x

Iklan

Elgi Selvivandiari

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 Juli 2022

Kamis, 28 Juli 2022 15:28 WIB

Pemberdayaan Kaum Dhuafa oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Hidup berkecukupan, bisa makan lezat di restoran mewah bak di serial televisi, berkelana ke berbagai tempat mengusir penat dan menjauhi hirup pikuk Ibu Kota, atau menonton film di kamar ditemani cokelat panas di malam hari sebagai hiburan adalah gambaran kehidupan yang dijalani orang saat ini.

Namun, siapa sangka bahwa di tengah mewahnya hidup dan perlombaan gawai canggih masih ada seorang wanita renta yang tidurnya masih dihiasi dinginnya malam, makan seadanya, kasur tipis, bahkan tak jarang air langit masuk lewat atap rumahnya.

Ya, seorang wanita paruh baya berusia 76 tahun hidup di Bogor dengan rumah yang kecil. Hanya ditemani seorang cucunya bernama Ipal yang berusia 26 tahun dengan pekerjaan serabutan. Ipal hanya mengandalkan ijazah SMP untuk mencari pekerjaannya. Untuk makan sehari-hari, Nenek Khotimah mengandalkan penghasilan cucunya. Jika, cucunya sedang libur bekerja, maka Nenek lah yang mencari makan dengan berjualan kue atau getuk dengan bahan yang Ia punya. Tapi, tak jarang jika Nenek Khotimah tidak bisa berjualan lantaran tidak ada modal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr Hamka melalui mata kuliah Kemuhammadiyahan hadir untuk memberdayakan keluarga Nenek Khotimah. Pemberdayaan yang kami lakukan adalah pemberdayaan karitas dan pembedayaan SDM. Pembedayaan karitas dengan memberikan sembako, selimut, kasur dan lain-lain. Sedangkan Pemberdayaan SDM kelompok kami dilakukan dengan cara memberikan kursus kepada Ipal, cucu Nenek Khotimah.

Penggalangan dana kami lakukan dengan cara membagikan instrumen flyer dan proposal di sosial media dan lembaga. Banyak pihak yang antusias terkait kegiatan pemberdayaan kaum dhuafa ini. Alhamdulillah para donatur dapat mendermakan rezekinya kepada kelompok kami untuk menyalurkannya kepada Nenek Khotimah.

Pekan lalu, donasi yang terkumpul kami salurkan berupa sembako seperti beras, gula, telur, dan lain,lain. Raut wajah Nenek Khotimah jelas berbinar melihat banyak orang yang ternyata masih peduli dengannya.

Alhamdulillah, Neng, terima kasih banyak, ya. Semoga rezekinya lancar-lancar,” kata Nenek Khotimah mendoakan kelompok kami.  

Rezeki adalah hal yang dititipkan oleh Allah kepada tiap manusianya. Adakalanya, rezeki yang diterima telah tersimpan rezeki milik orang lain. Mendapatkan kesempatan untuk mengamalkan surah Al-Maun melalui penugasan dari mata kuliah kemuhammadiyahan ini, telah mengajarkan kami arti penting untuk bersyukur dalam hidup dan pentingnya untuk tidak menutup mata atas kesulitan yang dilalui oleh orang lain. Semoga dengan adanya kegiatan ini, akan menjadi inspirasi bagi generasi-generasi muda diluar sana untuk tidak menjadi manusia yang apatis terhadap orang disekitarnya.

Ikuti tulisan menarik Elgi Selvivandiari lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler