Sebagai negara yang kaya akan kebudayaan, Indonesia memiliki banyak memiliki produk berupa karya seni yang dilahirkan dalam bentuk perilaku serta kegiatan yang bersifat kesenian. Kebudayaan dan Masyarakat adalah sesuatu yang berhubungan erat, tanpa masyarakat tidak akan ada kebudayaan, begitu pun sebaliknya.
Salah satu produk budaya daerah tersebut dapat berupa karya sastra. Karya sastra terbagi menjadi dua bentuk, yaitu lisan dan tulisan. Sastra lisan adalah hasil dari orang-orang terdahulu yang bersifat anonim, disebut sebagai sastra daerah dikarenakan wujud dari karya sastra tersebut merupakan gambaran perilaku masyarakat disekitarnya.
Sadar atau tidak, proses pertumbuhan sastra akan menemukan bentuk yang lebih maju seperti pada bidang lainnya. hal ini terjadi pada pergeseran tradisi sastra lisan yang lama kelamaan menjadi sastra tulisan.
Belum dapat dipastikan kapan tepatnya sastra tulis dimulai. sastra tulis bisa dikatakan mulai berkembang di Indonesia pada abad ke-20 yaitu pada abad pujangga lama.
Karya sastra merupakan hasil dari kreativitas pengarangnya yang diciptakan berdasarkan fenomena-fenomena yang terjadi disekitarnya. Dengan kata lain, sastra dapat dipengaruhi dan mempengaruhi masyarakat.
Karya Sastra memiliki hubungan timbal balik yang cukup erat dengan realita sosial yang ada. Melalui karya sastra, dapat diketahui bagaimana pandangan pengarang terhadap kenyataan lingkungan sosial yang ada disekitarnya. Karya sastra diciptakan oleh seorang pengarang. ia tidak bisa terlepas dari budaya dan masyarakatnya. (Pradopo, 1995 : 113).
Dengan membaca sastra, seseorang dapat mengetahui kebiasan masyarakat yang tidak ada ruginya jika dipelajari, dapat kita bayangkan jika semua masyarakat di Indonesia saling memahami, mengerti akan budaya yang ada. hal itu pastinya akan menumbuhkan dan memperkokoh keutuhan nasional.
Sumber : Romi Isnanda, "Sastra Lisan Sebagai Cerminan Kebudyaan dan Kearifan Lokal Bagi Masyarakat", April 2018.
Ikuti tulisan menarik salwa salsabilla . lainnya di sini.
