Pada Setiap Lembar Kata Yang Merenda
— 100 tahun Chairil Anwar
di bawah musim yang tenang
kau tiba lebih awal
menyalin rupa bentuk
dari suara masa lalu
yang menepi menjelma
gaung yang tak terkendali
angin yang semula diam
bersorak memelukmu dari belakang
kata-kata berjingkat
berdansa selepas mungkin
menyisakan getir yang menyalak
pada sebuah sajak
yang telah banyak meringkas
nama jalan
kau sediakan nyala api itu
pada malam yang terjaga
menghidupi setiap kata
yang keluar masuk
mengganggu tidurmu
kau biarkan ia masuk
mengetuk daun pintu kamarmu
menyisakan harap cemas
melenguh
dari sudut jauh
kau telah selesai
menjahit kisah yang ranggas
pada setiap mimpi
bertukar rahasia
pada hal-hal lain
di luar kata
sejumlah peristiwa telah kau namai
ke dalam puja
pada setiap lembar yang merenda
untuk diselamatkan
kepada sidang pembaca
mereka tersenyum dari jauh
merasai nasib yang lain
meminum ramuan stanza
mengintai sepanjang malam
sebelum jatuh dan memudar
ditikam kekosongan
demi kekosongan.
(Semarang, 2022)
#LombaPuisiTerokaIndonesiana
Ikuti tulisan menarik Muhamad Arifin lainnya di sini.