x

Iklan

Frank Jiib

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 11 November 2021

Selasa, 7 Juni 2022 07:53 WIB

Manfaat Puasa bagi Kesehatan Tubuh (Bagian kedua)

Artikel ini adalah kelanjutan dari artikel sebelumnya dengan judul yang sama, yaitu "Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Tubuh." Di dalam artikel bagian kedua ini akan dijabarkan manfaat apa saja yang akan diperoleh tubuh ketika melaksanakan ibadah puasa yang sesuai dengan tuntunan dan sunnah.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bagian kedua artikel ini merupakan kelanjutan dari artikel pertama yang membahas mengenai “manfaat puasa bagi kesehatan tubuh.” Tidak diragukan lagi jika ibadah puasa yang kita lakukan dapat memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita secara alami dan tanpa ada efek samping. Untuk lebih memperjelasnya, berikut beberapa manfaat puasa bagi kesehatan tubuh yang telah teruji secara medis serta telah diakui oleh para pakar kesehatan dunia, diantaranya:

1. Puasa dan Radang Lambung

Puasa yang dijalankan sesuai ajaran syariat dapat menyeimbangkan kadar asam lambung sehingga lambung terhindar dari peradangan. Bahkan, puasa dapat menyembuhkan gangguan radang lambung. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh puasa Ramadhan terhadap kadar asam lambung (baik penurunan atau peningkatannya) ditemukan bahwa setelah puasa Ramadhan, kadar asam di dalam lambung menjadi seimbang (isochlorhydria), baik pada orang yang kekurangan asam lambung (hypochlorhydria) maupun orang yang kelebihan asam lambung (hyperchlorhydria). Temuan itu menegaskan bahwa puasa Ramadhan meringankan dan mencegah penambahan asam lambung secara berlebihan, yang sering kali menjadi penyebab utama radang lambung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Puasa dan Pembekuan Darah

Gangguan pembekuan darah adalah kondisi ketika darah yang seharusnya mengalir lancar di seluruh bagian tubuh tiba-tiba berhenti dan mengental pada bagian pembeluh tertentu. Pembekuan darah bisa berlangsung di beberapa tempat yang berbeda, seperti pembuluh darah jantung atau pembuluh darah kaki. Dengan demikian, aliran darah yang lancar menjadi faktor yang sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh sehingga seluruh organ tubuh dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Keadaan apa pun yang menyebabkan pembekuan darah di dalam pembuluh darah akan sangat memengaruhi kesehatan tubuh, bahkan pada beberapa kasus bisa menyebabkan kematian.

   Ada berbagai faktor yang menyebabkan pembekuan darah, termasuk di antaranya karena penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh, penyakit jantung, kanker, kebiasaan merokok, atau faktor genetis, seperti ada cacat pada salah satu gen yang bertanggung jawab terhadap kelancaran peredaran darah. Sedangkan puasa yang dijalankan sesuai dengan ajaran Islam ternyata tidak menyebabkan pembekuan darah dan gangguan peredaran darah.

   Fakta ini dekemukakan oleh Dr. Jalal Sa’ur, seorang spesialis penyakit dalam di RS Faishal Arab Saudi (1990). Dalam laporan penelitiannya ia mengungkapkan bahwa sebagian besar ummat Islam menjalankan puasa selama sebulan penuh setiap tahun pada bulan Ramadhan. Puasa yang mereka lakukan itu memengaruhi aktivitas organ-organ tubuh dan durasi serta ritme tidur mereka. Pengaruh itu disebabkan oleh adanya perubahan waktu makan dan minum, jenis makanan, dan juga kuantitasnya. Jadi, sangat dimungkinkan puasa berpengaruh besar terhadap kemampuan tubuh untuk menjaga dirinya sendiri dari kemungkinan pembekuan darah yang terjadi ketika sistem metabolisme beristirahat selama berpuasa, ketika detak jantung menurun, dan saat tubuh diliputi kelemahan.

3. Puasa dan Hipertensi

Hipertensi merupakan salah satu gangguan yang terjadi pada sistem peredaran darah ketika tekanan darah terlalu tinggi sehingga menyebabkan kelelahan pada jantung yang memompa darah dengan cepat. Hipertensi ditandai dengan tingginya tekanan darah yang muncul karena sirkulasi darah melalui dinding-dinding pembuluh darah, baik nadi maupun vena

   Puasa memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan tekanan darah agar tidak terlalu tinggi atau pun terlalu rendah. Sebagaimana kita ketahui, makan secara berlebihan, terutama makanan yang banyak mengandung lemak hewani akan memengaruhi kadar kolestrol dan lemak dalam darah. Jadi, bisa kita katakan bahwa makan berlebihan, terutama makanan yang banyak mengandung lemak akan menyebabkan banyak gangguan pada jantung dan pembuluh darah. Sebaliknya, mengurangi makanan atau berpuasa akan mengurangi pengendapan kolesterol dan lemak dalam darah. Puasa dapat melindungi tubuh dari kemungkinan penyumbatan pembuluh darah. Di sisi lain, puasa juga akan memberi masa istirahat pada jantung selama beberapa waktu dari pekerjaannya yang berat. Selain itu, perut yang dipenuhi makanan akan menyebabkan penyempitan pada rongga dada sehingga ruang gerak untuk jantung dan paru-paru semakin terbatas.

4. Puasa Mencegah Penyakit Gula

Penyakit gula, atau yang dikenal dengan sebutan diabetes millitus merupakan penyakit yang disebabkan oleh gangguan pada fungsi pankreas yang tidak dapat memproduksi insulin dalam jumlah memadai, atau karena sel tubuh gagal merespon insulin dengan baik. Insulin merupakan hormon yang membantu sel tubuh untuk menyerap glukosa (gula) sehingga bisa dipergunakan sebagai sumber energi. Pada penderita diabetes, kadar glukosa meningkat di dalam darah dan air kencing. Akibatnya, penderita sering buang air kecil, selalu merasa haus, lapar, dan sering mengalami gangguan sekresi lemak dan protein

   Penderita diabetes millitus biasannya memiliki masalah pencernaan, terutama dalam proses sekresi karbohidrat, lemak, dan tidak adanya keseimbangan antara unsur air dan garam-garam mineral yang berpengaruh untuk jangka waktu yang lama (beberapa tahun) terhadap sebagian besar anggota tubuh, terutama sistem saraf, ginjal, dan mata. Puasa merupakan cara paling baik untuk menjaga agar kadar gula dalam darah tetap normal. Puasa memberi waktu istirahat kepada kelenjar pankreas dari tugas rutinnya. Pankreas memproduksi insulin yang mengubah gula menjadi materi lain seperti amylase dan lemak yang disimpan dalam jaringan tubuh.

   Ketika semakin banyak makanan yang dikonsumsi dan meningkatkan produksi insulin, pankreas akan mengalami ketegangan dan kelelahan hingga pada akhirnya ia tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Akibatnya, akan terjadi penumpukan gula dalam darah yang semakin lama semakin bertambah banyak hingga akhirnya menyebabkan penyakit diabetes.

5. Puasa dan Penyakit kulit

Puasa bermanfaat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit. Sebab, puasa mengurangi kadar air dalam darah sehingga kadar air pada jaringan kulit pun berkurang. Keadaan itu menyebabkan beberapa kondisi berikut:

  • Meningkatnya pertahanan kulit dan perlawanannya terhadap mikroba dan bakteri.
  • Berkurangnya kemungkinan penyebaran penyakit kulit dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain, misalnya penyakit gatal-gatal.
  • Mengurangi gejala penyakit alergi serta mengurangi penumpukan lemak pada jaringan kulit.
  • Berkurangnya zat-zat beracun dalam tubuh sehingga mengurangi risiko enzimosis, yang menyebabkan luka tetap basah dan bernanah.

   Beberapa penyakit kulit, termasuk alergi, sering kali disebabkan oleh gangguan pada fungsi pencernaan dan metabolisme, terutama sekresi berbagai zat di dalam sistem percennaan. Ketika seorang yang berpuasa menahan makan dan minum selama beberapa waktu, sistem pencernaan dan sekresinya akan bekerja dengan baik, begitu pula proses penyerapan zat yang dibutuhkan sel akan berjalan lancar. Sistem kekebalan tubuh akan mengusir dan melindungi tubuh dari materi asing sehingga ia terbebas dari penyakit alergi, baik alergi kuli maupun alergi pernapasan dan penglihatan. Karena itu, puasa sangat bermanfaat untuk menyembuhkan berbagai penyakit kulit karena penyakit kulit menyebar dengan cepat pada jaringan kulit yang mengandung terlalu banyak air dan cairan lain seperti minyak.

Dari uraian di atas kita jadi mengetahui dan memahami betapa pentingnya berpuasa bagi kesehatan tubuh kita. Setelah selama sebelas bulan kita memasukkan berbagai makanan ke dalam tubuh tanpa pernah berpikir apakah makanan ini baik atau buruk bagi tubuh kita. Itulah alasan kenapa agama islam mewajibkan para pemeluknya untuk berpuasa selama satu bulan penuh, lalu ditambah dengan puasa Syawal selama enam hari setelah hari raya Idul Fitri atau selama masih bulan Syawal jika kita mampu. Agama islam begitu memperhatikan aspek kesehatan serta keseimbangan jiwa dan raga para pemeluknya, agar dapat menjalankan tugas yang mulia sebagai pemimpin di muka bumi. Semoga artikel yang singkat ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.

 

Ikuti tulisan menarik Frank Jiib lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu