Anak Panah yang Melesat
Menembus Sudut Malam
— Chairil Anwar
masih ada jalan yang bergulir di bibir malam
sunyi menebal sebagai kesaksian
gurat temaram menyala
menjadi kabar terang di masa depan
di bawah kaki langit yang tumbuh
semak belukar
jejak-jejak menjelma riasan pengembaraan
kau bakar dan tinggal
sebagai bahasa ibu
garis tangan bercorak kesediaan
membawa arakan dari luar
menembus sudut dari mata maut
penuh duri dan lumut
yang tak kuasa kau lepaskan
tetapi kau hanya ingin berdiri
bernaung dari rahasia penuh muslihat
membaca garis-garis sajak
yang pernah kau tambal
penuh ledakan-ledakan
menyisakan gejolak
penuh penghabisan
tak pernah kau berhenti berlari
menjalari musim ke musim
bagi kehidupan selanjutnya
menjadi anak panah
yang melesat jauh
menuju puncak tinggi
ini rumah teduh untukmu kembali
berkaca pada cinta
dari bisa dan bisikan
kendali zaman
yang terus memancar
perhitungan demi perhitungan
kau ikrarkan
menyisakan getah subur
tak luput dan bisu
menjalari hidup
dari tembang
peradaban
— tak pernah mau padam.
(Semarang, 2022)
#LombaPuisiTerokaIndonesiana
Ikuti tulisan menarik Muhamad Arifin lainnya di sini.