Sebenarnya, apa sih pengertian dari sastra? Apakah hanya sekadar tulisan? Lalu apa yang membuat sebuah tulisan itu dapat disebut sebagai sastra?
Sastra berasal dari kata serapan bahasa Sansekerta yaitu shaastra. Shaastra memiliki arti ‘teks yang mengandung instruksi’ atau ‘pedoman’. sastra adalah sebuah bentuk ekspresi manusia yang berupa karya tulis atau lisan berdasarkan pemikiran, pendapat, dan pengalaman penulis, baik dalam bentuk perasaan yang sesungguhnya, atau hanya sekadar imajinatif. Wellek dan Warren (2014: 3), mengatakan sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni.
Sumardjo & Saini (1997: 3-4) mengatakan sastra ialah ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, dan keyakinan dalam suatu bentuk yang membangunkan pesona dengan bahasa. Sehingga sastra mempunyai unsur-unsur berupa pikiran, pengalaman, ide, perasaan, semangat, kepercayaan (keyakinan), ekspresi atau ungkapan, bentuk dan bahasa. Hal ini dikuatkan oleh Saryono (2009: 18) mengatakan bahwa sastra juga mempunyai kemampuan untuk merekam semua pengalaman yang empiris-natural ataupun pengalaman yang nonempiris-supernatural, atau dengan kata lain sastra mampu menjadi saksi dan pengomentar kehidupan manusia.
Menurut Sapardi Djoko Damono, sastra adalah sebuah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai alat penyampaiannya. Sastra juga menunjukkan gambaran tentang kehidupan manusia, yang merupakan suatu kenyataan sosial. Mukarovsky, E.E. Cummings dan Sjklovski mengatakan bahwa sastra ialah suatu karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan emosi yang spontan yang mampu mengungkapkan aspek estetik baik antara aspek kebahasaan maupun aspek makna.
Sementara Plato mengatakan bahwa sastra merupakan hasil tiruan dari kenyataan. Hal tersebut di dalam karya sastra harus merupakan bentuk teladan alam semesta sekaligus menjadi model kenyataan kehidupan manusia sehari-hari.
Sastra bukan hanya sebatas tulisan saja, tetapi sastra juga memiliki peran di dalam kehidupan manusia. Mengapa? Karena, manusia dapat menyampaikan pemikiran, aspirasi, dan perasaannya kepada orang lain.
Suatu sastra bisa dikatakan sebagai karya sastra ketika beberapa kriteria terpenuhi. Fananie (2000: 2) mengatakan, suatu teks dapat digolongkan menjadi teks sastra apabila di dalamnya mengandung nilai estetik. Fananie mengatakan suatu karya sastra setidaknya mengandung tiga aspek utama yaitu, decore (memberikan sesuatu kepada pembaca), delectare (memberikan kenikmatan melalui unsur estetik), dan movere (mampu menggerakkan kreativitas pembaca) (Fananie, 2000: 4).
Ikuti tulisan menarik Falasifah lainnya di sini.