Hingga saat ini pendaftaran CPNS bukan lagi sekedar upaya pengisian formasi kosong dengan tenaga kerja berkualifikasi minimal yang sesuai. Rekrutmen CPNS juga dibebani tanggung jawab untuk menstreilisasi birokrasi dari segala praktek KKN, baik pada proses penarikannya maupun setelah pegawai lolos seleksi dan berstatus sebagai PNS. Rekrutmen CPNS diharapkan mampu menarik tenaga kerja yang disamping memenuhi kualifikasi minimal, juga harus bertanggung jawab, berkomitmen tinggi terhadap tugas - tugasnya, jujur, transparan, dan lain - lain.
Salah satu agenda reformasi kepegawaian negara yang mendesak untuk segara dilakukan adalah reformasi dalam pengadaan Calon PNS. Hal tersebut mengingat proses pengadaan CPNS merupakan proses yang paling kritis dan berisiko dalam keseluruhan proses manajemen PNS di Indonesia. Disebut sebagai proses yang paling kritis mengingat proses tersebut sangat menentukan dalam bentuk profil PNS yang handal, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan organisasi atau justru sebaliknya, yakni PNS yang kontra - produktif terhadap organisasi. Pengadaan CPNS kini bukan lagi suatu upaya pengisian formasi PNS yang kosong, tetapi juga pengadaan yang dibebani dengan tanggung jawab untuk memperoleh CPNS yang berkualitas di lingkungan birokrasi, sehingga nantinya dapat menghasilkan kinerja yang berkualitas juga.
Pengadaan CPNS diharapkan mampu menarik dan menyeleksi CPNS disamping memenuhi kualifikasi minimal, juga memiliki tanggung jawab, berkomitmen tinggi terhadap tugas - tugasnya, jujur, transparan, akuntabel, dan mampu berperan aktif (pro - aktif), dan lain - lain. Ciri - Ciri pegawai seperti yang demikianlah yang diharapkan mampu menciptakan kinerja yang baik pada organisasi birokrasi. Sebab, dengan memiliki pegawai yang berkualitas, maka organisasi mempunyai orang - orang yang mampu melayani masyarakat dengan baik. Rekrutmen dan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) hingga saat ini sangat bervariasi. Namun bagi sekelompok masyarakat profesi sebagai PNS masih dianggap cukup terhormat dengan gaji yang memadai, sehingga menarik minat masyarakat untuk mnjadi PNS. Setiap pembukaan pendaftaran PNS dibuka, masyarakat berbondong-bondong untuk melakukan pendaftaran.
Satya Pratama selaku Kepala Biro Humas dan Masyarakat mengataan bahwa peserta yang diterima CPNS hanya mendaftar saja tanpa mengetahui kondisi instansinya. Badan Kepegawaian Negaa mencatat 112.514 orang yang dinyatakan lulus seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)2021. Akan tetapi, ada hampir 105 peserta mengunudrkan diri diantara jumlah peserta yang lulus. Meski demikian, jumlah CPNS yang mengundurkan diri kali ini memang meningkat dibandingkan tahun - tahun sebelumnya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari brand24 mengenai sejumlah CPNS 2021 yang mengundurkan diri dapat diketahui bahwa masyarakat Indonesia pada saat ini sedang membincangka persoalan tersebut. Dapat dilihat dari brand24 bahwa tranding topik kali ini mengalami lonjakan yang angat tinggi yakni pada tangal 16 Mei 2022. Selain itu, jumlah mentions tertinggi yang rdapat di media sosial mencapai 5.766 jangkauan sosial media. Hal ini membuktikan bahwa tanding topik mengenai sejumlah CPNS yang mengundurkan diri di sosial media ini mengalami penurunan per setiap tanggalnya. Dari banyaknya berita dan topik pembicaraan, pembahasan tersebut pastinya ada pandangan pro dan kontra masyarkat terhadap CPNS 2021 yang mengundurkan diri.
Dapat kita ketahui topik CPNS 2021 yang mengundurkan diri tersebut menunjukkan bahwa terdapat jumlah mentions sebesar 114 dengan total pro/positive 0% dan kontra/negative 22% . Dari jumlah tersebut terlihat bahwa trend kontra menunjukkan jumlah yang banyak dan jauh berbeda dengan trend pro. Sumber yang paling banyak didapatkan yakni berasal dari news/berita dengan jumlah 81.6% serta sumber terendah didapatkan melalui forum yaitu hanya 0.9% saja. Disumpulkan bahwa dari penjelasan diatas dapat dilihat trend kontra meiliki presentase lebih besar dari trend pro.
Ikuti tulisan menarik 20_021_A Nabila Aulia Rosida lainnya di sini.
