Mendengar kata sejarah, apa yang terlintas di pikiranmu? Apakah kisah masa lalu yang tidak penting? Atau justru pelajaran yang bikin ngantuk dan bosan?
Tahu tidak, bahwasannya sejarah adalah bagian yang cukup vital dalam hidup. Kita sendiri adalah bagian dari sejarah. Mempelajari sejarah dapat memberikan banyak manfaat bagi kita. Salah satunya sebagai sarana memperbaiki diri. Karena ketika belajar sejarah, sadar atau tidak, kita akan berusaha untuk menjadi lebih baik dari sejarah yang pernah ada.
Berbicara mengenai sejarah, sudah jelas bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini pasti memiliki sejarah. Bukan hanya sejarah cinta kamu dan dia saja, lho.
Salah satu sejarah yang cukup penting dan dekat dengan kehidupan kita adalah sejarah sastra. Tahukah kamu apa itu sastra?
Sastra berasal dari kata serapan bahasa Sanskerta yaitu shaastra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman". Shaastra berasal dari kata dasar śās- atau shaas- yang berarti mengarahkan, mengajar, memberi petunjuk atau instruksi, dan tra yang berarti alat atau sarana.
Sederhananya, sastra adalah suatu teks atau karya seni yang memiliki berbagai nilai, seperti nilai keindahan, nilai keaslian, dan lainnya.
Tentu, sastra sangat dekat dengan kehidupan kita. Sastra sendiri telah mendarah daging dan menjadi bagian penting dalam perkembangan sosial budaya masyarakat.
Adapun jenis-jenis karya sastra dapat dibagi menjadi beberapa, seperti prosa dan pantun. Prosa fiksi sendiri terdiri dari cerpen dan juga novel.
Sejarah sastra di bumi pertiwi, sudah dimulai sejak bertahun-tahun yang lalu. Jika menyukai sastra dan karyanya, maka mari belajar bagaimana sejarah sastra itu. Apalagi buat kamu yang bercita-cita ingin jadi sastrawan. Mari belajar sastra, khususnya sejarah sastra di Indonesia.
Lantas, bagaimana menjadikan sejarah sastra menjadi pelajaran yang menyenangkan?
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan, di antaranya sebagai berikut:
1. Mulai Tumbuhkan Rasa Cinta terhadap Sastra.
Ketika kamu sudah mencintai suatu buku sastra seperti novel. Maka kemungkinan besar kamu akan tertarik tentang bagaimana sejarah dari novel. Ketika sudah tertarik, maka tidak akan terlalu sulit untuk memahami bagaimana proses dari sejarah sastra. Karena ketika sudah tertarik dan memilki keinginan yang kuat, belajar sejarah sastra akan terasa lebih muda.
2. Belajar Sejarah Sastra melalui Media Sosial
Di era modern seperti saat ini, belajar sejarah sastra melalui media sosial dapat meningkatkan semangat dan antusias kita, apalagi anak kecil. Contohnya melalui platform YouTube, kita dapat merangkum materi sejarah puisi di Indonesia disertai video yang menarik dan kreatif. Dengan cara ini, maka ketika belajar sejarah sastra tidak akan membosankan dan monoton.
Kita juga bisa melihat di berbagai sosial media, video-video menarik untuk belajar sejarah sastra.
3. Menjadikan Sejarah sebagai Suatu Cerita
Sebenarnya sejarah adalah suatu cerita yang menarik dan seru jika mampu mengemasnya secara baik. Jika ingin belajar sejarah sastra yang menyenangkan, maka kita harus bisa menjadikan peristiwa sejarah tersebut menjadi suatu cerita yang runtut dan mudah diingat. Contohnya seperti sejarah sastra era kemerdekaan. Kita bisa menuliskan kembali menjadi cerita yang memiliki tokoh, latar, amanat, watak, tema, dan sudut pandang. Misalnya tokoh utama cerita tersebut adalah Chairil Anwar, latar tempat terdapat di majalah penerbitan, dan lain sebagainya. Hal ini tentu akan mengasah kreativitas dan kemampuan diri kita.
Ternyata belajar sejarah sastra akan terasa sangat menyenangkan, jika dapat disiasati dengan baik. Jika kamu kesulitan belajar sastra, maka cara-cara tersebut dapat dicoba dan diimplementasikan. Ingat, yang penting adalah mencoba dan berusaha. Seperti apapun hasil yang didapat, maka itu urusan belakangan.
Sejarah sastra adalah ilmu yang penting dan sangat bermanfaat jika dipelajari dengan baik.
Sumber: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sastra
Ikuti tulisan menarik Rania Ninanta Marito lainnya di sini.
