Mahasiswa KKN MBKM Unej Peduli Ketahanan Pangan dengan Aquaponik di Desa Sukojember

Selasa, 19 April 2022 13:37 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Hadirnya solusi pertanian aquaponik sebagai solusi permasalahan gagal panen sayur-sayuran dan mendukung tujuan SDGs yang kedua dalam mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik dan mendukung pertanian berkelanjutan.

Minggu pertama kegiatan Kuliah Kerja Nyata MBKM UMD Kelompok 7 telah usai. Setelah kegiatan penerjunan ke Desa Sukojember, kegiatan yang dilakukan yaitu penerimaan oleh pemerintahan Desa Sukojember dan dilanjutkan dengan survey dan observasi oleh mahasiswa. Hasil dari survey dan observasi tersebut berupa mahasiswa mengetahui profil, potensi, dan permasalahan yang ada di desa Sukojember. Salah satu permasalahan yang ada yaitu di bidang pertanian berupa seringnya terjadi gagal panen pada tanaman sayur-sayuran. Untuk itu diperlukan solusi untuk masalah tersebut.

Permasalahan gagal panen khususnya untuk komoditi sayur-sayuran dapat terjadi karena tanah yang biasa digunakan untuk menanam padi dan jagung. Melihat hal tersebut, Kelompok 7 KKN MBKM UMD mempunyai solusi yakni dengan melakukan pertanian tanpa media tanah melalui aquaponik. Aquaponik merupakan sebuah alternatif menanam tanaman dan memelihara ikan dalam satu wadah. Proses dimana tanaman memanfaatkan unsur hara yang berasal dari kotoran ikan yang apabila dibiarkan di dalam kolam akan menjadi racun bagi ikannya. Lalu tanaman akan berfungsi sebagai filter vegetasi yang akan mengurai zat racun tersebut menjadi zat yang tidak berbahaya bagi ikan, dan suplai oksigen pada air yang digunakan untuk memelihara ikan. Hal ini tentu akan menguntungkan baik untuk tanaman, ikan, juga bagi pelaku budidaya karena tidak memerlukan lahan yang luas, mendukung budidaya ikan, serta merupakan teknologi pertanian yang ramah lingkungan. Tanaman yang dapat dibudidayakan dengan aquaponik juga cukup bermacam, mulai dari kangkung, selada, sawi, cabai, dan lain-lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemikiran pertanian aquaponik juga didukung karena terdapat beberapa masyarakat Desa Sukojember yang melakukan budidaya perikanan. Pertanian aquaponik tersebut dituangkan dalam sebuah program kerja untuk meningkatkan pertanian yang akan merujuk pada tersedianya pangan yang baik dan sehat. Hal ini sesuai dengan tujuan SDGs kedua yakni mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik dan mendukung pertanian berkelanjutan.

Kegiatan minggu kedua kelompok 7 KKN MBKM UMD untuk menindaklanjuti rencana program kerja tentang pertanian aquaponik dengan penanggungjawab Najati Abadiyah tersebut yakni dengan melakukan survey pada kolam ikan milik warga di Dusun Krajan Timur Desa Sukojember. Kolam ikan tersebut berada di daerah pemukiman warga tepatnya di samping rumah pemilik kolam. Ikan yang dibudidayakan berupa ikan nila pada kolam yang cukup luas. Namun budidaya ikan tersebut seringnya hanya digunakan bagi orang-orang yang ingin memancing ikan. Selain melakukan survey terhadap kolam ikan, kelompok 7 KKN MBKM UMD juga melakukan wawancara dan penyampaian rencana program kerja yang dapat dilakukan di kolam ikan tersebut kepada pemilik kolam.

Hadirnya rencana program kerja pertanian aquaponik dari kelompok 7 KKN MBKM UMD dengan didampingi Dosen Pembimbing Lapang (DPL) dr. Yudha Nurdian, M.Kes. diharapkan nantinya akan berjalan untuk membantu warga dan petani di Desa Sukojember agar dapat menghasilkan sayuran yang baik dan berkualitas sejalan dengan budidaya perikanan yang juga dapat lebih dimaksimalkan. Melalui hal tersebut juga dapat memenuhi kebutuhan pangan dan gizi dari warga dan masyarakat sekitar serta dapat menjadi peluang di bidang kewirausahaan dengan menjual hasil panen dari sayur-sayuran aquaponik.

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler