “45”. Abdul Fatah dilahirkan di Bandung pada 25 Mei 1925. Ia lahir dari pasangan H. Abdul Halim dan Hj. Halimah. Kesibukan orang tua sebagai pedagang, membuatnya menjadi anak yang mandiri, rajin, dan tegas. Hal itu berdampak pada keinginannya menjadi seorang tentara. Pada saat masih duduk di bangku Algemeene Middelbare School (AMS) Abdul Fatah sudah masuk ke dalam dunia militer. Cita-cita semasa kecil akhirnya terwujud dan Ia sangat senang bersegaram hijau. Setelah lulus Ia langsung bergabung ke dalam pasukan yang dibuat oleh Jepang yaitu Koigo Sukenzo. Dia juga pernah bergabung kedalam pasukan Pemuda Perjuangan. Kemudian, Abdul Fatah bergabung ke dalam sekolah Persamaan Cimahi, dan masuk menjadi Tentara Republik Indonesia bertugas di Subang dan Sukabumi.
Pada 1970, Abdul Fatah menjabat sebagai Komandan Kodim Bekasi. Setelah itu pada 1972, Ia menjabat sebagai Kolonel Kodam Jaya di Tanah Abang. Karirnya di TNI terbilang cemerlang. Beberapa kali menduduki posisi penting dalam jabatan militer. Pada 1973, namanya di ajukan oleh Markas Besar Angkatan Bersenjata Republik Indoesia (MABES) untuk menjadi Bupati di daerah Bekasi.
Pada 1 April 1973 Abdul Fatah terpilih menjadi Bupati Bekasi. Pada masa kepemimpinannya yang kedua, ia mendirikan berbagai macam fasilitas seperti, Gelanggang Olahraga (Gor) Bekasi dan sekolah-sekolah. Ia, juga mendirikan kantor pemda yang pada saat itu menjadi salah satu kantor termegah di Indonesia. Perjuangan Abdul Fatah untuk Bekasi berlanjut dengan mendirikan lembaga pendidikan yang diberi nama Yayasan Pendidikan Islam ‘45 dan memiliki universitas bernama Unisma. Pada 30 Maret 1983 Abdul Fatah menyelesaikan masa jabatannya sebagai Bupati.
Abdul Fatah mengatakan bahwa, “Sebuah kota akan maju apabila memiliki sumber daya yang cerdas dan mumpuni.”
Kopertis IV mengeluarkan izin operasional No. 033/1982 untuk APD, pada tanggal 17 April 1982, dan empat hari kemudian tepatnya tanggal 20 April 1982, Mendagri (Amir Machmud), meresmikan kegiatan belajar mengajar APD. Dan ditunjuk Drs. Taliziduhu Ndraha selaku Direktur APD.
APD kemudian berubah menjadi AAP (Akademi Administrasi Pembangunan) pada tahun 1984, dan berubah menjadi STISIP (Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), pada tahun 1985. Setahun kemudian setelah pendirian STISIP, dibentuk pula STKIP (Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan), STIE (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi), dan STIPER (Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian). Dan pada tahun 1987, keempat sekolah tinggi melebur dan membentuk universitas, yakni Universitas Islam “45” Bekasi”(UNISMA), berdasarkan SK Mendikbud No. 0483/O/1987.
Setahun berikutnya Sekolah Tinggi Ilmu Agama (STIA) bergabung melebur ke UNISMA, berdasarkan SK Menteri Agama No. 219/1988. Dan selanjutnya tahun 1992 didirikan FT (Fakultas Teknik)
Lintasan Perkembangan UNISMA
Tahun |
Fokus Pengelolaan dan Pengembangan |
1982-1987 |
§ Pembentukan akademi, sekolah tinggi § Penggabungan sekolah tinggi menjadi universitas § Pembangunan gedung-gedung fakultas |
1987-1991 |
§ Pemenuhan standar administrasi dan proses akademik |
1991-1994 |
§ Konsolidasi kelembagaan § Penataan administrasi kelembagaan efisien dan produktif § Sistem dosen dan karyawan tetap |
1994-2000 |
§ Restrukturisasi § Formulasi dan internalisasi nilai-nilai organisasi § Perencanaan organisasi § Formulasi sistem akademik, administrasi, sdm, keuangan § Pemupukan kapabilitas dosen dalam penulisan dan penelitian § Perluasan jaringan kerjasama |
2000-2004 |
§ Implementasi sistem § Aktualisasi perencanaan § Pembukaan PS marketable § Reformulasi visi dan misi UNISMA |
2004-2017 |
§ Peningkatan kualitas mahasiswa, dosen dan karyawan UNISMA § Peningkatan kesejahteraan dosen dan karyawan UNISMA § Pemantapan kualitas input, proses, dan output § Utilisasi aset kampus oleh Badan Usaha Milik Universitas § Partisipasi pada aktivitas akademik kompetitif § Reformulasi visi dan misi UNISMA § Perluasan dan peningkatan jaringan kerjasama dalam & luar negeri |
2021 |
Slogan Preparing for the Future UNISMA Bekasi memiliki visi menghasilkan insan Khairu Ummah bagi masyarakat. Sehingga sarjana UNISMA Bekasi tak hanya mumpuni di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), namun juga disertai dengan akhlakul karimah. |
Suksesi Kepemimpinan UNISMA
Tahun |
Kepemimpinan |
1982 – 1987 |
§ Prof. DR. Taliziduhu Ndraha |
§ Ir. Soleh |
|
1987 – 1996 |
§ Prof. DR. H.M. Hasan (Alm.) |
1996 – 2000 |
§ Prof. DR. (HC) Dawam Rahardjo, SE. |
2000 – 2003 |
§ Cecep Effendi, M.Phil., Ph.D. |
2003 – 2004 |
§ Drs. Hendi Rosyadi, MA. |
2004 – 2008 |
§ Ir. Haris Budiyono, MT. |
2008 – 2012 |
§ DR. Ir. Nandang Najmulmunir, MS. |
2012 – 2013 |
§ Hj. Siti Nuraini, Dra., M.Si |
2014 – 2017 |
§ DR. Ir. Nandang Najmulmunir, MS. |
2017 -2021 |
§ DR. Ir. Nandang Najmulmunir, MS. |
2021 - 2026 |
§ DR. Hermanto, Drs., M.M., M.Pd |
Unisma saat ini
Unisma merupakan universitas swasta tertua dan terbesar di Bekasi, bernaung di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam “45”. Saat ini, unisma memiliki kurang lebih 350 orang tenaga pengajar dengan kualifikasi Guru Besar, Doktor, dan Master. Sebagian besar diantaranya berasal dari lulusan universitas ternama dari dalam dan luar negeri. Dosen lulusan dari dalam negeri, diantaranya merupakan alumni dari IPB, UI, ITB, UGM, UNHAS, UNPAD, UNIBRAW, UNAIR, UNJ, UPI, UIN, ISTN dan UNISMA sendiri, sedangkan dosen lulusan dari luar negeri diantaranya berasal dari Universitas di Belanda, India, Inggris, USA, Philipina dan Korea. Dengan kualifikasi SDM yang dimiliki, para dosen dan karyawan di kampus, diharapkan mampu mendidik dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa di bidangnya masing-masing, dengan landasan iman dan takwa kepada Allah, Swt.
Informasi lebih lanjut mengenai perkembangan Unisma Bekasi dapat diakses di www.unismabekasi.ac.id dan instagram @unismabekasi
Ikuti tulisan menarik Maulana Nasution lainnya di sini.