Indonesia adalah negara yang memiliki beragam suku, ras, agama, dan budaya. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas-nya masing-masing di setiap daerah. Keberagaman yang sering dibahas saat ini adalah kebudayaan. Biasanya, kebudayaan sangat identik dengan kegiatan dan kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan oleh masyarakat di daerahnya. Masyarakat memperkenalkan budaya yang ada di daerahnya menggunakan sebuah tulisan berupa cerita.

Segala sesuatu yang ada di masyarakat sangat memengaruhi cerita yang akan ditulis oleh penulis. Karena dalam menulis sastra, penulis memasukkan peristiwa dan keadaan yang terjadi di kehidupan nyata. Hal ini secara tidak langsung menyatakan bahwa kebudayaan memiliki hubungan terhadap sastra di Indonesia. Selain itu, budaya dan sastra saling berkaitan satu sama lain.

Sastra hadir dan berkembang di tengah masyarakat Indonesia dengan tulisan-tulisannya yang indah dan bermakna untuk menghibur masyarakat, khususnya para pembaca sastra. Masyarakat yang membaca sebuah sastra akan mendapatkan manfaat dari pesan yang tersirat maupun yang tersurat dalam tulisan tersebut. Pesan tersebut tentunya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, masyarakat juga dapat mengetahui keadaan atau peristiwa yang pernah terjadi sebelumnya. 

Sastra berkembang dalam kebudayaan Indonesia yang beragam. Oleh karena itu, kebudayaan tidak bisa lepas dari masyarakat. Sastra dan kebudayaan dianggap sebagai satu kesatuan yang dihasilkan oleh kebiasaan dan aktivitas masyarakat di daerahnya. Objek yang termasuk dalam sastra dan kebudayaan yaitu manusia dengan masyarakat, manusia sebagai makhluk sosial, dan manusia sebagai makhluk kultural. Permasalahan yang ada di masyarakat juga termasuk dalam sastra dan kebudayaan. Melalui tulisan, sastra dapat berkembang dan diketahui oleh masyarakat luas.

Sebagai contoh, tradisi atau budaya Jawa yang kita kenal yaitu upacara ruwatan. Menurut masyarakat Jawa, upacara ini dilakukan untuk meruwat atau menyucikan diri seseorang dari segala keburukan dan memberikan keselamatan serta perlindungan. Upacara ruwatan ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat Jawa. Kebudayaan seperti ini dapat dijadikan sebuah sastra, agar upacara ruwatan ini dapat diketahui oleh masyarakat luas sekaligus dapat melestarikan sastra dan budaya agar terus berkembang.

Ikuti tulisan menarik Nadhila Zahra Rahmahwati lainnya di sini.