x

Dyland Pros selaku jawara atlet esports (sumber: IG \x40spin_esports)

Iklan

Sam Azhar

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 25 Maret 2022

Jumat, 22 Juli 2022 17:40 WIB

Belajar dari Mental Sang Juara, Pantang Berhenti Meski Pernah Gagal

Ketika kita terus berlatih tanpa batas melalui LEAD National Series. Disitu mental juara kita akan terbentuk untuk tidak pernah menyerah jadi atlet esports profesional.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Andai saja, kalau misalnya, atau jika saya begini maka nanti akan begitu…” Sederet kalimat perumpaman atau pengandaian lain yang mungkin sering kita dengar sehari-hari. Namanya saja manusia, pasti jauh dari kata sempurna. Ya, penyesalan selalu datang belakangan. Tidak seperti pendaftaran yang selalu disiapkan di awal. Anggap saja, gagal itu adalah resep keberhasilan yang tertunda. Semua memang sudah digariskan Tuhan agar kita tetap berusaha dan bertawakal.

Belajar dari kegagalan tentu mengharuskan kita tak boleh menyerah begitu saja pada keadaan. Kita harus bangkit dan bersemangat kembali. Seperti ketika sedang menyaksikan streaming yang disiarkan secara langsung oleh pro player Dyland Pros di kanal YouTubenya. Lalu, disitu saya berpikir, “Apa saja sih yang bisa kita peroleh dari permainan bang Dyland?” 

Siapa bilang bermain gim elektronik itu hanya sebuah permainan belaka. Padahal ada yang bisa kita pelajari dari sana.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mungkin buat sebagian orang, gamers profesional sudah tidak perlu diragukan lagi permainannya. Mudah bagi mereka untuk memenangkan sebuah turnamen atau kompetisi. Eh, tapi siapa yang tahu jika mereka pernah atau sering mengalami banyak kegagalan terlebih dahulu. Dari jam terbang mereka banyak belajar. Dari banyak kekalahan yang dilalui mereka terus mencari cara agar suatu hari bisa ubah keadaan.

Selidik punya selidik, pemilik nama lengkap Dyland Maximus Zidane yang mengawali karir di dunia esports tahun 2015 sering membawakan konten gaming sebagai konten andalannya. Salah satu gim yang membawa nama Dyland Pros mencuat dan dikenal sebagai youtuber gaming adalah Mobile Legends. Mindset atau pola pikir seorang pemenang tentang kekalahan harus diubah. Sebab jika bukan kita sendiri lalu siapa lagi yang mengingatkan?

Fokus pada tujuan

Seorang pejuang sejati tak boleh menyerah setiap kali kalah. Anggap saja hari ini adalah kemenangan yang tertunda. Keberuntungan belum berpihak pada kita. Dengan kalimat sakti ini, kita jadi pribadi yang lebih baik lagi dan memiliki jiwa kesatria. Berlatih tanpa batas! Semakin banyak kesempatan yang kita coba, maka terbuka banyak peluang kemenangan ke depannya.

Bentuk dukungan atau support

Kita hidup bersosialisasi satu dengan yang lain di dunia ini. Hubungan yang terjalin, interaksi yang terjadi memungkinkan adanya kolaborasi. Seorang atlet peraih medali emas Olimpiade sekalipun tetap saja punya tim yang solid dan pelatih yang handal dibalik keberhasilannya. Sama seperti Dyland, ketika streaming berlangsung dirinya tidak hanya sekedar bermain saja, tapi sesekali memperhatikan kolom chat dari gawai pribadi miliknya.

Dengan banyak pendukung alias subscriber, Dyland tidak merasa sendiri. Skill yang ia miliki tidak serta merta muncul begitu saja. Selain terus berlatih, dukungan dari banyak pihak ikut menempanya dalam permainan. Supporter terbesar selain dari para penggemar juga datang dari teman-teman satu profesinya. Dari sini, support system begitu penting. Berguna agar tidak menyerah dan terus melangkah.

Tak pelak jika Dyland mulai berkolaborasi dengan banyak youtuber besar lain. Bukan hanya di Mobile Legends, kini Sultan Pros juga sudah mulai merambah game battle ground, Free Fire. Bahkan, namanya semakin melejit sejak diberi julukan Sultan Garena Free Fire. Selain itu, Dyland juga didapuk menjadi lima youtuber gaming asal Indonesia dengan pendapatan tertinggi.

Dukungan perangkat yang memadai

Selain dari faktor eksternal, tentu dibutuhkan dukungan dari sisi internal yaitu device atau peralatan yang mendukung. Hal ini untuk menunjukkan performa dalam menghadapi setiap permainan jitu. Spesifikasi yang dibutuhkan seorang pemain tentu saja harus andal dan kompatibel. Seringkali, kita menemui kendala seperti keterbatasan memori dan RAM yang dimiliki, layar yang kurang jernih dan luas, sering lag atau macet di tengah permainan karena koneksi dan masih banyak lagi. IndiHome sebagai fast internet tanpa batas sangat diandalkan dalam mengakses gim daring. Terutama dukungan bagi dunia esports di Indonesia.

 

     IndiHome sebagai internet provider dari Telkom Group kembali menggebrak dunia eSport tanah air melalui gelaran LEAD National Series (LNS) gim Free Fire. Acara ini merupakan sekuel event LEAD by IndiHome musim pertama menuju LEAD by IndiHome musim kedua. Turnamen diselenggarakan secara masif dan mengikutsertakan 7 regional wilayah Telkom atau seluruh Indonesia dengan total hadiah yang tak main-main mencapai Rp 100 juta.

     Bukan tidak mungkin akan lahir calon esports andal yang berasal dari seluruh wilayah di Indonesia. Tim esports yang sudah cukup populer seperti EVOS, RRQ, ECHO pun tak ketinggalan turut serta meramaikan ajang bergengsi ini. Tak peduli siapa lawannya, masing-masing pemain atau gamers punya potensial menjadi atlet esports. Justru kehadiran mereka akan mengasah kecakapan dan membentuk mental bertanding sebelum pantas untuk maju atau up level mewakili negara berlaga hingga ke mancanegara.

    Saya jadi ingat lagi wejangan sang mental juara. Biasanya, sebelum Dyland Pros menutup sesi permainan, dio7 memberikan wejangan bagi para milenial terutama gen Z “bahwa siapapun kamu, dimanapun kita berada harus terus bangkit dan jangan lelah untuk berjuang. Seberapa sering kamu kalah, jangan pernah menyerah. Belajarlah dari kekalahan untuk dapat raih kemenangan

Ikuti tulisan menarik Sam Azhar lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler