x

foto mahasiswa kkn sukojember bersama anggota RATRI yang telah berhasil dalam membuat instalasi penyaringan air bersih\xd

Iklan

KKN MBKM UMD 2022 KELOMPOK 7

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 9 April 2022

Sabtu, 11 Juni 2022 18:18 WIB

Mahasiswa KKN MBKM Unej Sulap Botol Plastik Bekas Jadi Filter Air untuk Reduksi Limbah

keberhasilan mahasiswa kkn sukojember bersama anggota RATRI SUMBERLENTING dalam membuat instalasi penyaringan air sederhana

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sukojember – Jember, Desa Sukojember merupakan salah satu desa di Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember. Desa sukojember memiliki tujuh dusun, yaitu Cangkring, Leces 1, Leces 2, Tegal Batu 1, Tegal Batu 2, Krajan Barat dan Krajan Timur. Mahasiswa KKN MBKM UMD Kelompok 7 Tahun 2022 terbagi dalam dua tema, salah satunya yaitu "Inkubasi Calon Orang Tua Idaman" yang disingkat Incaran. Dalam tema ini dibawahi oleh Dosen Pembimbing Lapang (DPL) dr. Yudha Nurdian, M.Kes yang terdiri dari Vio Febiyanti, Wahyuni Lisi Sekliana, Najati Abadiyah dan Dwi Indrawati membentuk suatu kumpulan remaja putri Sukojember melek stunting disingkat “Ratri Sumberlenting”.

Mahasiswa KKN MBKN UMD Kelompok 7 telah melaksaanakan sosialisasi tentang pentingnya melek stunting sejak usia remaja. Dalam Ratri Sumberlenting ini juga diadakan kelas tidak hanya terkait dengan stunting saja akan tetapi kita memiliki 3 kelas lainnya, yaitu peningkatan KWU, Pengolahan aquaponik serta sanitasi air.

Proses penjernihan air sangat membantu banyak orang khususnya warga Sukojember. Proses sanitasi dilakukan dengan penyaringan air sederhana. Berawal dari air yang semula kotor dan berkuman jadi aman digunakan di kehidupan sehari-hari. Hal ini kemudian akan menjadi suatu yang lazim nantinya jika dilakukan dengan skala besar ataupun dalam skala kecil di rumah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kelas seperti ini sangat membantu warga Sukojember dalam mengelola air bersih dengan baik. Di setiap dusun Sukojember masih ada yang menggunakan air sungai sebagai keperluan sehari-hari, seperti mencuci pakaian, piring dan juga mandi. Hal tersebut memicu penularan penyakit yang disebabkan oleh kuman. Selain itu juga dapat merusak ekosistem air sungai karena tercemar oleh bahan aktif yang digunakan oleh warga untuk mencuci dan lain sebagainya.

Dalam pelaksanaan acara kelas pertama diangkat tema sanitasi air yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 21 mei 2022 bertepatan di Balai Desa Sukojember.  Partisipan Ratri Sumberlenting sangat antusias dalam kelas ini. Pertama dilakukan penyampaian materi terkait sanitasi serta pembuatan alat penyaringan air sederhana dari botol plastik bekas serta fungsi setiap bahan yang digunakan dalam penyaringan. Bahan-bahan yang digunakan sangat sederhana dan mudah dicari yaitu batu kali, batu kerikil, pasir, serabut kelapa, spon penyaring dan juga arang. Dalam penyaringan ini menggunakan sampel air kotor atau campuran air dengan tanah yang biasa kita temukan di sungai. Dalam pelaksanaannya dilakukan pembagian kelompok untuk melakukan uji coba penyaringan limbah air dengan penyaringan sederhana dari bekas botol plastik.

Botol bekas yang digunakan dirangkai sedemikian rupa secara sederhana yaitu dengan ukuran botol air mineral 1,5 liter dengan tinggi sekitar 45-50 cm. Kemudian potong bagian bawah botol menggunakan cutter hingga membentuk lubang yang akan digunakan sebagai tempat masuk bahan dan juga jalan air nantinya, setelah itu untuk bagian tutup tetap dibiarkan tertutup berguna sebagai menyangga air dan bahan paling bawah. Kemudian pada botol dilakukan pemberian tanda untuk ukuran setiap bahan yang akan digunakan yaitu sebagi berikut paling bawah diisi dengan spon penyaring setinggi 5 cm, batu kali setinggi 10 cm, kerikil 5 cm, arang 5 cm, pasir 5 cm, serabut 10 cm dan terakhir diisi pasir kembali setinggi 5 cm dan juga spon penyaring terletak paling atas. Untuk bagian tutup botol bisa juga dilubangi dan di tambah dengan selang kecil agar dapat memudahkan air mengalir setelah melalui beberapa bahan yang sudah tersedia di botol tersebut.

Penyaringan sederhana ini masih dalam skala kecil karena juga bahan dan alat yang digunakan pun mudah dicari dan tentu saja memiliki kelemahan yaitu salah satunya tidak bisa menampung air dengan kapasitas besar dan juga memerlukan waktu yang cukup lama atau juga bisa dilkaukan beberapa kali agar dapat menghasilkan air yang jernih. Kelompok dengan saringan air terjernih sudah mampu menerapkan penyaringan air sederhana dengan baik dan benar.

Ikuti tulisan menarik KKN MBKM UMD 2022 KELOMPOK 7 lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler